22. Dilarang Kerja

52.3K 4.7K 1.1K
                                    

.
.
.
.
.


"Ku menangiiiisss, membayangkan betapa kejamnya dirimu atas diriku, kau duakan cinta ini~~~" Aku bernyanyi lagu soundtrack dari sinetron yang biasa aku tonton dengan lantang. Memang kalau sedang masak seperti ini enaknya sambil nyanyi. Ya meskipun aku cuma bisa masak telur goreng, tempe goreng, dan tahu goreng.

"Kau pergi bersamanyaaaa---WOI SETAN!" Aku terlonjak kaget saat ada kepala yang mendarat diatas pundakku.

"Suami sendiri masa di bilang setan," Aku mengelus dadaku berulang kali saat tahu kalau si pelaku ternyata Mas Jaehyun.

"Kebiasaan! Untung aku lagi nggak pegang pisau!" Omelku, "Lagian kalau masuk rumah tuh kasih salam, panggil istrinya, ini tiba-tiba meluk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kebiasaan! Untung aku lagi nggak pegang pisau!" Omelku, "Lagian kalau masuk rumah tuh kasih salam, panggil istrinya, ini tiba-tiba meluk. Gimana nggak kaget?"

"Kamu nyanyinya kekencengan. Sampai salam aku aja nggak kedengeran."

"Emang iya?"

"Iya sayang. Suka banget sih nyanyi itu lagu. Tiap malam, tiap pagi, lagi mandi, nidurin Jichan aja lagunya itu."

"Enak tau. Liriknya ngena banget."

Mas Jaehyun menggeleng lelah karena tingkahku, "Jichan mana?"

"Baru tidur Mas," Kataku, "Oh iya, kamu mandi dulu sana. Bentar lagi aku kelar masaknya," Mas Jaehyun mengangguk kemudian mengecup bibirku sekilas.

Tumben dia tidak membantahku. Biasanya kan, "Baru pulang sayaang. Capek. Nanti aja," Atau, "Malas ah mandinya. Nggak ditemenin kamu soalnya."

30 menit kemudian aku melihat Mas Jaehyun keluar dari kamar setelah mandi, lalu aku langsung menyuruhnya untuk makan malam bersamaku.

"Mas?" Panggilku di sela makan malam kami.

Mas Jaehyun mendongak menatapku, "Kenapa?"

Sebenarnya aku ingin bilang sesuatu pada Mas Jaehyun. Aku ingin kembali bekerja. Lagipula Jichan sudah cukup umur untuk aku tinggal bekerja. Jichan kini berusia delapan bulan. Aku bisa menitipkannya pada Mamah jika aku dibolehkan kerja oleh Mas Jaehyun.

Aku menggigit bibir bawahku ragu.

Mas Jaehyun meletakan sendok yang ia pegang, "Udah aku bilang, jangan sering gigitin bibir bawah kamu Ji. Kalau kamu mau, biar aku aja yang ngelakuin itu."

"Ih mesum!" Sentakku yang hanya dibalas kekehan oleh Mas Jaehyun.

"Tadi kamu mau ngomong apa?"

"Mas, kalau aku balik kerja jadi sekertaris kamu lagi gimana?"

Mas Jaehyun diam sebentar. Ia tidak langsung menjawab pertanyaanku.

"Kamu butuh uang?"

Mataku membelalak setelah mendengar pertanyaan Mas Jaehyun, "Nggak gitu Mas, aku cuma---,"

Nikah ; Jung Jaehyun [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang