Cp 18

200 34 5
                                        

Kedua tangan Donghyuk masih sibuk membawa paper bag berisikan pakaian dari berbagai merk ternama dan beberapa plastik yang bertuliskan brand makanan junk food. Ribet, itulah umpatan Donghyuk. Donghyuk memang baru pertama kali belanja sebanyak ini. Banyak pasang mata yang sesekali melirik ke arah Donghyuk dan Donghyuk hanya pura-pura tidak memperdulikannya --padahal mah luar biasa malunya.

Jangan tanya itu semua untuk siapa. Ya, Donghyuk membeli itu semua untuk Chaerin. Agak sangsi memang mendengarnya, tapi itulah kenyataannya. Entah jenis batu apa yang jatuh di kepala Donghyuk hingga membuatnya seperti ini.

Donghyuk berpikir kalau selama ini dirinya terlalu kejam dengan Chaerin. Jadi sebagai permintaan maafnya, Donghyuk membelikan pakaian untuk Chaerin karena sejak Chaerin tinggal di rumah Donghyuk, Chaerin selalu mengenakan pakaian Donghyuk. Dan tak lupa makanan cepat saji untuk Chaerin. Donghyuk pikir Chaerin belum makan sejak pagi, karena Donghyuk meninggalkan Chaerin tanpa bahan makanan sedikitpun.

Saat tiba di rumahnya, Donghyuk langsung masuk dan menaruh semua plastik di atas meja. Mata Donghyuk menjelajah ke seluruh sudut ruangan sambil menekuk-nekuk jari tangannya karena pegal. Seperti biasa, suasana rumahnya sangat sepi dan sunyi, hanya terdengar bunyi detakan jarum jam.

"CHAEE!!" Teriak Donghuk memanggil Chaerin yang menurutnya ada di lantai atas.

Donghyuk meregangkan ototnya sambil menunggu Chaerin turun. Namun Chaerin tak kunjung muncul, biasanya kalau Donghyuk memanggil, Chaerin langsung menghampiri Donghyuk secepat mungkin. Karena kalau lama-lama takut Donghyuk ngamuk.

Donghyuk mendecak jengah, "Ck, CHAERIIN!!"

Karena kesabarannya sudah habis, Donghyuk memutuskan untuk menghampiri Chaerin ke kamarnya.
Donghyuk langsung membuka pintu kamar Chaerin.




Cklek..


Ekspresi Donghyuk langsung terkejut karena orang yang dicarinya tidak ada di dalam kamar. Tak mau menyerah, Donghyuk mencoba masuk ke dalam kamar mandi, namun yang ditemukannya hanyalah ruangan kosong.

Dua kali. Dua kali Donghyuk kehilangan Chaerin. Tangan Donghyuk langsung menonjok cermin kamar mandi sampai retak. Donghyuk menatap pantulan dirinya sendiri di cermin retak tersebut sambil memikirkan dimana Chaerin berada.

"Bangsat!" Umpat Donghyuk emosi saat menyadari dimana Chaerin sekarang. Tanpa babibu lagi, Donghyuk langsung beranjak pergi untuk menjemput Chaerin pulang.





















Donghyuk mengendarai mobilnya di atas kecepatan rata-rata menuju rumah Hanbin. Tak peduli dengan makian dari pengendara lain saat mobil Donghyuk berhasil menyalip. Sesampainya di rumah Hanbin, Donghyuk langsung melangkah masuk tanpa izin. Pemandangan yang pertama kali Donghyuk lihat adalah Hanbin yang sedang merokok dengan santainya di ruang tamu.

"WOY BANGSAT! DIMANA CHAERIN?!!" Bentak Donghyuk.

Lain hal dengan Donghyuk yang sudah berapi-api, Hanbin malah dengan tenangnya menatap Donghyuk sambil sesekali menghembuskan asap rokok dari hidungnya.

"ANJING LU, GUA NANYA SAMA LU!" Bentak Donghyuk --lagi sambil mencengkram kerah baju Hanbin dengan kuat, sampai tubuh Hanbin ikut terbawa.

"Lu bisa santai kan bro??" Tanya Hanbin dengan wajah senganya yang membuat tangan Donghyuk ingin segera menonjok,  sambil melepaskan cengkraman tangan Donghyuk dari bajunya, "lu nyari siapa, hah?"

"Gua tau lu bawa Chaerin kesini?! Gak usah sok bego dah lu!" Maki Donghyuk sambil mendorong dada Hanbin.

Hanbin tertawa sinis, "Lu liat ada Chaerin disini? Kalo lu gak percaya silahkan cari."

Donghyuk menatap tajam Hanbin sebelum berlalu ke lantai dua untuk mencari Chaerin. Donghyuk menjelajah ke setiap ruangan, namun hasilnya nihil, jangankan Chaerin, menemukan jejak-jejak keberadaannya saja tidak. Donghyuk kembali menghampiri Hanbin dengan emosi yang makin tersulut.

"BANGSAT LU! LU UMPETIN DIA DIMANA HAH?!"

"Gini deh Hyuk, yang bangsat itu sebenarnya siapa? Sumpah gue muak sama sikap lu yang sok care sama Chaerin.." Hanbin melirik tangan Donghyuk yang tengah mengepal hingga menampilkan urat di tangan Donghyuk, "kenapa? Lu mau nonjok gua? Nih, cari yang empuk."

Donghyuk masih menatap tajam ke arah manik mata Hanbin, "Dimana Chaerin? JAWAB!!"

"Gua gak tau anjing!

yang pasti Chaerin udah gak mau ngeliat muka lu lagi."

Donghyuk rasanya sudah muak dengan kata-kata Hanbin. Donghyuk tahu pasti Hanbin yang membawa pergi Chaerin. Karena siapa lagi kalau bukan Hanbin?Berbicara pada Hanbin tidak akan pernah mendapat titik terang

"Banyak bacot lu Bin!" Ujar Donghyuk sarkas sebelum pergi meninggalkan Hanbin.



Hanbin hanya tersenyum misterius memandangi kepergian Donghyuk.



























√tbc




















Bingung kan lo pada yang jahat sebenarnya siapa? 😏



























Love To Death | Kim DonghyukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang