29. Lagi

36.1K 3.9K 866
                                    

Voment dulu sebelum baca.
.
.
.
.
.

Malam ini aku dikagetkan dengan kedatangan Doyoung dan Rose ke apartemen. Mereka datang dengan membawa beberapa makanan dan mainan untuk Jichan.

"Kalian kalau mau dateng kasih tau gue dulu. Biar gue bikinin makan siang," Kataku sambil meletakan dua gelas teh hangat di depan mereka lalu ikut duduk di samping Rose.

"Yaelah Ji kayak sama siapa aja," Rose mengambil gelasnya dan menyeruput teh buatanku, "Pak Jaehyun gimana keadaannya?"

Rose memang tahu apa yang sedang dialami keluargaku. Ia juga banyak memberiku dan Mas Jaehyun dukungan supaya kuat untuk menjalani ini semua.

"Ya gitu, akhir-akhir ini dia ngeluh pandangannya suka tiba-tiba kabur."

"Sekarang dia di mana Jia?" Tanya Doyoung.

"Baru banget tidur Young. Tadi habis minum obat," Jelasku.

Rose dan Doyoung mengangguk paham, "Terus kandungan lo gimana? Sehatkan?" Rose mengelus perutku yang sudah sangat besar. Maklum saja, kandunganku sudah menginjak bulan ke 9. Tandanya sebentar lagi aku akan segera melahirkan.

Tidak terasa memang. Rasanya baru kemarin aku memberitahu Mas Jaehyun bahwa aku sedang mengandung anak kedua. Tapi tiba-tiba saja aku sudah akan melahirkan.

Tenang saja, semenjak kandunganku menginjak bulan ke delapan, orang tuaku dan mertuaku sering datang ke apartemen untuk membantuku mengurus Mas Jaehyun dan Jichan. Mereka semua tidak ingin aku kelelahan dan jatuh sakit.

"Sehat Rose."

"Bagus deh. Lo jangan sampai mikir yang berat-berat ya. Fokus dulu sama kandungan lo. Tenang aja, Pak Jaehyun sama Jichan banyak yang jagain kok."

Doyoung mengangguk setuju, "Rose bener. Kalau kamu butuh bantuan juga jangan sungkan untuk minta sama kita."

Aku tersenyum, "Iya," Senang rasanya punya orang-orang yang menyayangi kita, "Btw kalian berdua keliatan akrab banget."

Doyoung senyum. Diliriknya Rose dengan malu, "Udah jadian malah," Balas Doyoung yang membuatku kaget.

"Seriusan lo?!"

Rose berdecak, "Biasa aja kali. Kayak habis liat setan aja."

"Ya lo kan emang setan."

"Sialan."

Aku terkekeh, "Coba-coba cerita kenapa bisa jadian gini. Gue kira Doyoung belum move on dari gue hehe," Cengirku lebar.

"Mungkin karena kita sering ngabisin waktu bareng di kantor ya jadi lama-lama deket, habis itu ngerasa cocok satu sama lain," Cerita Doyoung, "Tapi Rose ini susah banget diajak pacarannya Ji."

"Iya dong. Gue harus jual mahal," Balas Rose dengan sombongnya.

"Halah sok iye lo kupret," Aku menjitak Rose yang membuat wanita itu meringis.

"Young, Rose," Kami bertiga serempak menoleh ke sumber suara. Aku melihat Mas Jaehyun keluar dari kamar dengan menggandeng tangan Jichan.

"Jae, gimana keadaan lo?" Doyoung membantu Mas Jaehyun untuk duduk di sofa.

"Yang kaya lo liat sekarang aja. Gue kurusan, sering sakit kepala, pandangan gue juga mulai kabur. Makanya Jichan nuntun gue kemari."

"Widih, keponakan Om pinter ya jaga Ayahnya," Puji Doyoung.

Nikah ; Jung Jaehyun [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang