32. Nyamuk

35.2K 3.7K 543
                                    

.
.
.
.
.

"Selamat ya Jaehyun, berdasarkan hasil pemeriksaannya, sel kanker yang sebelumnya ada di tubuh lo sekarang udah benar-benar bersih," Dokter Baekhyun tersenyum senang. Sorot matanya terlihat sangat semangat, "Padahal dalam kasus kayak gini jarang banget ada yang bisa sembuh. Tapi lo harus tetap ingat, jaga pola makan dan olahraga yang teratur. Dan yang paling penting jangan stress."

Aku menggenggam tangan Mas Jaehyun dan tanpa sadar air mataku mulai turun.

Aku terharu sekaligus bahagia karena akhirnya Mas Jaehyun bisa sembuh dari penyakitnya. Seperti yang dokter Baekhyun bilang, padahal dalam kasus seperti ini jarang sekali orang yang bisa sembuh.

Mungkin ini yang dinamakan sebuah mukjizat.

Setelah mengambil hasil pemeriksaan kesehatan Mas Jaehyun, kami berdua langsung pulang ke rumah karena tidak tega meninggalkan anak-anak dengan pembantu baru di rumah. Iya, Mas Jaehyun memaksaku untuk menerima pembantu baru di rumah. Katanya ia tidak yakin jika aku bisa mengurus rumah dan anak-anak sendirian.

"Kamu nangis?" Tanya Mas Jaehyun saat aku akan turun dari mobil.

Aku menggeleng, "Cuma masih terharu aja Mas. Kamu kuat. Dan aku salut banget."

"Aku kuat dan bisa sembuh karena aku punya orang kayak kamu di samping aku. Thank you ya Jia," Mas Jaehyun mendekat kearahku dan menciumku.

Awalnya mungkin aku hanya diam tidak berkutik. Tapi detik selanjutnya aku mulai membalas ciuman Mas Jaehyun.

Tangan laki-laki itu melepaskan seatbelt yang menghalangi kami berdua. Kemudian ia membawaku ke dalam pangkuannya.

Kira-kira sudah berapa lama aku tidak seintim ini dengan suamiku sendiri?

Cukup lama sepertinya.

"Mas," Aku menjauhkan wajahku dari Mas Jaehyun. Nafas kami berdua tersengal-sengal, "Masih di mobil."

"Lalu?"

Aku berdecak, "Lalu? Masih nanya lalu?"

Mas Jaehyun terkekeh. Ia turun dari mobil lebih dulu kemudian membukakan pintu mobil untukku, "Ayo masuk."

Aku ikut terkekeh, "Nggak sabaran," Lalu meraih tangan Mas Jaehyun yang sebelumnya ia ulurkan padaku.

"Anak-anak gimana Bi? Aman kan?" Tanyaku pada Bi Lila yang baru saja keluar dari kamar Jichan dan Jena.

"Udah pada tidur Bu."

Aku mengangguk paham, "Yaudah, Bibi istirahat juga. Saya sama Pak Jaehyun juga mau istirahat."

"Jam 4 subuh istirahatnya," Celetuk Mas Jaehyun.

Aku menatapnya sinis. Sedangkan Bi Lila hanya tertawa lalu pamit undur diri.

Sepertinya perkataan Mas Jaehyun yang tadi tidak main-main. Begitu sampai kamar ia langsung menyerangku dan tidak membiarkanku duduk barang sejenak.

Ya mungkin malam ini bukan hanya Mas Jaehyun yang berapi-api. Tapi aku juga. Bayangkan saja kami sudah berpisah selama berbulan-bulan. Kemudian disatukan kembali di kamar yang hangat seperti ini.

Nikah ; Jung Jaehyun [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang