24. Again

44.7K 4.1K 437
                                    


Untuk yang ngikutin ff ini dari awal banget (sebelum di revisi) aku mau ngasih tau kalau konfliknya aku ubah sedikit😊

Ga papa kan?

Oh ya, terus kalau wattpadnya eror, atau tulisannya berantakan, coba apus work ini dulu dari library. Habis itu masukin lagi.

.
.
.
.
.

Jaehyun Pov

"Mas, beneran nggak mau ke rumah sakit?"

Aku tersenyum tipis kearah Jiae yang baru saja datang dari dapur sambil membawa mangkuk bubur ditangannya, "Engga sayang. Aku cuma kecapean aja," Ini sudah ke-empat kalinya sejak kemarin Jiae menyuruhku untuk ke rumah sakit. Tapi aku selalu menolaknya.

Jiae duduk di sampingku, "Ish kenapa nggak mau berobat? Muka kamu pucet. Kemarin juga di bioskop mimisannya lumayan banyak."

Aku menarik Jiae ke dalam pelukanku. Membuatnya berteriak karena buburnya hampir tumpah, "Kecapean Bun. Beneran. Istirahat sehari juga besok sehat. Apalagi kalau istirahatnya di temenin istri."

Jiae memukul perutku, "Alasan. Makan dulu nih. Aku udah nyoba buat bubur."

Aku bangun dari posisiku dan mulai melahap bubur yang Jiae buat, "Makasih ya sayang," Selesai makan aku meminta Jiae untuk tetap di sampingku.

Akhirnya kami berbaring bersama di kasur dengan posisi saling memeluk satu sama lain, "Kangen banget berduaan sama kamu kayak gini," Aku memeluk Jiae semakin erat. Jujur, aku sangat rindu moment-moment seperti ini dengan Jiae. Aku sadar kalau selama ini aku terlalu sibuk bekerja dan kurang memperhatikan istri dan anakku. Dan aku merasa bersyukur hari ini memiliki sedikit waktu luang untuk melepas rindu bersama keluargaku.

"Aku juga," Jiae mengecup pipiku sekilas, "Tapi kita lagi nggak berdua."

Keningku mengernyit, tak mengerti apa maksud Jiae, "Ada setan ya Ji di sini?"

Jiae terkekeh. Ia tiba-tiba saja melepaskan pelukan kami dan mengambil sesuatu dari dalam nakas, "Buka deh," Katanya sambil menyerahkan kotak berwarna merah muda kepadaku.

Aku membukanya. Mataku membelalak kaget saat melihat isi dari si kotak, "Hasil USG?" Tanyaku tak percaya.

Jiae mengangguk. Membuatku menghambur memeluknya dengan sangat erat, "Thank You. Kamu menyempurnakan hidup aku Ji."

Jiae membalas pelukanku, "Sama-sama. Awalnya aku pikir kamu nggak akan terlalu excited kalau tau aku hamil lagi," Ceritanya, "Tapi ternyata kamu masih seexcited dulu, sama waktu tau Jichan udah ada di perut aku."

"Aku malah bercita-cita punya anak banyak," Aku melepaskan pelukannya lalu menatap Jiae dalam. Lalu mengecup keningnya dengan lama, "Makasih sekali lagi sayang."

Saat aku dan Jiae tengah menikmati moment berdua, Jichan masuk ke dalam kamar kami dengan botol susu di tangannya, "Bunaa," Panggilnya dengan nada merajuk.

"Eh anak Buna udah bangun?" Jiae mengambil Jichan dan menidurkannya di tengah-tengah kami.

"Ayah nggak kerja?" Tanya Jichan saat melihat kehadiranku.

Nikah ; Jung Jaehyun [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang