Cp 17

182 38 1
                                    

Chaerin sangat beruntung karena ia sedang sendirian di rumah. Dengan Donghyuk tidak ada di rumah saja sudah bisa membuat dirinya tenang, aman, tenteram, dan sejahtera.

Chaerin masih melakukan agendanya dan saat ini Chaerin sedang mengepel lantai. Tidak seperti kebanyakan orang yang mengepel lantai dengan alat pel, Chaerin masih melakukannya dengan cara kuno, ya dengan menggunakan selembar kain dan seember air berisi wipol. Bisa dibayangkan bukan betapa lelahnya Chaerin?
Vacuum cleaner  yang tadi Chaerin bawa-bawa ternyata rusak.

"Gua heran ama tu orang, kaya-kaya tapi pelan aja kagak punya. Dikira rumah dia luasnya cuma sepetak apa? Ini, rumah luasnya udah kaya kelurahan-- aaa pegel..." Monolog Chaerin sambil terus mengepel lantai.

Tok tok tok

Chaerin mengalihkan atensinya ke arah pintu. Lalu Chaerin berdiri dan berjalan ke arah pintu. Tangannya perlahan terulur untuk membuka kenop pintu.

"Hanbin?"

Hanbin hanya tersenyum simpul melihat ekspresi Chaerin.

"Donghyuknya lagi gak ada di rumah, katanya dia mau kuliah." Jelas Chaerin sebelum Hanbin bertanya.

"Siapa yang nyariin Donghyuk?"

"Hah? Terus?"

"Gua mau ajak lu keluar." Ujar Hanbin.

"Keluar ya? Umm.. Gimana ya? Tapi Donghyuk gak ngebolehin gua kemana-mana." Jelas Chaerin yang sebenarnya sangat kecewa.

"Donghyuk pacar lu?"

Chaerin terkejut dengan pertanyaan Hanbin dan buru-buru Chaerin menggelengkan kepalanya mantap.

"Abang lu?"

Chaerin kembali menggelengkan kepalanya.

"Atau bokap lu?" Chaerin menggelengkan kepalanya mendengar pertanyaan Hanbin yang makin absurd, "nah kalo Donghyuk bukan siapa-siapa lu, kenapa lu harus mau dikekang?"

Chaerin diam sejenak, apa yang dikatakan Hanbin memang benar. Tapi bukannya Chaerin mau dikekang oleh Donghyuk, perasaan ingin berontak selalu ada, namun Chaerin tak punya kekuatan untuk melakukannya.

"Bukannya gua mau Bin, gua cuma takut sama hukumannya Donghyuk. Lu gak tau apa yang Donghyuk lakuin ke gua setelah gua ketemu sama lu." Ujar Chaerin dengan nada lirih dan kesal.

"Gua tau,  Donghyuk selalu cerita sama kita tentang lu dan hasrat dia sama lu."

Chaerin masih belum mengerti dengan kalimat Hanbin.

"A--apa maksud lu?" Tanya Chaerin dengan wajah yang penuh heran.

Hanbin menghela napasnya kasar, "Donghyuk bukan cowok baik-baik, gua yang paling tau Donghyuk itu kayak gimana, lu ngerti kan maksud gua apa? Gua pikir lu juga paham apa yang Donghyuk mau dengan semua yang udah dia lakuin ke lu.. Dia gak butuh uang, tapi--"

Chaerin melanjutkan kalimat Hanbin dengan ekspresi tak percaya, "Gua? Yang Donghyuk mau adalah gua."

Hanbin hanya menganggukkan kepalanya membenarkan tebakan Chaerin. Sedangkan Chaerin masih terdiam dengan wajah bodohnya. Kenapa Chaerin baru menyadari ini semua? Selama ini Chaerin hanya dijadikan boneka Barbienya Donghyuk, yang Donghyuk bisa mainkan sesuka hatinya, tanpa memikirkan perasaan Chaerin sedikitpun.












"Hanbin."

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"bawa gua pergi dari sini."





























√tbc


























Udah bisa nebak endingnya? Kalo ada yg bisa nebak kalian hebat.
























Love To Death | Kim DonghyukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang