Chapter 14

2.3K 315 18
                                    

Shuichi baru saja membuka matanya dan menatap punggung kecil Aki. Ia mendekat perlahan kemudian mencium tengkuk Aki dan memeluknya.
"Shuichi-san...
"Hm...ternyata kau sudah bangun...
"Ya...Aku merindukan Yuichi...Aku memimpikannya...apa ia akan marah padaku?"tanya Aki pelan
"Aku yakin, Yuichi pasti akan senang mendengar berita ini...bukan hanya Yuichi, Tatsuya-sama dan Haruki-sama juga pasti akan sangat senang mendengarnya"Ujar Shuichi pelan
"Aku berharap aku bisa mengatakannya secara langsung pada Yuichi, sudah selama ini...putraku seperti apa wajahnya?"Ujar Aki
Shuichi hanya terdiam, ia juga sebenarnya sangat ingin melihat putranya itu. Kebetulan sekali, hari ini ia akan memasuki Istana karena Tatsuya ingin bertemu dengannya.
"Kaa-san! Kaa-san! Tou-san!" Teriak seorang gadis kecil sembari memukuli pintu
"Kikyo sudah bangun..."Ujar Shuichi sembari berjalan menuju ke pintu dan membukakan pintu
"Aku harus berangkat sekarang, apa to-san tidak ingin mengantarku?!"tanya Kikyo kesal
"Tunggu sebentar...kaa-san akan mengantarmu. Ayahmu harus pergi bekerja, ada pertemuan penting di istana hari ini"Ujar Aki pelan
"Kaa-san...mengapa aku harus terus mengunjungi keluarga Mikazuki setiap minggu?"tanya Kikyo kesal
"Karena mereka kerabat kita"Ujar Shuichi sembari mencubit pipi gadis itu
"Hmmp... menyebalkan...aku tidak ingin bertemu Arata-sama!"Ujar Kikyo
"Eh...mengapa?"tanya Shuichi 
"Ia terlalu menyebalkan!"Ujar Kikyo 
.

.

.

Hampir tujuh tahun berlalu semenjak Zen berhasil membuat Arata berada dipihaknya dan Kazusa. Pergerakan para pengkhianat yang berusaha menggulingkan Tatsuya dan mencelakakan Yuichi pun mulai reda saat itu juga. Entah reda, atau mereka sedang mempersiapkan sesuatu yang besar, tidak ada seorang pun yang tahu.
Saat ini Kazusa terlihat sedang sibuk memerintahkan pelayan untuk membuat manisan sebanyak mungkin.
"Kazu-san tidak berubah..."Ujar Arata sembari menggelengkan kepalanya ketika ia memperhatikan Kazusa
"Dari awal ini syarat Tatsuya-sama... Kami hanya bisa menyerahkan Kikyo pada Aki-sama ketika ia lahir... dan kini Kazu selalu merindukan Kikyo setiap hari..."Ujar Zen
"Mengapa Tatsuya-sama melakukan semua ini..."Ujar Arata
"Aku mengerti sekali sifat ayahku...namun Syukurlah, aku masih dapat melihatnya setiap minggu, tidak terasa... Kikyo sudah besar. Dan kalian berdua jangan berdiri disitu"Ujar Kazusa "Hm...Ayahmu itu benar-benar tidak punya belas kasihan sama sekali! Ia juga melakukan hal yang sama pada ibumu!"Ujar Ichika
"Ayahku punya alasannya tersendiri."Ujar Kazusa
"Alasan konyol. Ia hanya berakhir menyakiti semua orang"Ujar Ichika dan meninggalkan mereka.
"Ba-san sangat membencinya"Ujar Arata
"Semua orang akan membencinya jika tidak tahu sifat ayah yang sebenarnya"Ujar Kazusa

Saat sedang asyik-asyiknya mengobrol beberapa mobil terlihat memasuki pekarangan kediaman Mikazuki.
"Selamat datang Aki-sama, Kikyo-sama"Ujar Para pelayan
"Kikyo-chan...senang melihatmu lagi"Ujar Kazusa sembari memeluk putrinya itu
"Senang melihatmu Kazu-sama"Ujar Kikyo pelan
Kazusa tersenyum kecil walaupun hatinya rasanya tersayat-sayat ketika putrinya sendiri memanggilnya dengan sebutan 'sama' dibelakang namanya.
"Aki-sama... senang melihat anda"Ujar Zen menyapa Aki
Aki hanya tersenyum dan menunduk membalas salamnya.
"Senang bertemu dengan Anda, Aki-sama"Ujar Arata pelan. Sebenarnya ini pertemuan pertamanya dengan Aki setelah sekian lama. Minggu-minggu sebelumnya, Shuichi lah yang selalu menemani Kikyo, jadi ia tidak pernah bertemu dengan Aki.
"Senang bertemu dengan Anda juga"Ujar Aki pelan
"Apa kau sedang sakit? Mengapa bukan Shuichi yang mengantar Kikyo kemari?"tanya Kazusa sembari menggandeng Aki dan menariknya untuk masuk ke dalam rumah.
"Ayah memanggil Shuichi-san ke istana hari ini...dan aku baik-baik saja"Ujar Aki
"Hmm...kau pucat sekali"Ujar Kazusa
"Ya...namun aku baik-baik saja" Ujar Aki pelan

"Kikyo-chan...ingin makan sesuatu?"tanya Zen pelan
Kikyo menggeleng. Sedari tadi ia terus menempel pada Aki dan membuat Zen terlihat agak sedih.
"Tidak apa-apa... biasanya kau sangat menyukai manisan. Hari ini kaa-san tidak akan melarangmu..."Ujar Aki sembari mengelus rambut Kikyo
Kikyo dengan agak malu menyentuh manisan di hadapannya.
"Ia malu-malu tadi..."Ujar Arata
"Diam! Menyebalkan!"
"Kikyo..."tegur Aki pelan
Kikyo hanya menunduk dan menghabiskan manisannya dengan cepat.
"Haha..tidak apa-apa Aki-sama, ah...benar, aku harus segera mengecek pabrik utama..aku hampir melupakannya"Ujar Arata
"Kau benar-benar pelupa Arata..bisakah kita segera mengganti namamu menjadi pelupa?"Ujar Kazusa sanbil tertawa.
"Jangan bilang seperti itu Kazu-san...mengerikan sekali"Ujar Arata

"Sampai nanti Kikyo-chan"Ujar Arata
"Kikyo-"tegur Aki lagi
"Sampai nanti Arata-sama"Ujar Kikyo pelan
"Ia penurut sekali.."Ujar Kazusa pelan
"Biasanya Shuichi-san selalu memanjakannya, jadi ia tidak takut pada Shuichi-san"Ujar Aki sambil tertawa kecil
"Kaa-san...
"Hm?"tanya Aki dan Kazusa di saat yang bersamaan
"Ah...m-maksudku...aku salah dengar, maaf Kikyo-chan..."Ujar Kazusa pelan
"Tidak apa-apa Kazu-sama..."Ujar Kikyo sambil tertawa
"Ada apa Kikyo?"tanya Aki pelan
"Apa nii-chan juga menyukai manisan?"tanya Kikyo
"Ya... nii-chan sangat menyukai manisan, sepertimu"Ujar Aki pelan
Kazusa dan Zen saling menoleh satu sama lain.
"Aku ingin tahu mengapa nii-chan harus tinggal bersama jii-chan dan baa-chan...padahal nii-chan bisa ikut menikmati manisan bersama di kediaman Mikazuki setiap minggu jika tinggal bersama kita"Ujar Kikyo pelan
"Nii-chan punya sesuatu yang harus dilakukan disana...kurasa Nii-chan memang berniat membiarkan Kikyo menghabiskan semua manisan ini"Ujar Aki sambil tertawa
"Nii-chan baik bukan?"tanya Kazusa sembari ikut-ikutan tertawa
"Ya...kupikir nii-chan sangat baik..Jadi mulai saat ini, aku dan adik kecilku akan menghabiskan semua manisan Mikazuki setiap minggunya"Ujar Kikyo
"Adik?"tanya Kazusa pelan.
"Ya...Adik dalam perut kaa-san"Ujar Kikyo bersemangat
Kazusa terbelalak melihat Aki dengan mata berbinar-binar.
"Selamat Aki-sama...ini berita besar, mengapa tidak memberitahu kami?"tanya Zen 
"Aku dan Shuichi-san sebenarnya ingin sekali segera memberitahu semua kerabat, namun gadis kecil ini sudah mendahului kami"Ujar Aki sambil mencubit pipi Kikyo

"Hahaha...kurasa Kikyo tidak ingin melewatkan kesempatannya untuk jadi yang pertama memberitahu semua orang"Ujar Zen
"Ya...saking girangnya hingga ia hampir saja jatuh dari tangga. Ia benar-benar membuat nyawaku hampir saja meninggalkan tubuhku"Ujar Aki sembari mengelus lagi rambut Kikyo.
"Kikyo anak yang baik...Syukurlah..."Ujar Kazusa pelan
Aki yang terlalu terbawa suasana menyadari kebodohannya dan segera menutupi mulutnya.
"Kikyo...ingin melihat ikan yang kita tangkap minggu lalu? Arata-kun sudah memindahkannya ke akuarium besar di halaman belakang"Ujar Zen 
Kikyo segera meletakkan piringnya dan mengangguk, kemudian segera mengikuti Zen.
"Maaf nii-san"
"Tidak apa-apa Aki...aku senang, kau sangat menyayanginya."ujar Kazusa
"Aku juga harus berterima kasih pada nii-san dan Zen-san, sejak ada Kikyo, aku tidak begitu kesepian lagi, walaupun harus ku akui, aku juga selalu merindukan Yuichi"Ujar Aki pelan
"Zen pernah bertemu lagi dengan Yuichi beberapa bulan yang lalu. Ia sudah besar. Benar-benar pria tampan, pendiam namun cerdas. Zen bahkan menceritakannya sembari menggeleng-gelengkan kepalanya, ia tidak percaya Yuichi-kun yang dulunya masih suka berlarian dan meminta Zen melemparnya ke atas sudah tumbuh sebesar itu"Ujar Kazusa sambil tersenyum

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang