CHAPTER 52

1.9K 287 46
                                    

Tatsuya kini terlihat duduk dihadapan Yuichi masih sambil menatapnya.

"Aku sibuk Jii-san...Jika ingin membicarakan tentang Kyouya, kita bisa membicarakannya nanti"Ujar Yuichi sembari menandatangani dokumen-dokumen yang ada dihadapannya itu.

"Yuichi... Apa kau mencintai Kyouya-kun?"tanya Tatsuya

"Jii-san, jika ia mencintaiku, ia harusnya sadar dan tetap tenang agar tidak menambah bebanku. Bisakah ia berhenti jadi kekanak-kanakan?"Tanya Yuichi.

"Aku berjanji pada Kuon-sama bahwa cucunya akan bahagia"Ujar Tatsuya.

"Aku sudah merasa melakukan tugasku. Aku sudah membahagiakannya, apa lagi? Aku memberikan semua yang ia inginkan. Kumohon Jii-san, jangan membela Kyouya. Jika kalian terus membelanya, ia akan terus seperti ini..."Ujar Yuichi

"Baiklah. Aku mengerti. Namun...Ingatlah... ia orang luar pertama yang harus menderita hanya untuk memberikanmu seorang pewaris takhta...."

"Siapa yang menyuruhnya menikah denganku? Ini resikonya... Jii-san...aku berharap ia bisa berpikiran lebih dewasa..."Ujar Yuichi

Tatsuya berdiri dari kursinya sembari menatap lekat-lekat wajah Yuichi.

"Semoga kau tak menyesalinya"Ujar Tatsuya sambil tersenyum kecil kemudian segera keluar dari ruangan itu.

"Kuharap Aki bisa mempengaruhi Kyouya...Yuichi benar-benar buruk..."

Yuichi menghembuskan nafasnya pelan sambil memegangi keningnya.

"Seharusnya aku tidak menjemputnya saat itu. Aku masih bocah dan aku benar-benar tolol mengatakan aku mencintainya... Haaah...aku tidak tahu jika ia juga akan menambah bebanku!"Ujar Yuichi

"Yang Mulia.."

"Siapa lagi kali ini?"tanya Yuichi

"Yang Mulia Kyouya-sama ingin bertemu dengan Anda"Ujar Sang pelayan dari luar.

"Masuklah..."Ujar Yuichi pelan

"Bisakah kau kembali? Tetaplah tenang di kamar Kyouya... Agar para pelayan bisa mengawasimu. Jangan seperti anak kecil!"Ujar Yuichi begitu Kyouya baru saja melangkah masuk.

"Baiklah... Maaf"Ujar Kyouya sembari mundur dan membungkuk pelan kemudian ia pun segera keluar dari ruangan itu.

Yuichi yang menatapnya kini malah kehilangan seluruh kata-katanya. Tadinya ia ingin mengomeli Kyouya, namun Kyouya ternyata hanya mengucapkan dua kata itu untuk menjawabnya.

.

.

.

Kyouya kini kembali ke kamarnya kemudian segera merebahkan tubuhnya di atas ranjang.

"Haaah...sudahlah..."Ujar Kyouya pelan sembari memejamkan matanya.

"Aku benar-benar memberi masalah bagi Tatsuya-sama dan Haruki-sama...maafkan aku. Aku tidak akan mengulanginya lagi... perasaanku tidak begitu baik hari ini... benar-benar tenang...terlalu tenang sampai membuatmu takut"pikir Kyouya sembari terlelap begitu saja.
.

.

.
Rasanya baru saja menutup matanya, suara ketukan pintu kini menyadarkannya.

"Yang Mulia, Saatnya makan malam"Ujar pelayannya.

"Baiklah..."Ujar Kyouya sembari merapikan kimononya.

Begitu ia bangun ia mengelus perutnya yang mulai terasa aneh itu. Ia kemudian tertegun menatap ranjang yang basah dan kini ia menoleh ke arah kakinya.

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang