Atas permintaan dari hyukvita0301, akhirnya aku double update. Seneng gak? Gak
Chaerin mengerjapkan mata saat baru tersadar dari pingsannya. Kepalanya terasa sangat pusing. Pandangannya menjelajah ke seluruh sudut ruangan. Dahinya mengernyit bingung saat menyadari ruangan yang sama sekali asing bagi Chaerin. Ruangan yang tidak begitu luas, tidak ada furniture sama sekali, penerangannya hanya bohlam berwarna kuning, dan lantai yang masih peluran. Chaerin mencoba untuk berdiri dan beranjak dari ruangan itu, namun langkahnya terhenti. Chaerin meringis saat menatap pergelangan kaki kirinya diborgol dan dirantai.
Chaerin mencoba melepaskan borgol itu namun percuma saja, karena Chaerin tak memiliki kuncinya. Ruangan ini, sama sekali Chaerin tak kenali. Yang pasti ini bukan di rumah Hanbin. Chaerin mencoba mengingat sesuatu sebelum ia ada di ruangan ini.
Chaerin akhirnya berhasil keluar dari rumah Donghyuk. Semua ini berkat Hanbin. Dan disinilah Chaerin sekarang, di rumah Hanbin.
"Chae, ini gua buatin teh anget, diminum."
Hanbin datang sambil membawa secangkir teh hangat. Chaerin hanya tersenyum sebagai jawaban terima kasih. Hanbin ikut duduk di samping Chaerin.
"Hanbin," Hanbin menolehkan kepalanya ke arah Chaerin, "terima kasih udah bantu gua keluar dari rumah Donghyuk. Makasih juga udah ngebolehin gua nginep disini, besok pagi gua bakal cari tempat tinggal baru."
Hanbin menggelengkan kepalanya, "Gak, lu gak perlu cari tempat tinggal baru, lu bisa tinggal disini."
Chaerin tertawa kecil, "Sekali lagi terima kasih, tapi gua gak mau ngerepotin lu. Lu mau bantu gue keluar aja gua udah seneng." Tolak Chaerin halus.
Hanbin tak bisa melanjutkan kata-katanya dan hanya memilih memandangi Chaerin yang akan menyesap teh buatannya.
Satu tegukan berhasil lolos dari kerongkongan Chaerin. Awalnya terasa sangat hangat, tapi tak lama kemudian kepala Chaerin terasa sangat pusing. Sangat pusing sampai tubuh Chaerin lemas dan jatuh ke sofa begitu saja. Ia meringis menahan rasa sakitnya. Chaerin masih sadar meski pandangannya sedikit kabur, ia melihat Hanbin yang hanya tersenyum melihatnya yang sudah tak berdaya. Dan dalam sekejap semua menjadi gelap gulita.
"Argh!" Rungut Chaerin saat mengingat kejadian yang menimpa dirinya sebelum tiba di ruangan ini. Chaerin menjambak rambutnya frustasi. Ia tak menyangka kalau Hanbin yang melakukan ini padanya. Memang apa salah Chaerin sampai Hanbin tega melakukan ini? Tak kuat lagi menahan rasa kesal, Chaerin hanya bisa meluapkannya lewat tangisan sambil sesekali berteriak.
Terdengar suara kunci yang diputar dan deritan pintu dibuka. Chaerin yang masih menangis tak begitu peduli, ia memilih untuk menekuk kedua kakinya dan menenggelamkan kepalanya disana.
Suara langkah kaki yang melangkah ke arah Chaerin terdengar begitu jelas. Saat suara langkah kaki tak terdengar lagi, tiba-tiba ada tangan yang meremas kepala Chaerin dengan kasar dan memaksa Chaerin menatapnya. Tangan itu beralih mencengkram dagu Chaerin. Chaerin melihat ada seorang pria dengan hoodie hitam dan masker putih sedang berjongkok di depannya. Tangan pria itu masih setia mencengkram dagu Chaerin dan menatap wajah sembab Chaerin lamat-lamat. Chaerin tahu pria itu bukanlah Hanbin, terlihat jelas dari sorot matanya.
"S--siapa kamu?" Tanya Chaerin dengan lemas.
"Lu pernah liat gua, tapi lu gak tau siapa gua." Jawab pria itu dari balik masker.
Tangan pria itu melepaskan dagu Chaerin dan perlahan melepas hoodie yang dipakainya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mata Chaerin terbelalak saat pria itu juga melepas maskernya dan melihat wajahnya. Chaerin memang tak mengenal namanya, tapi Chaerin pernah melihatnya di suatu tempat. Di Club milik Jinhwan.
Pria itu tertawa sinis, "Gila, sekarang gua tau kenapa Donghyuk bisa terobsesi sama lu. Muka lu polos tapi seksi."
Pria itu mendekatkan wajahnya mendekati wajah Chaerin. Chaerin ingin mengelak, namun tak bisa karena pria itu menyudutkannya. Semakin dekat sampai ujung hidung mereka bersentuhan dan jarak bibir mereka hanya tersisa 2 cm. Air mata Chaerin mengalir semakin deras.
"Lu gak akan bisa keluar dari sini." Bisik pria itu di depan bibir Chaerin sebelum akhirnya mengecup bibir merah Chaerin yang terlihat sangat kenyal yang sangat menggoda iman pria itu sejak tadi.
√tbc
Yap 'di part ini' terungkap sudah siapa yg nyekap Chaerin.
Tapi emang yakin beneran Chanwoo pelaku utamanya??