Donghyuk memijat keningnya yang terasa sangat pusing karena alkohol yang semalam diteguknya. Donghyuk melihat Hyujin yang masih tertidur di sampingnya. Seketika Donghyuk teringat dengan Chaerin. Ia melihat ke arah jam yang sudah menunjukkan pukul 6.30.
"Shitt!" Umpat Donghyuk sambil beranjak dari atas kasur dan langsung meraih kaosnya.
Hyujin terbangun dan melihat Donghyuk yang sedang memakai kaos. Donghyuk terlihat sangat buru-buru, kunci mobil yang tergeletak di atas nakas langsung disambarnya.
"Kamu mau kemana?" Tanya Hyujin sebelum Donghyuk keluar dari kamarnya.
"Harus lu tau?" Ujar Donghyuk dengan sinis.
"Ya haruslah, aku kan pacar kamu."
"Oh."
Hyujin masih sangat sabar menghadapi Donghyuk yang bersikap sangat dingin padanya. Padahal sudah 1 tahun lamanya mereka menjalin kasih, namun sikap dingin Donghyuk tak pernah berubah. Sakit, Hyujin hanya bisa memendamnya dalam-dalam. Hyujin mencintai Donghyuk dan Hyujin harus memperjuangkan Donghyuk, meski Donghyuk tak pernah memperjuangkannya.
"Tapi ini masih pagi."
"Please gak usah ngatur hidup gua!" Ujar Donghyuk lalu beranjak keluar meninggalkan Hyujin yang dihujani perasaan perih, "oh! dan satu lagi, kita putus!"
Hyujin tak percaya dengan apa yang dikatakan Donghyuk barusan. Hyujin langsung bangkit dari kasur dan berlari kecil menghampiri Donghyuk yang sudah berjalan lebih dulu.
"Donghyuk! Kamu pasti bercandakan??" Tanya Hyujin yang sudah berlinang air mata.
"Lu liat muka gua bercanda??" Tanya Donghyuk dengan tatapan serius.
"Tap--tapi apa salah aku? Kenapa kamu putusin aku tanpa sebab yang jelas??"
"Gua udah bosen sama hubungan kita." Jelas Donghyuk datar.
"Jadi itu alesan kamu mutusin aku? Kamu bosen?" di tengah ucapannya Hyujin tertawa renyah dengan air mata yang masih berlinang, "aku kira dengan semua yang udah aku lakuin ke kamu bakal buat kamu cinta sama aku! Dan semua malam yang udah kita habisin bareng, kamu lupa, huh?!"
"Tapi gua gak pernah minta sama lo buat ngelakuin itu sama gua. Dan, gua gak pernah ngeliat cinta di hati lu." Ujar Donghyuk sebelum pergi meninggalkan Hyujin.
Mendengar kata-kata Donghyuk yang sangat menusuk hati, tangisan Hyujin semakin menjadi-jadi.
"APA SEMUA INI KARNA CEWEK JALANG ITU??!!"
Langkah Donghyuk terhenti mendengar pertanyaan Hyujin.
"Jangan sebut dia jalang. Asal lu tau? lu lebih jalang dari dia!"
Secepat mungkin Donghyuk mengendarai mobilnya menuju Club milik Jinhwan. Namun sesampainya disana, Donghyuk tak menemukan Chaerin. Tidak mungkin Chaerin ada di dalam Club, karena pintu Clubnya saja dikunci dan terdapat tulisan 'Close' disana.
Donghyuk mencoba berpikir jernih, mungkin Chaerin sudah pulang ke rumahnya. Tanpa pikir panjang, Donghyuk langsung melesat ke rumahnya.
Sesampainya di rumah, Donghyuk langsung masuk ke dalam. Suasana rumahnya sangat sunyi, seperti tak ada kehidupan disana.
"Chae??"
Tak ada jawaban apapun yang Donghyuk bisa dengar. Donghyuk langsung melangkahkan kakinya cepat menaiki anak tangga dan membuka pintu kamar Chaerin.
Cklek..
Tak ada siapapun di dalam kamar. Donghyuk merasa frustasi harus mencari Chaerin kemana lagi. Donghyuk mendudukkan dirinya di pinggir kasur sembari memikirkan tempat yang mungkin Chaerin datangi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love To Death | Kim Donghyuk
Fanfiction" Aku akan selalu mencintaimu, dalam keadaan hidup ataupun mati... " Romance+Mystery ⚠️Banyak terdapat kata kasar 📌Previous title : Wish U Were Here 📌Title now : Love To Death Copyright © 2019 by sonza_