6. Doyoung

61.6K 6K 1.1K
                                    

.
.
.
.
.

"Ini nih Ji, makanan favorit Jaehyun," Bunda Jessi menyerahkan satu mangkuk sayur sop ayam kepadaku. Lalu menyuruhku untuk meletakkannya di meja makan.

"Mas Jae makanan favoritnya gampang ternyata ya, cuma sayur sop," Kataku sambil tersenyum. Aku hanya berusaha akrab dengan keluarga Mas Jaehyun, ya meskipun beberapa bulan lagi aku akan kembali menjauh dari keluarga ini.

"Iya, dia semua makanan suka. Tapi kalau udah liat sayur sop, pasti bawaannya pengen nambah terus," Jelas mertuaku, "Sekarang kamu panggil Jaehyun, sama Ayahnya ya?"

"Iya Bunda," Aku menghampiri Mas Jaehyun dan Ayah Siwon yang sedang asik mengobrol di ruang tengah, "Mas?" Aku menyentuh pundak Mas Jaehyun, "Makan yuk, Bunda udah nunggu kita di meja makan."

"Iya sayang, nanti aku sama Ayah kesana," Aku sedikit membelalak saat Mas Jaehyun memanggil dirinya dengan sebutan aku, dan sayang untuk memanggilku. Tapi beberapa detik kemudian aku teringat ucapan Mas Jaehyun saat di mobil tadi, "Nanti dirumah Bunda, kita pakai sebutan aku-kamu, dan sayang. Kamu mengerti Jia?" Begitu katanya.

Tidak berapa lama, aku, Mas Jaehyun, beserta mertuaku memulai makan malam.

Bunda Jessi dan Ayah Siwon ternyata orang yang cukup hangat, "Bunda nggak nyangka kalau akhirnya Jaehyun menikah juga. Dia itu anaknya bandel, suka main perempuan. Tapi Alhamdulillah dia masih punya hati buat serius sama kamu."

Aku tersenyum tipis, "Aku juga nggak nyangka Bund, Mas Jaehyun ngajak aku nikah secepat ini."

Mas Jaehyun melirik kearahku, "Jia perempuan yang baik. Dia beda dengan mantan-mantan Jaehyun yang lain Bund," Katanya sambil tersenyum semanis mungkin.

Pret! Aku pengen muntah dengernya.

"Cepat-cepat berikan Ayah cucu Jae," Ujar Ayah Siwon.

"Iya. Tenang aja. Kita juga lagi berusaha Yah," Balas Mas Jaehyun membuat semburat merah muncul di pipiku.

Saat aku, Mas Jaehyun, dan orang tuanya sedang makan, fokus kami teralihkan ketika mendengar suara yang melengking memasuki rumah, "BUNDA! AYAH!"

Aku menyipitkan mataku, berusaha melihat jelas siapa orang yang sedang memeluk Bunda Jessi.

Seketika sendok yang sedang kupegang terlepas, saat tahu jika pria itu adalah Doyoung, mantanku.

"Doyoung, kamu kenalin, itu Jiae, istri Jaehyun," Doyoung melihatku. Kami saling menatap cukup lama, "Ayo kamu kenalan," Titah Bunda Jessi lagi.

Otakku mendadak blank saat ini.

Doyoung berjalan menghampiriku. Lalu ia menjulurkan tangannya padaku, "Doyoung," Ucapnya sambil tersenyum.

Aku membalas uluran tangan Doyoung, dan berusaha tersenyum kearahnya, "Lee Jiae," Aku yakin Doyoung tidak asing dengan namaku. Jelas saja tidak asing, empat tahun aku berpacaran dengannya, dan kami harus putus karena Doyoung yang pindah sekolah ke luar negri. Bukan kami, lebih tepatnya Doyoung yang memutusiku.

Tiba-tiba kecanggungan menyergapku dan Doyoung. Apalagi tangan kita yang masih bersalaman.

"Ekhem, tolong lepasin tangan lo Young, dia istri gue," Doyoung reflek melepas genggaman tangan kami. Lalu ia menggaruk tengkuknya yang kuyakini tak gatal.

"Bunda, Ayah, Doyoung keatas dulu ya? Doyoung capek, mau tidur," Ujarnya lalu meninggalkan kami begitu saja. Aku tahu, itu pasti hanya alasan Doyoung untuk menghindariku. Aku mendadak tidak nafsu makan setelah kedatangan Doyoung tadi. Jadi aku mencari alasan untuk pergi ke kamar Mas Jaehyun.

Nikah ; Jung Jaehyun [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang