Chapter 6

3.1K 385 8
                                    

Haruki baru saja membuka matanya dan menoleh ke sampingnya. Tangannya terasa berat. Ia menoleh keluar Jendela dan masih sabgat gelap diluar.
"Bayi besar"gumam Haruki pelan
Ia mengangkat kepala Kazusa perlahan-lahan dan meletakannya dibantal. Kemudian ia pelan-pelan berjalan keluar meninggalkan Kazusa.

Haruki sempat terkejut melihat sosok yang sedang bersandar ditembok dekat pintu.
"Ia sudah tenang?"tanya Tatsuya pelan
"Y-ya... Dan Tatsuya-san, sejak kapan kau ada disitu?"tanya Haruki pelan
"Aku baru saja ingin bicara dengannya, namun kalian benar-benar tidur pulas, jadi kurasa aku menunggu saja sampai salah satu dari kalian keluar.."ujar Tatsuya sembari menyelimuti bahu Haruki dengan jas nya.
"Terima Kasih Tatsuya-san..."ujar Haruki pelan. Wajahnya masih terlihat khawatir.
"Kita harus bicara" Ujar Tatsuya
Haruki hanya mengangguk dan mempersiapkan dirinya mendengarkan segala kemungkinan terburuk yang akan disampaikan Tatsuya.

Tatsuya mengajaknya ke tempat favorit mereka, dimana tempat itu selalu menjadi tempat penantian panjang bagi Haruki dan Tatsuya menghabiskan waktu mereka sendirian tanpa ketiga buah hati mereka.
"Maafkan Aku..."Ujar Tatsuya pelan
Haruki hanya menghembuskan nafasnya sembari menatap teratai yang mengapung di kolam tersebut.
"Aku paham Tatsuya-san... aku juga sangat kecewa ketika mengetahuinya, Seandainya aku terus mengawasi mereka...
"Aku yang tidak tegas pada putraku sendiri hingga akhirnya ia tidak pernah mau mendengarkanku dan melanggar perintahku"

Haruki terdiam. Kata-kata Tatsuya juga berpaku padanya.
"Kau harus tetap sehat Tatsuya-san...agar kau bisa menyerahkan Takhta untuk Yuichi-kun"Ujar Haruki pelan
Tatsuya menatap Haruki sembari menyibak rambut Haruki yang menutupi pipinya itu.
"Aku masih ingin melihat Kazusa duduk disana..."Ujar Tatsuya pelan
Haruki lagi-lagi menunduk.
Karena pernikahan Aki, keluarga kerajaan menjadi bahan pembicaraan selama berbulan-bulan, dan sekarang giliran Kazusa, ia bahkan tak dapat membayangkan apa yang akan terjadi nantinya.

"Aku akan menikahkan mereka"Ujar Tatsuya pelan
Haruki sontak menatap Tatsuya dengan wajah penuh harap.
"Namun, Aki harus mengadopsi anak itu saat Kazusa melahirkan."Ujar Tatsuya
"Mengapa? Tatsuya-san...apa kau ingin membuat semua kesalahanmu kembali terulang? Ia memiliki Zen yang akan bertanggungjawab sepenuhnya atas anak dirinya dan anak itu!"Ujar Haruki

"Mereka akan menikah, namun aku tak akan pernah mengumumkan pernikahan mereka...Zen hanya harus bertanggung jawab hingga bayi itu lahir. Aku akan mengembalikan mereka ke tempat mereka masing-masing setelah semuanya selesai..."
"Apa maksudmu?!" Geram Haruki
"Aku akan menceraikan keduanya"Ujar Tatsuya dengan tenang.

Haruki segera beranjak dari tempat duduknya dan berdiri menghadap Tatsuya.
"Apa salahnya ia menikah dengan Zen? hanya karena latar belakang Zen? Tatsuya-san... Kau terlalu—
"Apa yang kau ketahui!"Bentak Tatsuya
Haruki terkejut dan makin menatapnya dengan kesal. Rasanya sudah sangat lama ia tak mendengar Tatsuya membentaknya.

"Kau benar...aku masih tidak tahu apapun tentangmu...kau menyembunyikan banyak hal dariku Tatsuya-san..."ujar Haruki sembari meninggalkan Tatsuya yang masih duduk disana.
.

.

.
"Sepertinya mereka bertengkar..."ujar Shuichi pelan sembari memasukkan kembali kepalanya kedalam, setelah dari tadi ia mengeluarkan kepalanya dari jendela untuk mencuri dengar pembicaraan kedua mertuanya itu.
Aki hanya terdiam sembari menepuk-nepuk punggung Yuichi yang sudah tertidur pulas.

Shuichi pun kembali duduk di samping Yuichi.
"Namun jika itu aku, aku pun akan menentang putraku menikah dengan seorang pria yang berbeda 10 tahun darinya...mungkin karena Zen terlalu tua untuknya"Ujar Shuichi lagi

Aki menatapnya dengan tatapan kesal.
"Shuichi-san...ayahku tak akan begitu keberatan jika ini tentang usia...Jika ia bersikeras dengan keputusannya, pasti ada sesuatu yang pernah terjadi..."Ujar Aki.
"Shuichi-san!!!!"Aki terdengar baru saja menyadari sesuatu.
"Ng?"
"Hng...Huwaaaaaa...aaaaaaa....
"Maafkan Kaa-cha..apa kaa-cha mengejutkanmu...maaf Yuichi..."Ujar Aki sembari menggedong Yuichi.

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang