Sudah 5 menit Chaerin hanya berdiri di depan cermin kamar mandi, menatap refleksi dirinya sendiri, mungkin lebih tepatnya refleksi bibirnya sendiri. Chaerin merasa sangat kesal dengan bekas gigitan yang masih tertinggal di bibir Chaerin yang sudah tidak suci lagi. Ini kedua kalinya."Ish! Dasar iblis! Tuh orang terbuat dari apasih? Api neraka jahanam?" Monolog Chaerin.
"Gak bisa apa hukumannya yang lain? Gua lebih rela nyapuin pasir pantai daripada harus ciuman sama dia-- HUAAA! Bibir gua udah gak suci lagi.."
Tok tok tok
"Chae, keluar!" Pinta Donghyuk dari balik pintu.
"😭 Tuhaan, cobaan apa lagi yang kau berikan??" Gumam Chaerin dengan wajah teraniaya nya.
Cklek
Chaerin membuka pintu dan wajahnya langsung berhadapan dengan Donghyuk.
"Ini, bukannya lu mau masuk?" Tanya Chaerin seraya melebarkan pintu kamar mandi.
"Kata siapa?"
"Terus??" Tanya Chaerin curiga.
"Bikinin gue makanan!"
Chaerin hanya bisa berekspresi seperti ingin makan orang hidup-hidup. Chaerin tak mengerti dengan cara kerja otak Donghyuk, apa dia tak mengenal dosa dan rasa bersalah? Bukannya minta maaf karena sudah melukai bibir Chaerin, Donghyuk malah bersikap seolah tak ada apapun yang terjadi.
"IYAA!"
Chaerin akhirnya dengan terpaksa membuatkan Donghyuk makanan. Donghyuk yang tak ada kerjaan, hanya duduk manis sambil memperhatikan punggung Chaerin. Rasanya tak pernah ada rasa bosan yang Donghyuk rasakan saat memperhatikan Chaerin.
Chaerin yang merasa diperhatikan merasa risih sendiri. Pasalnya tatapan Donghyuk lebih terlihat seperti psikopat gila bagi Chaerin. Fokusnya terbagi. Saat sedang memotong wortel, tak sengaja jari telunjuk Chaerin terkena mata pisau.
"Akhh!!" Ringis Chaerin saat menyadari ada darah yang terpancar dari jari telunjuknya.
Mendengar ringisan Chaerin, Donghyuk pun reflek menghampiri Chaerin.
"Kenapa?" Tanya Donghyuk.
"Hhh gak papa, cuma kena pisau." Jawab Chaerin seraya menunjukkan jarinya yang terluka.
Melihat luka di jari Chaerin, Donghyuk langsung meraih pergelangan tangan Chaerin dan memasukkan jari telunjuk Chaerin ke dalam mulutnya seraya menghisap darah di jari telunjuk Chaerin.
Chaerin hanya bisa terkejut dan tak bisa berkata apalagi berbuat apapun, saking terkejutnya. Chaerin menatap Donghyuk yang sepertinya sangat khawatir sampai ia berbuat hal yang berlebihan seperti ini.
"Apa lu liat-liat?! Pengen gua cium lagi?!" Ciduk Donghyuk galak.
Chaerin lantas menarik tangannya dan memalingkan wajahnya ke arah lain.
"Ge-er lu! Siapa yang liatin lu coba, udah sana balik duduk!"
Donghyuk pun kembali duduk dan Chaerin melanjutkan aktifitas memasaknya, biar cepat selesai agar Chaerin bisa menyudahi ini semua.
Beberapa lama kemudian makanan pun jadi, Chaerin memberikan seporsi untuk Donghyuk.
"Lu gak makan?" Tanya Donghyuk saat melihat Chaerin hanya membawa 1 piring.
"Gak, lagi diet." Jawab Chaerin dan berlalu dari Donghyuk.
"Chaerin! Kenapa lo sembunyiin ini dari gue??"
Chaerin menghentikan langkahnya mendengar kalimat Donghyuk. Chaerin membalikkan tubuhnya. Matanya terbelalak lebar melihat Donghyuk yang sedang memegang ponsel pemberian Hanbin.
Chaerin pun berlari ke arah Donghyuk untuk menyelamatkan ponselnya. Chaerin mencoba merebut ponsel dari tangan Donghyuk, namun sayang, tak semudah itu Donghyuk memberikannya lagi."Donghyuk, balikin ponsel gua!" Pinta Chaerin sambil terus mencoba meraih ponselnya.
"Ponsel lo? Haha Chaerin Chaerin, kuping lu masih sehat kan? Bukannya udah gua bilang lu gak boleh berhubungan sama Hanbin?"
Chaerin terdiam. Bagaimana bisa Donghyuk mengetahui hal itu.
"Ih balikin dulu ponsel gue-- hmmp"
Saat Chaerin berusaha meraih ponselnya, tubuhnya terhuyung namun tangan Donghyuk buru-buru menangkap tubuh Chaerin. Alhasil, Chaerin jatuh ke dalam pangkuan Donghyuk.
Chaerin terhenyak dengan posisinya saat ini, begitu pun Donghyuk. Wajah keduanya hanya berjarak 5 cm. Ternyata kejadian seperti ini bukan hanya dalam adegan di drama Korea saja, saat ini pun Chaerin dan Donghyuk sedang mengalaminya.
1 detik..
2 detik..
3 detik..
Chaerin mengerjapkan matanya, seakan baru tersadar dari mimpi indah. Chaerin langsung bangun dari pangkuan Donghyuk dan langsung mengambil alih ponselnya dari Donghyuk.
"Chaerin.." Panggil Donghyuk memecah kecanggungan di antara keduanya.
Chaerin hanya menoleh dan menunggu Donghyuk melanjutkan kata-katanya.
"Gua gak suka lu deket-deket Hanbin, jauhin dia."
"Apa sih yang lu mau? Kenapa lu harus ngatur-ngatur hidup gua? Gua aja gak pernah kan ngatur-ngatur lu?! Lu mau deket sama siapa kek, gua gak pernah komen tuh."
"Hanbin bukan cowok baik-baik."
"Terus apa kabar dengan lu? Bukannya lu ya yang kayak gitu?"
"Bisa gak si lu cukup dengerin gua?!" Bentak Donghyuk.
Chaerin tak bisa berkata apa-apa lagi. Bentakan Donghyuk sukses membuatnya terperanjak. Tak ingin berdebat lebih jauh lagi, Chaerin memutuskan untuk pergi ke kamar dan menguncinya rapat-rapat. Chaerin menangis disana, tak tahu mengapa.
Apa karena Donghyuk?
√tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
Love To Death | Kim Donghyuk
Fanfiction" Aku akan selalu mencintaimu, dalam keadaan hidup ataupun mati... " Romance+Mystery ⚠️Banyak terdapat kata kasar 📌Previous title : Wish U Were Here 📌Title now : Love To Death Copyright © 2019 by sonza_