.
.
.
.
.Aku dan Mas Jaehyun sudah pulang ke rumah. Keadaan Jichan juga sudah sehat. Hanya saja ia masih jarang bicara.
Mas Jaehyun? Dia masih mendiamiku, bicara saja hanya seperlunya. Entah sampai kapan dia akan bersikap sedemikian.
"Kamu besok kerja Mas?" Tanyaku sembari meletakan makan malam di depan Mas Jaehyun.
"Hm," Jawabnya singkat.
"Nasinya mau nambah?" Tanyaku lagi saat Mas Jaehyun sudah menghabiskan nasinya. Mas Jaehyun hanya menggeleng lalu meninggalkanku ke kamar.
Diam-diam aku menangis. Aku hanya tidak suka jika Mas Jaehyun mendiamiku lama-lama. Aku tahu aku salah karena sudah meninggalkan Jichan dan teledor.
Tapi apa dia harus bersikap seperti ini terus padaku?
"Buna? Buna nangis?" Aku melihat Jichan berdiri di depanku sambil membawa mainan robotnya.
Aku mengusap air mataku lalu menggeleng, "Buna nggak apa-apa. Jichan kok belum bobo?"
"Jichan mau bobo sama Buna."
Aku berusaha tersenyum, "Ayo bobo sama Buna dikamar Jichan sama Jena ya?" Aku menggendong Jichan dan membawanya ke kamar.
"Sini Buna peluk," Aku menidurkan Jichan sembari mengelus-ngelus punggungnya.
"Buna besok nggak boleh keluar rumah. Buna di dalem aja sama Jichan," Ujar Jichan yang membuatku bingung.
"Emangnya kenapa sayang?"
Jichan diam, tidak lama kemudian ia menggeleng, "Pokoknya nggak boleh."
"Ya udah. Sekarang Jichan bobo aja," Kataku yang dibalas anggukan Jichan. Sikap Jichan menurutku benar-benar aneh. Ia sudah beberapa kali melarangku untuk melakukan sesuatu.
Saat sedang menidurkan Jichan, ponselku yang aku letakan di atas meja kecil milik Jichan bergetar. Perlahan aku turun dari kasur dan mengambil ponselku, "Yuta?" Gumamku saat melihat pesan yang masuk.
+62857xxxxxx
|Jia, aku Yuta
|Tolong save nomor aku yaYut, tolong jangan hubungin aku lagi|
Aku juga nggak mau liat kamu main kerumah
Aku takut Mas Jaehyun salah paham lagi sama kamuAku langsung menghapus bekas chatanku dan Yuta. Aku hanya takut Mas Jaehyun melihat dan kembali salah paham.
******
"Sini Mas biar aku pakein," Jiae segera menghampiri Jaehyun saat melihat suaminya itu tengah memakai dasi.
Jaehyun menepis lengan Jiae, tidak kasar, tapi mampu membuat Jiae mematung, "Aku bisa sendiri," Balas Jaehyun dengan dingin.
Jiae menghela nafasnya, "Mas, kamu kenapa sih sama aku? Kamu masih marah karena Jichan yang hampir tenggelam hah?" Jaehyun tidak menjawab pertanyaan Jiae.
"Jawab aku Mas!" Bentak Jiae, "Aku udah berkali-kali minta maaf sama kamu. Aku juga udah ngaku salah. Tapi kenapa kamu terus-terusan kayak gini sih?"
"Ji, Jichan hampir mati gara-gara kamu. Mana mungkin aku nggak marah?"
"Iya aku tau Jichan hampir mati. Tapi Mas, itu bukan sepenuhnya salah aku. Aku yakin Jichan itu udah aku pakein pelampung supaya dia aman."
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah ; Jung Jaehyun [END✔]
Fanfiction[15+][Sudah terbit di nayya_publishing]"Pekerjaannya tidak sulit. Kamu cukup menjadi istri saya saja. Bagaimana?" -Jung Jaehyun High rank #6 in Jaehyun (12/6/2019) #4 in NCT (13/6/2019) #7 in Taeyong (20/6/2019) ...