Chapter 38

2.1K 283 17
                                    

Pagi ini, Zen terlihat buru-buru memasuki Istana. Ia langsung saja menerobos masuk ruangan Tatsuya dan membungkuk.

"Kalian ..."Ujar Tatsuya dan buru-buru keluar

Haruki mengikutinya dari belakang dengan penuh kekhawatiran, pasalnya para sepupunya yang mengacau itu sudah diseret kembali ke negeri ini. Setelah sekian lama melarikan diri ke Reiwa kemudian bersembunyi di negeri Kou, akhirnya semuanya berakhir.

"Shion!"Seru Tatsuya

"Kau ingin membunuhku?!"tanya Shion yang kini sedang berlutut dengan posisi tangan terikat dan kakinya di rantai.

"Tidak... Tatsuya-san!"Seru Haruki menahan Tangan Tatsuya

"Haru!!"Seru Tatsuya kesal

"Jangan lagi...

Zen dan Hase yang melihatnya hanya bisa menahan nafas. Keduanya kini sama-sama memiliki satu pemikiran, mereka mungkin akan melihat kepala seseorang terpisah dari tubuhnya, namun sepertinya hal itu tidak akan  terjadi.

"Hahahaha...kau tidak bisa membunuhku."Ujar Shion

Tatsuya langsung saja menendangnya hingga ia terjatuh. Para pengikutnya yang berlutut dibelakangnya terkejut namun mereka sama sekali tidak berani bersuara.

"Lihatlah Haru...ini orang yang kau cintai...ia ingin membunuh semua Mikazuki hingga tak ters—

Sebelum ia menyelesaikan kalimatnya kaki Tatsuya sudah mendarat di pipinya.

"Aku tidak pernah merasa bersalah karena membunuh Hirato-san. Apalagi dirimu. Hanya karena kau adalah anak dari saudara ibu Haruki, bukan berarti kau bisa bertindak sesukamu dan bertingkah seolah-olah posisimu ada di atasku!"Ujar Tatsuya kesal

"Masukkan dia ke dalam penjara bawah tanah. Hase dan Zen, aku ingin mendengarkan laporan kalian. Haru! Masuk ke kamarmu!!"Ujar Tatsuya

Para penjaga mulai menarik mereka satu-persatu menuju ke penjara.
"Cucumu itu tidak akan memiliki keturunan!! Tidak ada gunanya Membiarkan ia naik takhta!!"Seru Shion lagi kemudian ia tertawa keras.

Tatsuya hanya memejamkan matanya dan menghembuskan nafasnya pelan.
"Tatsuya-san...

"Aku sedang tidak ingin bicara denganmu"Ujar Tatsuya dan buru-buru kembali ke ruangannya.

"Maafkan aku Tatsuya-san..

"Baa-san?"

"Yuichi.."

"Kurasa Jii-san agak frustasi..."Ujar Yuichi pelan

Haruki hanya terdiam mendengarnya.

Ia kemudian menatap Yuichi sembari tersenyum kecil.

"Pekerjaanmu sudah selesai?"tanya Haruki pelan ia berusaha untuk cepat-cepat mengganti topik pembicaraan itu

"Mengapa mereka ingin sekali menduduki takhta?"tanya Yuichi yang pura-pura tidak mendengar perkataan Haruki

"Tidak ada apa-apa...

"Menyembunyikan kenyataan dariku tidak akan membantuku dikemudian hari, baa-san"Ujar Yuichi pelan

"Aku tidak menyembunyikan apapun Yuichi...

"Lalu mengapa? Mengapa mereka bersikeras ingin duduk di atas takhta?"tanya Yuichi

"Yuichi...

"Kumohon."

"Kau tahu, Sekimura dan Mikazuki sebenarnya berasal dari satu keturunan yang sama. Kaisar pertama negeri ini punya dua orang putra, yang satunya adalah putra mahkota negeri ini...dan garis keturunan beliau adalah Klanku.."Ujar Haruki pelan

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang