Chapter 19

2.2K 291 15
                                    

Pagi itu kediaman Sekimura terlihat benar-benar sibuk. Para pelayan sudah mondar-mandir semenjak pukul 4 pagi.
"Aki...istirahatlah dulu"Ujar Shuichi saat melihat Aki yang terus memerintahkan para pelayan untuk mendekorasi setiap sudut ruangan.
Ia mendekati Aki sembari memeluknya dari belakang dan mengusap-usap perutnya. Wajah Aki tiba-tiba saja memerah. Ia ingin mendorong Shuichi namun ia tak tega. Jadi ia hanya menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.
"Kalian...masih pagi sudah bermesraan"Ujar Kazusa sambil tertawa
"Nii-san!"Seru Aki sembari melepaskan pelukan Shuichi
"Kalian datang terlalu pagi..."Ujar Shuichi
"Kazu sangat merindukan Aki... jadi kami kemari lebih awal. Ia akan punya banyak waktu untuk bicara pada Aki sebelum tamu lainnya tiba"Ujar Zen pelan
"Ya....mereka bahkan sudah asyik sendiri"Ujar Shuichi yang hanya bisa melihat Kazusa dan Aki menjauh dari keduanya.
"Apa kau dan Kazusa-sama tidak berniat punya anak lagi?"tanya Shuichi pelan
"Aku hanya akan menyakitinya."Ujar Zen pelan
"Maksudmu Tatsuya-sama tidak akan pernah mengizinkan Kazusa-sama membesarkan anaknya sendiri?"tanya Shuichi
"Begitulah."Ujar Zen
"Namun tidak kah kau berpikir Kazusa-sama kesepian?"tanya Shuichi
Zen terdiam sejenak sembari memperhatikan punggung Kazusa.
"Cobalah untuk lebih egois Zen... Bukankah tujuan kalian menikah adalah kebahagiaan?"ujar Shuichi
"Keluargaku bukan orang yang berpengaruh sepertimu...Menikahi Kazusa-sama saja butuh perjuangan. Jika aku melanggar perintah Tatsuya-sama, aku tidak yakin keluargaku akan baik-baik saja"Ujar Zen pelan
"Mungkin bagimu lebih baik melihatnya menderita"Ujar Shuichi sembari berlalu meninggalkan Zen
Zen menarik nafasnya pelan kemudian menghembuskannya pelan.
"Ini sulit..."pikirnya

Zen kemudian segera menghampiri Kazusa dan Aki yang sedang duduk di meja makan.
"Apa yang sedang kalian perbincangkan?"tanya Zen pelan sembari duduk di samping Kazusa
"Apalagi yang bisa diperbincangkan orang tua...Zen-san?"tanya Aki sambil tertawa
Zen pun tertawa kecil melihatnya.
"Apa Kikyo belum bangun juga?"tanya Zen
"Ya... ia masih tidur...Ia dan Shuichi membaca buku hingga larut malam"Ujar Aki pelan sambil tertawa
"Syukurlah Aki...Kikyo juga membuatmu bahagia"Ujar Kazusa pelan
Aki sontak terdiam dan menutup mulutnya.
"Maafkan aku"Ujar Aki pelan
"Tidak apa-apa...aku senang ia mendatangkan kebahagiaan. Setidaknya apa yang dikatakan ayah tentangnya jadi tidak benar."Ujar Kazusa sambil tersenyum
"Nii-san...
Zen tampak merasa bersalah kali ini. Ia baru saja selesai diomeli Shuichi namun kini ia juga berhadapan dengan masalah yang sama.
Ketiganya pun akhirnya sama-sama terdiam. suasana itu jadi begitu canggung.
"Aki-sama...
"Ada apa?"tanya Aki pelan ketika seorang pelayan membawa kabar untuknya
"Yuuki-sama sudah tiba"Ujar Pelayan tersebut
Aki dan Kazusa sama-sama berdiri dari kursi itu dan segera menuju ke ruang tamu.
"Yuuki!"seru Kazusa
"Nii-chan! Aku tidak menyangka nii-chan juga akan datang sepagi ini"Ujar Yuuki
Ia kemudian menyipitkan matanya melihat Aki.
"Aki-chan! Haha...benarkah Aki-chan!"seru Yuuki yang masih belum percaya saat melihat perut Aki
"Haha...jangan tertawa nee-san... kau mengerikan"Ujar Aki sambil tertawa
"Lama tak berjumpa...mengapa baru sekarang memberi Yuichi-kun adik lagi. Usia mereka jadinya terpaut cukup jauh"Ujar Yuuki sambil tertawa.
"Dan nee-san..mengapa kau datang sendirian. Dimana calon suamimu?"tanya Aki
"Ah... ia sedang bertugas ke luar kota.."Ujar Yuuki
"Ayah pasti sedang mengerjainya"Ujar Kazusa sambil tertawa

Ketiganya asyik sendiri sampai-sampai melupakan Kikyo yang baru saja bangun dan mencari Aki.
"Kau sudah bangun?"tanya Zen pelan sembari berjongkok mengusap pipi gadis kecil itu
"Mikazuki-sama...
"Kemarilah. Rambutmu berantakan"Ujar Zen sembari menggendongnya
Kikyo pun hanya menurut dan memeluk Zen erat.
Ia melewati tiga orang yang sedang berbincang itu dengan tenang, namun Kazusa pun cepat-cepat berbalik melihatnya.
"Zen...
"Nii-chan?"tanya Yuuki ketika Kazusa begitu saja membelakangi keduanya
"Ia terlihat seperti seorang ayah saat ini"Ujar Kazusa pelan
"Nii-san... kau juga bisa menghabiskan waktumu dengan mereka...pergilah. Kikyo pasti akan senang melihatmu"Ujar Aki sembari mendorong Kazusa.
Kazusa langsung saja menghampiri keduanya dan memeluk mereka erat.
"Kasihan nii-chan"Ujar Yuuki pelan
"Ya"Ujar Aki masih sambil memandangi ketiganya
"Kau juga Aki-chan...Sudah saatnya bahagia"Ujar Yuuki pelan
Aki tersenyum kecil melihatnya
"Aku sedang melakukannya nee-san...Jangan Khawatir"Ujar Aki

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang