Cp 39

95 18 3
                                    




Hari semakin gelap. Donghyuk dan Jinhwan masih larut dengan Soju yang ada di depan mereka. 4 gelas berhasil mereka tenggak namun tak cukup untuk membuat mereka mabuk.

"Tadi gua ketemu Hanbin."












































































"Oh yaa?" Tanya Hanbin dengan seringaian khasnya.

Tanpa disadari Jinhwan sudah mengepalkan tangannya kuat, hingga urat-uratnya sangat terlihat di kulitnya yang putih itu. Hanya itu yang bisa Jinhwan lakukan untuk menahan emosinya.

"Terus apa bedanya sama lu hah?? Lu juga bangsat, lu pikir lu malaikat??" Hanbin menyeringai melihat emosi Jinhwan yang mulai berhasil dipancingnya, "muka lu cuma topeng, gua tau kebusukan lu se--"

Belum selesai Hanbin berbicara, Jinhwan yang sudah tak bisa menampung amarahnya lagi langsung menghantam rahang Hanbin yang tajam.

Entah kenapa Jinhwan bisa semurka itu. Kebusukan apa yang Jinhwan sembunyikan? Entahlah, hanya Jinhwan dan Hanbin yang tahu jawabannya.

Dengan sudut bibir yang berdarah, Hanbin tersenyum menang. "Permulaan yang bagus." Berhasil membuat emosi Jinhwan meledak merupakan kesenangan tersendiri bagi Hanbin.

Tanpa babibu Hanbin menghantam wajah mulus Jinhwan. Keduanya saling berlomba membabak belurkan wajah lawan. Tidak usah ditanya, mereka menjadi bahan tontonan pengunjung disana.
Banyak bangku yang patah dan gelas pecah yang berserakan di lantai.

Hanbin yang sedang kurang fit tahu serangannya masih kalah dengan Jinhwan, dan tak lama lagi dia pasti berhasil dikalahkan. Disaat yang pas Hanbin mengeluarkan pistol dari saku sweaternya dan mengarahkannya ke arah Jinhwan.

Dan benar saja, Jinhwan menghentikan serangannya. Pengunjung kelab yang tadinya sibuk mengerubungi mereka, kini mundur menjauh saat melihat pistol yang dipegang Hanbin.

Dengan wajah yang agak sedikit babak belur, Jinhwan menatap Hanbin intens. Merasa kalau 'semua ga berakhir disini cuma karena lu ngeluarin pistol'

Sama halnya dengan Jinhwan, Hanbin juga menatap mata Jinhwan dengan intens. Tatapan merasa menang terpancar dalam mata sayu Hanbin.

Namun Hanbin melihat ada sesuatu yang aneh dalam bola mata cokelat milik Jinhwan. Hanbin terus menelusuri itu. Saat Hanbin melihat dengan jelas ketika semuanya tiba2 menjadi buram, baru ia tersadar.

Dan betapa terkejut nya Hanbin.

Ia melihat refleksi Chaerin dalam bola mata Jinhwan. Sedang berdiri dengan dress putih lusuh dan basahnya. Tak lupa rambut panjangnya yang juga terlihat sangat basah. Dalam artian lain, Chaerin sedang berdiri di belakang Hanbin.

Sontak Hanbin langsung menghadap belakang sambil menggenggam pistol dengan kedua tangannya.

Melihat Hanbin yang seperti orang kebingungan, Jinhwan merasa ada sesuatu yang janggal. Apa yang Hanbin bidik dengan pistolnya?

Hanbin masih ketakutan, keringat dingin mengucur dari dahinya. Sesuatu itu masih seperti menatap Hanbin dengan tatapan dendam.

"Apa yang Hanbin lihat?"
"Tidak ada siapa-siapa disana" dewa batin Jinhwan bergumam.

"PERGI DARI GUA CHAE!!!" Teriak Hanbin sambil tubuh bergemetar hebat.

"Chae??" Jinhwan bergumam mendengar teriakan Hanbin, "Hanb---" Jinhwan meraih bahu Hanbin yang sedang bergemetar.

Merasakan tangan Jinhwan di bahunya, Hanbin terhenyak seakan baru tersadar. Tanpa sepatah kata Hanbin langsung berlari keluar kelab. Sambil berharap sesuatu yang terus menghantuinya tidak lagi mengejar.




































"Donghyuk"

Atensi Donghyuk dan Jinhwan seketika tertuju pada Chaerin, yang --entah sejak kapan-- berdiri di ambang pintu.

Jinhwan tampak gelagapan, apakah Chaerin mendengar semua cerita tadi?

Dan kesimpulan Jinhwan yang gila..

Bahwa Chaerin saat ini bukanlah Chaerin yang sama. Chaerin yang sudah tidak memiliki darah mengalir dalam nadinya.




































√TBC







































Gimana kabar kalian?
Pada nungguin cerita ini up lagi ya?

Enggaaak

Jadi, maaf aku udah lama banget nelantarin cerita ini. Kenapa? Ada banyak problem yang mengharuskan aku uninstall wattpad😭.

Tapi aku suka kok baca komentar kalian yang masuk ke email aku, dan karna komentar kalian, aku jadi semangat buat nerusin cerita ini lagiii.

Ada yang bingung sama alur cerita di Cp ini? Mungkin karna udah lama ga baca wkwk. Kalian bisa baca Cp sebelumnya biar bisa paham alurnya. Karna aku make alur maju mundur jadi maklum klo sangat membingungkan😅

Next???
























Love To Death | Kim DonghyukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang