30. Hug Me

36.2K 3.8K 408
                                    

.
.
.
.
.

Kondisi Mas Jaehyun drop semalam. Suhu tubuhnya panas tinggi, kepalanya sakit, dan yang lebih parahnya penglihatan Mas Jaehyun yang sebelah kiri benar-benar kabur dan tidak bisa digunakan untuk melihat secara normal.

Aku panik? Tentu saja.

Aku bahkan langsung menelpon Doyoung dan memintanya untuk mengantarkanku dan Mas Jaehyun ke rumah sakit.

Dan di sini kami sekarang, di ruang rawat inap VIP yang sengaja Ayah Siwon pilih untuk anaknya.

Doyoung menemaniku dan Mas Jaehyun di rumah sakit semalaman. Kalau Jichan ada mertuaku yang menjaga.

"Kamu udah makan?" Tanya Mas Jaehyun dengan suara lemahnya.

Aku mengangguk, "Jangan khawatirin aku," Kataku sambil mengelus tangannya, "Nanti jam 9 dokter kesini lagi buat meriksa kondisi kamu, sekalian ngasih tau jadwal operasi."

Ya, semalam saat dokter Baekhyun memeriksa kondisi Mas Jaehyun, ia bilang kalau Mas Jaehyun harus segera di operasi untuk mengangkat sel kankernya. Jika di tunda-tunda, dokter Baekhyun khawatir sel kanker akan terus menyebar dan akhirnya merusak jaringan-jaringan penting dalam tubuhnya. Termasuk mata.

"Due datenya Jena kapan? Aku takut operasinya barengan sama jadwal lahiran kamu."

"Aku nggak apa-apa ngelahirin sendiri Mas. Yang penting kamu sehat," Aku mengalihkan pembicaraan. Menghindar untuk menjawab pertanyaan Mas Jaehyun.

"Kapan Ji?"

Aku menghela nafas, "Seminggu lagi."

"Permisi," Dokter Baekhyun masuk ke ruangan. Menyudahi pembicaraanku dan Mas Jaehyun, "Kepalanya gimana Jae? Masih sakit?"

"Lumayan."

Dokter Baekhyun mengangguk paham, "Ini jadwal operasinya. Gue dan dokter-dokter terbaik yang ada di rumah sakit ini bakal berusaha yang terbaik buat kesembuhan lo Jae."

Aku mengambil dokumen yang dokter Baekhyun sodorkan dan membacanya, "Seminggu lagi ya dok?" Tanyaku saat membaca jadwal operasi itu.

"Iya. Dan untuk seminggu ke depan Jaehyun harus di rawat di rumah sakit."

"Nggak bisa mundur seminggu lagi Baek?" Aku melotot kearah Mas Jaehyun.

"Nggak ada nunda-nunda ya Mas!" Omelku, "Seminggu lagi kamu operasi. Ini harus di tanda tanganin kan dok? Mana pulpennya? Kasih saya," Aku mengambil pulpen yang berada di tangan dokter Baekhyun dan segera menandatangani dokumennya.

"Jia, seminggu lagi itu artinya barengan sama jadwal lahiran kamu," Ujar Mas Jaehyun.

"Ya terus kenapa? Kamu mau sehatkan? Mau cepat-cepat ketemu sama Jena? Kalau iya nggak usah nunda-nunda."

"Bener kata istri lo Jae. Gue khawatir kalau lo menunda operasinya, kondisi lo bakal semakin drop," Timpal dokter Baekhyun.

Mas Jaehyun menghela nafasnya berat, "Oke-oke. Gue setuju."

Setelah mendapat persetujuan dariku dan Mas Jaehyun, dokter Baekhyun pamit pergi. Begitupun dengan Doyoung yang pamit keluar sebentar untuk membeli air minum.

Nikah ; Jung Jaehyun [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang