Chapter 10

2.8K 343 40
                                    

Haruki menyesap teh yang disediakan untuknya itu dengan tenang.
"Aku harap putraku tidak melakukan kesalahan besar yang membuatnya diusir dari istana"Ujar Ayah Shuichi pelan
"Tidak Yoshinaga-sama"Haruki kemudian menunda sebentar pembicaraannya kemudian menunduk kepada ibu Shuichi yang baru saja kembali

"Aku ingin menyampaikan sesuatu yang sangat penting bagi Anda berdua, semenjak kita sudah menjadi satu keluarga, dan karena kita keluarga, aku tidak akan menyembunyikan apapun dari keluarga Yoshinaga. Secara Khusus keluarga ini."Ujar Haruki pelan
"Ada apa Haruki-sama?"tanya Ibu Shuichi khawatir
"Putra pertamaku juga sedang mengandung"Ujar Haruki sembari menunduk. Wajahnya merah dan ia benar-benar malu.
"Kazusa-sama???"tanya ayah Shuichi dengan nada tak percaya
"Ya. Klan Mikazuki terus mendesak agar Tatsuya-san segera menikahkan Kazusa. Namun, di lain pihak, ada masalah yang lebih besar lagi"Ujar Haruki

"Kekosongan takhta setelah Tatsuya-sama?"tanya ayah Shuichi
"Ya..."
"Mengapa Anda begitu khawatir, Anda masih mempunyai Yuichi-kun"Ujar Ayah Shuichi
"Karena itulah aku butuh bantuan Anda. Shuichi khawatir sesuatu yang buruk akan terjadi pada Yuichi. Namun sebelum membicarakan hal itu... sebenarnya Aku datang kemari dengan membawa langsung perintah Yang Mulia"Ujar Haruki sembari menyerahkan sebuah gulungan pada ayah Shuichi.

Pria tua itu membaca isi gulungan itu dengan saksama, dan kemudian ia meletakkannya di lantai sembari bersujud.
"Jika ini memang perintah Yang Mulia untuk melindungi Yuichi, kami siap mengambil bagian di dalamnya. Panjang umur Yang Mulia Sekimura-sama!"seru Ayah Shuichi.
"Ya. Tatsuya-san ingin Yoshinaga bergabung sebagai salah satu pilar kerajaan seperti Tsuzuki dan Mikazuki. Keluarga ini sudah terlalu lama melayani keluarga kerajaan sebagai pelayan, mulai saat ini Anda tidak perlu lagi mengirim kepala pelayan dari Klan Ini. Para pelayan yang berasal dari klan ini yang sudah berada di Istana akan dipindahkan ke posisi lain termasuk Shima"Ujar Haruki

"Aku mengerti yang Mulia"Ujar ayah Shuichi
"Satu lagi Yoshinaga-sama" Haruki merendahkan volume bicaranya dan mengatakan sesuatu kepada keduanya.
Dan setelahnya ia memulai lagi Kalimat selanjutnya dengan nada seperti biasa.
"Lalu mengenai Yuichi...Aku juga merasa bersalah pada Aki dan Shuichi. Namun aku terus merenung...aku tidak dapat memberikan anak lagi untuk Tatsuya-san dan aku juga tidak ingin merebut anak itu dari kedua orangtuanya"Ujar Haruki pelan
Ruangan itu hening sejenak. Namun kemudian suara Shuichi terdengar dari balik pintu.
"Silahkan masuk Shuichi-kun"Ujar Haruki
Shuichi melangkah ke dalam ruangan itu dan Aki pun mengikutinya dari belakang.
"Dimana Yuichi?"tanya Haruki pelan
"Ia sudah tidur, kaa-san"Ujar Aki

"Duduklah...kita juga harus bicara."Ujar Haruki pelan
Ia terlihat seperti sedang mengulur-ulur waktu.
"Kaa-san...mengenai Yuichi..
"Tidak perlu terburu-buru. Aku ingin bicara soal kalian berdua..."Ujar Haruki sembari memperhatikan keduanya secara bergantian
"A-aku tidak bermaksud menyerahkan Aki pada siapapun. Aku hanya menggertak."Ujar Shuichi lantang
Shuichi terus menunduk sembari mengepalkan tangannya erat.
"Bagaimana jika Haruki-sama menganggap pembicaraanku serius. Aku tidak ingin berpisah dari Aki"
Keringat mulai mengucur disekitar pelipis Shuichi yang sedari tadi menunggu jawaban Haruki.

Haruki menghembuskan nafasnya pelan sembari mendengarkan derap kaki yang sedang mendekat ke ruangan itu.
"Silahkan masuk, Yang Mulia"Ujar Shima
Begitu pintu dibuka semuanya langsung saja berdiri dan menunduk.
"Silahkan duduk kembali"Ujar Tatsuya pelan.
Ia lebih memilih duduk di samping Haruki dari pada tempat yang sudah disiapkan ayah Shuichi.
"Kuharap Haru sudah memberitahu Anda tentang keputusanku itu"Ujar Tatsuya pelan
"Ya Yang Mulia, dengan senang hati kami akan tetap berada di sisi Yang Mulia"ujar Ayah Shuichi sembari menunduk
"Terima kasih, Yoshinaga-sama"ujar Tatsuya pelan

Tatsuya menoleh ke arah menantunya dan anaknya sembari menghembuskan nafasnya pelan.
"Aku tidak percaya aku akan mengalami hari ini juga. Pertengkaran memalukan dan konyol"ujar Tatsuya
"Maafkan Keegoisanku, Tatsuya-sama"Ujar Shuichi pelan
"Aku mengerti perasaanmu. Aku mengerti. Aku juga punya dua orang putra. Walaupun keduanya tak dapat menduduki takhta, aku sangat bersyukur mereka baik-baik saja hingga saat ini"ujar Tatsuya
Kehingan kembali menyelimuti ruangan itu.

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang