Donghyuk melangkah dengan gontai memasuki rumahnya. Tampangnya sangat kusut. Pandangannya kosong menatap ke bawah.
"Donghyuk..."
Chaerin menghela napasnya lega saat melihat Donghyuk pulang. Ia pun langsung menghampiri Donghyuk yang masih diam. Chaerin menahan dada Donghyuk agar ia berhenti berjalan.
"Donghyuk, ada apa??" Tanya Chaerin dengan lembut walau ada nada cemas disana.
Chaerin merasa kalau firasatnya berkata buruk saat melihat Donghyuk terus menundukkan pandangannya.
"Donghyuk?"
Donghyuk masih diam membisu. Hal itu pun membuat Chaerin merasa khawatir.
"Donghyuk jawab aku! Kamu denger aku kan?!" Tanya Chaerin meninggi sambil menarik baju Donghyuk dan mengguncang-guncangkannya.
Bukannya jawaban yang Chaerin dengar, Chaerin malah mendengar suara isakan Donghyuk yang tiba-tiba saja terdengar.
Tentu saja hal itu malah membuat Chaerin semakin cemas.
"Donghyuk please bilang sama aku, sebenarnya ada apa??!"
"Chanwoo," Donghyuk masih tak sanggup untuk mengatakannya, "dia udah gak ada, Chanwoo, dia udah--"
Chaerin menutup mulutnya yang mulai mengeluarkan suara isakan. Chaerin masih tak percaya kalau Chanwoo sudah tiada. Baru saja mereka saling kenal, namun Chanwoo sudah pergi lebih dulu meninggalkan Chaerin yang masih ingin mengenal Chanwoo lebih jauh lagi.
"Gak, kamu pasti bercanda kan?? Gak gak mungkin, Chanwoo gak mungkin pergi secepat itu." Elak Chaerin sambil menangis. Donghyuk hanya menatap Chaerin yang tengah menangis di depannya. Raganya memang ada bersama Chaerin, namun jiwanya selalu bersemayam dalam kata-kata June. Batin Donghyuk terus bertanya, apakah ini waktu yang tepat untuk mengungkapkan semua?
Chaerin merasa sudah tidak sanggup lagi untuk berdiri. Tubuhnya melemas. Inilah kelemahan Chaerin. Chaerin tak bisa menerima kenyataan kalau orang yang pernah hadir di hidupnya telah pergi. Mungkin itu memang wajar. Tapi kenapa harus Chaerin? Kenapa tuhan harus merenggut orang di sisi Chaerin? Chaerin pikir cukup neneknya saja, tolong jangan Chanwoo, dan Donghyuk.
Chaerin memutuskan untuk pergi ke kamar dan menenggelamkan tubuhnya disana. Donghyuk yang melihatnya pun hanya bisa membiarkan Chaerin, Donghyuk tahu Chaerin merasa sangat kehilangan, meski ia baru mengenal Chanwoo. Percayalah, Donghyuk lebih merasakannya.
Chaerin mengerjapkan matanya saat cahaya matahari perlahan memaksa untuk masuk ke dalam pelupuk matanya. Keningnya mengerut, mencoba menahan rasa peningnya. Matanya membengkak, mungkin efek dari menangis semalam.
Saat kedua kelopak matanya terbuka sempurna, Chaerin langsung menangkap kehadiran Donghyuk yang entah sejak kapan berada di dekatnya.
Matanya juga terlihat membengkak, namun Donghyuk masih setia menatap Chaerin dalam diamnya.
Donghyuk masih tak merubah posisi duduknya di kursi dengan tangan yang dilipatnya di bawah dada.
"Donghyuk??" Panggil Chaerin dengan posisi setengah terbangun.
Donghyuk tak meresponnya, pandangannya masih setia terkunci pada Chaerin.
Lagi-lagi, firasat Chaerin mulai berdatangan. Ada apa sebenarnya dengan Donghyuk?
"Donghyuk kenapa kamu liatin aku kayak gitu? Apa ada yang salah, hah?" Tanya Chaerin bergetar tanpa memperhatikan jeda.
Donghyuk masih terdiam.
Entah apa yang membuat firasat buruk Chaerin semakin kuat. Mata Chaerin mulai berkaca-kaca, namun Chaerin masih berusaha untuk menahan air matanya tidak jatuh.
"Apa aku salah menatap seseorang yang aku cinta untuk yang terakhir kalinya?" Ujar Donghyuk akhirnya setelah sekian lama.
Chaerin masih tak mengerti apa yang dikatakan Donghyuk, ia hanya memilih untuk diam dengan wajah sendunya.
"Bodoh, kenapa aku baru sadar kalo selama ini ada malaikat yang bernaung disini." Donghyuk memaksakan sebuah senyuman di sela ucapannya, "tapi lebih bodohnya, kenapa aku gak biarin malaikat itu terbang bebas."
Chaerin menaikkan sebelah alisnya, "Kamu ngomong apa sih Hyuk? Sumpah aku sama sekali gak ngerti sama yang kamu omongin."
"Kamu bebas sekarang." Ujar Donghyuk datar.
"Hyuk??"
"Lu udah bukan milik gua lagi Chae, lu tenang aja, gua gak akan pernah ganggu hidup lu lagi, pegang janji gua."
Seketika Chaerin tak bisa menahan lagi air mata yang sudah bersemayam di pelupuk matanya. Hatinya dipenuhi rasa sesak. Bayangkan saja perubahan drastis dari Donghyuk. Sekejap saja kata-kata indah Donghyuk menghilang ditelan udara.
Dengan segenap kekuatan yang masih tersisa, Chaerin berusaha mengelak statement Donghyuk sambil terisak, "Apa salah aku sampai kamu kayak gini sama aku?!"
"Lu gak salah Chae, gua yang salah. Jadi gua minta tolong sama lu sekarang, please keluar dari rumah ini, please keluar dari hidup gua. Dan, jangan panggil gua dengan sebutan itu, karena gua bukan siapa-siapa lu lagi."
Donghyuk langsung beranjak keluar meninggalkan Chaerin dengan seribu tanda tanya.
Tangis Chaerin langsung pecah. Percuma saja, sekuat apapun Chaerin berusaha menahannya, tapi hatinya selalu tak bisa diajak kompromi.
Kenapa tiba-tiba Donghyuk seperti itu? Apa yang salah??
Sorry Chae, gua terpaksa. Asal lu tau, gua tarik semua kata-kata gua kalo lu bukan milik gua lagi. Lu tetep milik gua selamanya, dan gua selalu cinta sama lu selamanya.
Selamanya..
√tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Love To Death | Kim Donghyuk
Fanfic" Aku akan selalu mencintaimu, dalam keadaan hidup ataupun mati... " Romance+Mystery ⚠️Banyak terdapat kata kasar 📌Previous title : Wish U Were Here 📌Title now : Love To Death Copyright © 2019 by sonza_