Donghyuk masih menatap Chaerin melalui celah pintu. Hanya sekedar memeriksa keadaan Chaerin sekarang, meski Donghyuk hanya dapat melihat punggung Chaerin yang tertutupi rambut hitam panjangnya yang basah.
Sudah lebih dari 2 jam Chaerin belum juga keluar dari kamar mandi. Tentu saja hal itu membuat hati Donghyuk cemas.
Donghyuk tahu ini sedikit kurang ajar, tapi bagaimana kalau terjadi apa-apa dengan Chaerin di kamar mandi?
Ia memaksakan dirinya untuk melihat secara diam-diam melalui celah pintu. Untung saja tak ada suara deritan pintu yang bisa saja membuat Chaerin sadar kalau Donghyuk melihatnya.Chaerin masih setia berendam di dalam bathub dengan air berbusa yang sudah melebihi kapasitas bathub. Showernya masih dibiarkan menyala dan membasahi rambut Chaerin.
Namun tak ada sedikit pun pergerakan dari Chaerin. Walau hanya sekedar memainkan jemarinya yang mulai keriput karena kedinginan. Tak ada.
Donghyuk merasa khawatir, atau lebih tepatnya takut, takut terjadi apa-apa dengan Chaerin. Apa yang terjadi dengan Chaerin selama ia berada di luar sana? Batin Donghyuk.
Donghyuk memberanikan diri untuk mengetuk pintu, mungkin dengan ketukan itu bisa membuat Chaerin kembali sadar dan bersikap normal seperti Chaerin yang dulu.
Tok.. Tok..
Donghyuk mengetuk tanpa melihat kedalam kamar mandi. Entah Chaerin menyadarinya atau tidak, persetan dengan itu. Donghyuk tak bisa menahan dirinya untuk tidak masuk, ia benar-benar khawatir.
Namun, saat tangan Donghyuk menggenggam kenop pintu dan mendorongnya, matanya terbelalak. Donghyuk terdiam membatu di ambang pintu sambil mencerna apa yang terjadi saat ini.Donghyuk tak mendapati Chaerin disana.
Kemana dia?
Kemana Chaerin??
Donghyuk yakin yang tadi dilihatnya di dalam bathub adalah Chaerin.
Hanya berpikir positif, mungkin itu adalah halusinasi Donghyuk. Donghyuk pun mengedikkan bahunya, walau dalam hatinya tak bisa dibohongi kalau ia masih tak dapat percaya.
Donghyuk menutup kembali pintu kamar mandi sambil melangkah mundur. Saat Donghyuk hendak membalikkan tubuhnya, alangkah terkejutnya Donghyuk melihat Chaerin yang entah sejak kapan berdiri di belakangnya."Gosh!"
Ucap Donghyuk spontan saat melihat Chaerin dengan wajah pucatnya.
"Chae??"
"Chae?? Lu gak apa-apa?" Tanya Donghyuk.
Sebenarnya Donghyuk merasa sangat khawatir. Chaerin yang ada di depannya saat ini, tidak seperti Chaerin yang Donghyuk kenal dulu. Wajahnya sangat pucat dan kulitnya sedingin es.
"Donghyuk, bisa kita kayak dulu lagi?"
Untuk yang pertama kalinya Chaerin mengeluarkan suara. Suaranya begitu dingin, datar, dan serak.
Donghyuk sangat paham dengan pertanyaan Chaerin. Kembali seperti dulu lagi? Bukan hal yang memberatkan bagi Donghyuk. Lagi pun dalam benak Donghyuk yang paling dalam, ia menyesal, sangat menyesal karena telah melakukan kesalahan yang sangat fatal, meninggalkan Chaerin berada di luar sana.
Donghyuk menghela napasnya dalam-dalam, "Chae, maaf udah buat kamu kayak gini, sekali lagi aku minta maaf.." Ungkap Donghyuk sambil menarik tubuh mungil Chaerin ke dalam pelukannya.
Donghyuk melepas kembali pelukannya, dan menatap Chaerin lamat-lamat.
"Apa yang terjadi sama kamu selama di luar sana, Chae? Cerita sama aku.."
"Hyuk??"
Donghyuk langsung menoleh ke arah seseorang yang memanggilnya. Dahinya mengkerut heran.
"Jinhwan? Sejak kapan lu ada disini?" Tanya Donghyuk.
"Gue tadi ngetuk-ngetuk pintu, tapi gak dibuka-buka, so, gue mutusin buat masuk.." Jinhwan menatap Donghyuk aneh, "Lu ngomong sama siapa Hyuk?"
Donghyuk menautkan kedua alisnya mendengar pertanyaan aneh Jinhwan.
"Gua ngomong sama Chaerin, kenapa emangnya??" Tanya Donghyuk balik.
"Chaerin??
" Lu yakin Hyuk?"
"Maaf bukannya gua bilang lu stres atau apa,"
"Tapi, dari tadi lu ngomong sendirian Hyuk.."
√tbc
Mianhae kawan-kawan😭
Terima kasih yang selalu nungguin cerita absurd ini, lop yu gaezz..
KAMU SEDANG MEMBACA
Love To Death | Kim Donghyuk
Fanfic" Aku akan selalu mencintaimu, dalam keadaan hidup ataupun mati... " Romance+Mystery ⚠️Banyak terdapat kata kasar 📌Previous title : Wish U Were Here 📌Title now : Love To Death Copyright © 2019 by sonza_