Pagi yang lain seperti biasanya. Yuichi sudah berlarian diluar.
"Anak itu...lihatlah Haru, hari masih pagi sekali... dan sudah mulai dingin diluar... Ia sudah bersemangat membuang-buang tenaganya" Gumam Tatsuya yang sedari tadi mengintip dari jendela.
"Biarkan saja dulu ia bermain... ia selalu seperti itu..."Gumam Haruki yang masih asyik bersembunyi dibawah selimut.
"Aki... Apa ia baik-baik saja? Aku berpikir sejak Shuichi kembali ekspresinya jadi...kau tahu, ia jadi canggung... Seperti saat ia bicara pada Kazu"Ujar Tatsuya lagi
Haruki terdiam sebentar. Ia pun tidak tahu harus bagaimana.
"Haru?"
"Hm?"
"Apa yang harus kita lakukan?"tanya Tatsuya pelan.
Haruki menyibak selimutnya dan turun dari ranjang. Ia mengusap-usap matanya sambil menoleh keluar.
"Aku juga sedang memikirkan apa yang harus kita lakukan Tatsuya-san...dan...Bukankah kau harus segera bersiap-siap? Kau punya pertemuan penting hari ini" Ujar Haruki kesal
Tatsuya tertawa kemudian mundur perlahan-lahan sebelum Haruki mengomelinya.
Disaat yang sama, ada pemandangan bagus yang tertangkap oleh Haruki.
"Hmmm ... Apa yang akan dikatakan Shuichi jika ia melihat ini? Aku berharap ia bisa lebih cemburu""Waaah...Zen Zen!"teriak Yuichi sembari berlari ke arah Zen yang baru saja melintasi koridor itu untuk menuju ke pintu keluar.
"Selamat pagi Aki-sama...dan Selamat pagi Yuichi-sama"Ujar Zen sembari mengangkat Yuichi tinggi-tinggi.
"Tidak biasanya kau menggunakan pakaian bebas Zen" Ujar Aki pelan
"Aku diberi waktu untuk mengunjungi keluargaku Aki-sama" ujar Zen pelan
"Zen Zen..kuaaat!"seru Yuichi sambil tertawa saat berada di ketinggian.
"Lempar aku...lebih tinggi!"Seru Yuichi
"Eh?! Tatsuya-sama akan membunuhku jika aku melakukanya...." Gumam Zen sambil tertawa melihat Yuichi.
"Yuichi! Jangan mengganggu Zen. Zen harus pergi..."Ujar Aki.
Yuichi tidak menghiraukan Aki. Ia terus memukul-mukul tangan Zen agar mau mengangkatnya lagi.
"Yuichi!"Seru Aki lagi.
Yuichi bergidik menoleh ke arah Aki dengan mata berkaca-kaca.
"Ah...tidak apa-apa Aki-sama...Aku bisa menemani Yuichi-sama sebentar" Ujar Zen pelan
"Maafkan Aku...Yuichi merepotkanmu" Ujar Aki sambil menunduk.
Zen yang menoleh ke arahnya hanya tersenyum.
Ia kembali mengangkat Yuichi ke atas sembari sesekali melemparkannya ke udara kemudian menangkapnya lagi. Sementara bocah kecil itu terlihat sangat menikmatinya.
Setelah beberapa saat ia akhirnya hanya menggendong Yuichi.
"Yuichi-sama...kita harus berhenti melakukannya...anda tidak dapat makan dengan baik jika terus seperti ini" Ujar Zen pelan.
"Zen Zen! Lagi!" Ujar Yuichi dengan mata memelas.
"...ini dia serangan super Yuichi-sama..." Zen segera mencium pipi Yuichi yang masih dalam pelukannya itu sembari sesekali menggelitiki perutnya. Ia benar-benar terlihat gemas dengan Yuichi saat ini. Yuichi tertawa lepas dan memperdengarkan suara kecilnya itu.
Aki yang tidak tahan mendengar tawa Yuichi ikut-ikutan tertawa pelan sembari memegangi perutnya.
"Ze..Zen zen..haha..haha...hahaha "Ujar Yuichi sembari mendorong kepala Zen.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
RomanceCerita ini adalah kelanjutan dari 'Loveless' Hubungan Shuichi dan Aki tidak pernah berjalan mulus bahkan setelah kelahiran putra pertama mereka.Walaupun Shuichi masih tidak dapat melupakan Kazusa, namun hatinya sudah mulai memilih Aki. Disisi lain...