Tiga tahun berlalu semenjak kelahiran Sekimura Yuichi. Bocah kecil yang nyawanya hampir saja terenggut karena keegoisan kakek buyutnya itu kini terlihat sedang berlari-lari di taman bersama Tatsuya. Tatsuya sendiri yang memerintahkan membangun taman besar itu ditengah-tengah halaman kastil itu, dan alhasil tempat itu menjadi tempat terbaik bagi Yuichi.
"Ayah, jangan memaksakan dirimu"Ujar Aki yang sedang memperhatikan Tatsuya dan Yuichi dari kejauhan. Haruki yang juga duduk di sampingnya hanya menggelengkan kepala melihat tingkah Tatsuya. Memang benar, Tatsuya kesulitan mengimbangi langkah kaki Yuichi yang cepat itu.
"Hahaha..." wajah Tatsuya memerah. Ia mengakuinya, ia tidak semuda dulu lagi.
".. dan berhentilah mengganggu Yuichi, Ayah. Kau bahkan belum menyelesaikan pekerjaanmu" gerutu Kazusa yang baru saja tiba dan langsung duduk di samping Aki.
"Haru... Selamatkan aku" Ujar Tatsuya dengan nada datar.
"Maafkan Aku Tatsuya-san ... Aku tidak dapat menyelamatkanmu"Ujar Haruki pelan sambil tersenyum. Jantung Tatsuya kembali berdegub kencang. Ia segera melangkah menuju ke arah Haruki namun sebuah tangan mungil menarik celana panjangnya itu.
"Jii-cha!!!! Kejar aku!"Rengek Yuichi dengan mata yang berkaca-kaca. Walaupun bocah itu belum bisa bicara banyak kalimat dengan jelas, ia selalu berhasil membuat Tatsuya luluh. Rasanya Tatsuya diberi dua pilihan yang sulit, ini benar-benar cobaan untuknya."Yuichi.. Aku Ingin meminjam OJii-san* sebentar" Ujar Kazusa.
Pandangan Yuichi langsung saja beralih pada Kazusa yang duduk disamping sang ibu.
(*Ojii-san=Kakek)
Seperti yang terlihat, Kazusa adalah paman yang paling disukai Yuichi. Ia langsung saja meninggalkan Tatsuya dan berlari ke arah Kazusa.
"Ji-cha... Kejar aku... "Rengek Yuichi lagi sambil memeluk Kazusa erat.
"Aku ingin sekali mengejarmu, namun aku harus segera menyelesaikan beberapa pekerjaan. Setelah selesai, aku akan mengejarmu. Aku janji" Ujar Kazusa pelan.
Raut wajah Yuichi berubah sedih.
"Kemarilah... Oji-san** harus membantu Kakekmu. Kau bisa bermain dengan kaa-san dan obaa-san" Bujuk Aki.
(*Oji-san= paman)
Yuichi langsung saja menangis dan melepaskan tangannya dari Kazusa."Aki-chan...
"Pergilah Aniki... Aku akan menenangkannya. Kau juga ayah"Ujar Aki sembari meraih Yuichi dan memeluknya erat.
Langkah kaki Kazusa dan Tatsuya terasa berat setelah mendengar tangisan Yuichi.
"Kemarilah...Yuichi-kun... Kakek dan pamanmu tidak akan pernah pergi jika kau menangis... "ujar Haruki. Ia meraih bocah kecil itu menggendongnya menjauh dari Tatsuya dan Kazusa yang masih membeku ditempat mereka.
"Haaah.. Kalian terlalu lemah pada Yuichi. Inilah mengapa Kaa-san dan Yoshinaga-san selalu marah karena pekerjaan kalian tidak pernah selesai" Ujar Aki kesal.Kazusa menggaruk kepalanya sambil tertawa, kemudian mendorong sang ayah untuk kembali ke ruang kerjanya. Yuichi memang sangat menggemaskan. Bahkan sang bibi, Yuuki harus meluangkan waktunya tiga kali dalam seminggu untuk berkunjung ke Istana. Yuuki selalu memonopoli Yuichi pada jadwal kunjungannya hingga Tatsuya maupun Kazusa tidak diberi kesempatan untuk mendekati Yuichi. Oleh karena itu, Tatsuya sering menyelinap keluar dari ruangannya untuk membawa Yuichi bermain, walaupun pada akhirnya ia harus tertangkap dan diomeli secara bergantian oleh Haruki, Kazusa dan Yoshinaga pelayannya.
Aki pun beranjak dari tempat duduknya hendak mengikuti Haruki dan Yuichi. Namun langkahnya terhenti saat melihat sosok yang sangat dikenalinya.
Shuichi tengah berdiri dikejauhan dekat dengan salah satu tiang penyangga, sedang menoleh ke arah Kazusa.
"Kadang aku kagum dengan Yoshinaga-san...rasa cintanya pada Aniki tidak berkurang bahkan setelah bertahun-tahun ada di sisiku..." gumam Aki. Tatapan mereka sempat bertemu namun Aki langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain.
"Kaa-cha!" seru Yuichi. Bocah kecil itu minta di turunkan dari gendongan Haruki dan segera berlari menuju ke arah Aki.
Aki menggendongnya, namun kemudian bocah kecil itu meletakkan tangannya di atas kepala Aki dan menepuk-nepuknya pelan.
"Terima kasih,Yuichi-Kun" Ujar Aki sambi tersenyum
Bocah itu kemudian meletakkan kepalanya di dada Aki dan kemudian terlelap begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
RomanceCerita ini adalah kelanjutan dari 'Loveless' Hubungan Shuichi dan Aki tidak pernah berjalan mulus bahkan setelah kelahiran putra pertama mereka.Walaupun Shuichi masih tidak dapat melupakan Kazusa, namun hatinya sudah mulai memilih Aki. Disisi lain...