Chapter 23

2.1K 277 6
                                    

Yuichi kini sedang termenung padahal sang ayah sedang mengajarinya. Shuichi menarik nafasnya pelan kemudian menghembuskannya pelan.
"Kita akhiri saja untuk saat ini"Ujar Shuichi
"Baiklah, tou-san"Ujar Yuichi sembari bangun dari tempat duduknya
Ia pun segera keluar dari ruang belajarnya itu dan menuju ke kamarnya.
"Yuichi-sama, yang mulia memanggil Anda"Ujar pelayan pribadinya itu
"Maaf, aku sedang tidak enak badan...aku ingin istirahat"Ujar Yuichi sembari masuk ke dalam kamarnya itu dan mengunci pintunya.
"Yuichi...aku ingin bicara sebentar"terdengar suara Kazusa dari balik pintu itu
Yuichi terperanjat dan langsung menoleh ke arah pintu.
Ia bangun dari ranjangnya dengan malas dan segera membukakan pintu.
"Baiklah ...kita harus bicara"Ujar Kazusa sembari mendorong kembali ke dalam kamar.
"Ji-san...aku ingin istirahat. Lagi pula mengapa ji-san disini? Bukankah Jii-chan melarangmu untuk menginjakkan kaki di istana ini?!"Ujar Yuichi sembari menghempaskan tubuhnya lagi ke atas tempat tidur
"Ah...aku harus memeriksa kondisi kandunganku. Ayah memerintahkanku untuk kembali kemari"Ujar Kazusa
Yuichi menatap  Kazusa sambil tersenyum.
"Selamat Ji-san... Akhirnya...Anggota keluarga ini akan bertambah satu orang lagi"Ujar Yuichi pelan
"Terima kasih Yuichi-kun..."ujar Kazusa sembari duduk diranjang dan menepuk punggung Yuichi pelan.
"Ya ..."Ujar Yuichi pelan sembari membenamkan wajahnya di bantal
"Kau tahu, Aki-chan... ingin menjemput Kyouya-sama"Ujar Kazusa pelan

Yuichi bangun dan langsung menatap Kazusa ketika ia mendengar kata-kata itu.
"Mengapa?"tanya Yuichi pelan
"Yuichi...Kau ingin jadi seorang Kaisar seperti kakekmu bukan?"tanya Kazusa
Yuichi mengangguk.
"Kalau begitu, kau akan sangat membutuhkan Kyouya-sama."Ujar Kazusa pelan
"Aku tidak membutuhkannya"
"Yuichi-kun, walaupun kau mengaggumi kakekmu, kau tidak perlu meniru sifatnya yang dingin. Ayahku itu benar-benar terlahir seperti itu, sebagai satu-satunya pewaris takhta ia akan mengorbankan segalanya untuk melindungi negeri ini, termasuk anak-anaknya...aku, Yuuki dan Ibumu. Bahkan tak tanggung-tanggung menyakiti ibuku. Kau tidak perlu mengulanginya lagi, kau akan menyakiti dirimu sendiri bahkan menyakiti orang-orang yang kau cintai"Ujar Kazusa pelan sembari mengelus rambutnya.
Yuichi termenung sejenak.
Kazusa memeluknya erat sembari menepuk punggungnya lagi.
"Kau itu sama seperti ibumu. Suka berpura-pura kuat padahal kalian terluka. Kali ini percayalah pada kami. Aki-chan dan ayahmu sudah bicara dengan kakekmu dan Kakekmu mengizinkan mereka untuk menjemput Kyouya-sama. Zen dan Ayahmu lah yang akan menjemputnya"ujar Kazusa
"Katakan padanya jika kau menyukainya... Kau tidak akan mati karena mengakui perasaanmu padanya"Lanjut Kazusa lagi
Yuichi kembali berbaring dan menutup wajahnya dengan bantal.
"Kau mengerti?!"tanya Kazusa
"Mhm...aku mengerti"Ujar Yuichi pelan hampir tak terdengar oleh Kazusa.
"Syukurlah jika kau mengerti Yuichi-kun...Baiklah! Aku juga harus segera kembali...aku ingin melihat Yutaka sebelum kembali ke rumah"Ujar Kazusa sambil tertawa.
.

.

.

"Nii-san...
"Aku sudah bicara dengannya..."Ujar Kazusa pelan
"Apa yang dikatakannya?"tanya Aki khawatir
"Hmm...ia tidak banyak bicara. Namun, ia benar-benar terpukul...hahaha...jarang sekali bisa melihatnya seperti itu"Ujar Kazusa pelan
"Aku ...malu pada Kyouya-sama"Ujar Aki pelan
"Aku juga... Sangat malu...mereka bahkan bertengkar dirumah ini, yang dipenuhi orang dewasa seperti kita dan yang harusnya bisa menjaga mereka"Ujar Shuichi yang tiba-tiba saja masuk ke dalam kamar menghampiri mereka.
"Shuichi-san...selamat datang"ujar Aki pelan
"Aku pulang."Ujar Shuichi sembari mencium kening Aki kemudian mencium pipi Yutaka.
Ia kemudian duduk di samping Aki sembari menggendong Yutaka sembari sesekali mencium kening putranya itu.
"Ayah benar-benar jadi panutan untuk Yuichi"Ujar Kazusa pelan
Shuichi termenung sembari menatap Yutaka saat mendengar kata-kata Kazusa itu.
"Ya... Siapa lagi yang bisa dicontohi Yuichi jika bukan Tatsuya-sama? Maksudku, ia bahkan tidak punya kesempatan untuk mencontohi ayahnya sendiri"Ujar Shuichi
"Akh...aku salah bicara?"pikir Kazusa yang mulai merasa tidak enak pada Shuichi
"Ia bahkan tidak ingin mendengarkanku saat aku bicara padanya"Ujar Shuichi pelan
"Ia butuh waktu Shuichi-san...Tetaplah berusaha bicara dengannya"Ujar Kazusa pelan
"Aku mengerti Kazusa-sama"Ujar Shuichi
"Ah...baiklah aku akan segera kembali sekarang. Zen akan mengomeliku lagi"ujar Kazusa sambil tertawa padahal ia hanya ingin menghindar karena merasa tak nyaman saat ini.
"Aku akan mengantarmu ke depan nii-san"ujar Aki sembari beranjak dari tempat duduknya dan mendorong Kazusa keluar.
"Maaf Aki...apa aku salah bicara?"tanya Kazusa pelan
"Tidak nii-san, ia memang agak frustasi belakangan ini."Ujar Aki sambil tertawa
"Yuichi masih belum dewasa Aki, jika kita semua ikut-ikutan terbawa emosi karena kelakuannya terhadap Kyouya-sama, kurasa kita juga tidak dewasa"Ujar Kazusa
"Aku akan memastikan semuanya baik-baik saja nii-san...Aku sudah istirahat terlalu lama, gantian kini saatnya kau beristirahat."Ujar Aki
"Hahaha... ya...kau benar Aki, kurasa mulai sekarang aku harus lebih tenang tinggal dirumah"Ujar Kazusa sembari mengelus perutnya
"Aku, Yutaka dan Kikyo yang akan mengunjungimu"Ujar Aki sambil tertawa
Kazusa tersenyum kecil sembari memeluk Aki.
"Aki... Mengapa kau masih begitu menggemaskan?"gumam Kazusa pelan
"Nii-san...kurasa Zen sebentar lagi akan meneriakimu"Ujar Aki sembari melihat ke arah Zen yang ada di mobil
"Ah...baiklah....aku akan pergi. Sampai nanti Aki"Ujar Kazusa pelan
"Mhm...sampai nanti nii-san" Ujar Aki sembari melambaikan tangannya

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang