CHAPTER 49

2K 261 18
                                    

Pagi itu beberapa anggota klan Yoshinaga terlihat mulai melakukan kegiatan mereka seperti biasa.
Mereka bahkan membuat Aki kini tercengang.

"Bukankah kita masih dalam keadaan berduka..."pikir Aki

"Kaa-cha..

"Selamat pagi Yoshiro-kun"Ujar Aki sembari menggendong putranya itu memperhatikan para anggota klan yang sudah sangat sibuk membersihkan kediaman itu.

"Aku...tidak tahu mengapa...Kini aku merindukan Shuichi-san..."pikir Aki sembari termenung

"Kaa-cha, to-cha?"tanya Yoshiro pelan

"Ayahmu sedang bersama kakek dan pamanmu"Ujar Aki

"Maaf membiarkanmu tinggal kemarin"Ujar Aki sembari menciumnya.

"Yuu-ni?"tanyanya lagi

"Nii-chan juga harus tinggal dirumah... Ia masih harus banyak beristirahat"Ujar Aki

Yoshiro kelihatan cemberut karena rasanya ia kehilangan teman bermainnya.

"Mengapa tidak bermain bersama Tomoe Nii-chan?"tanya Aki

"Jii-cha"Tunjuk Yoshiro ketika ia melihat Tatsuya keluar dari aula utama. Ia sama sekali tak menggubris Aki

Aki mengerutkan keningnya ketika ia melihat telapak tangan Shuichi dililit perban. Tanpa banyak berpikir, ia langsung saja mendekatinya dan menarik tangannya.

"Kau terluka?"tanya Aki

"Ah... Hanya tergores"Ujar Shuichi

Aki kini semakin mengerutkan keningnya.

"Aki... Bagaimana kondisimu?"tanya sang Ayah.

"Aku sudah sangat sehat ayah..."Ujar Aki pelan

"Jii-cha..."Ujar Yoshiro yang kini menarik lengan kimono Tatsuya.

"Selamat pagi Yoshiro-kun... Jii-cha akan kembali, kau ingin ikut?"tanya Tatsuya

"Eh?"

"Bicaralah dulu dengan Shuichi... Untuk saat ini, biarkan kami menjaga Yoshiro. Lagipula Miharu juga pasti kesepian karena harus bermain sendirian di Istana"Ujar Tatsuya

Aki menatap Yoshiro lekat-lekat, namun sepertinya putranya itu juga tidak nyaman berada dikediaman itu.

"Aku mengerti ayah..."Ujar Aki pelan

Setelah Tatsuya membawa Yoshiro pergi, Aki kini berbalik dan menatap Shuichi yang kelihatannya sudah sangat lelah itu.

"Apa yang sebenarnya sedang terjadi?"tanya Aki

"Hmm...aku hanya agak lelah"Ujar Shuichi

"Aku tahu, namun bukan kondisimu yang kumaksudkan Shuichi-san... Ini tentang... mengapa tidak ada lagi orang yang berduka? Bukankah ayah mertua adalah kepala keluarga Klan?"tanya Aki

"Aku tidak ingin membicarakan mereka lagi"Ujar Shuichi

"Apa..ia baru merasa sedih saat ini?"pikir Aki

"Aki...aku ingin Istirahat...temani aku"Ujar Shuichi pelan

Aki mengangguk sembari menggandeng tangannya. Namun sebenarnya ia masih saja fokus pada luka di telapak tangan Shuichi. Walaupun agak iseng ia jadinya membuka perban itu untuk mengintip.

"Kau...

"Sebenarnya apa yang sudah kalian lakukan kemarin?"tanya Aki

"Darah Klan...setiap pria dewasa harus memberi darah mereka untuk bersumpah akan setia pada Klan Sekimura"Ujar Shuichi pelan

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang