Cp 41

38 7 4
                                    

Ternyata tidak hanya satu lembar surat saja yang Chaerin tinggalkan untuk Donghyuk. Donghyuk menemukan satu lembaran kertas lainnya yang sangat kecil.
Kertasnya sangat kumal dan tulisan yang ada di dalamnya hampir pudar karena terlalu lama dilipat.





Tolong kubur aku dengan layak.



Hanya 5 kata sukses membuat Donghyuk bergemetar hebat. Donghyuk sama sekali tak mengerti apa maksudnya. Kenapa Chaerin menuliskan untuknya seperti itu? Bagaimana Donghyuk bisa mengubur Chaerin kalau dia saja tak tahu dimana jasad Chaerin berada.

Hati Donghyuk benar-benar terpukul. Seakan sebilah pedang tajam baru saja menghunus tepat di jantungnya.

"AARRGHH!!" Teriak Donghyuk sambil menonjok dinding yang ada di sampingnya.

Tangannya seketika biru dan mengalirkan darah merah yang menetes di lantai. Tapi Donghyuk sama sekali tak merasakan sakit di tangannya, rasa sakit itu tak lebih menyakitkan dari pada mengetahui fakta bahwa orang yang ia cintai sudah tiada. Benar-benar tiada.

Donghyuk menghirup nafas dalam-dalam, ia harus kuat. Demi Chaerin ia harus kuat. Ia harus menemukan jasad nya dan yang paling penting menemukan siapa yang sudah berani membuat Chaerin seperti ini.








Jinhwan, Yunhyeong dan Bobby sudah berkumpul di Night Club atas permintaan Donghyuk. Bulu kuduk mereka seketika berdiri ketika Donghyuk memberi tau dua lembar kertas yang Chaerin tulis untuknya.

"J-jadi yang kita liat waktu itu bukan Chaerin dalam wujud manusia?" Tanya Yunhyeong memastikan.

Donghyuk hanya diam saja sambil menatap kosong surat tersebut.

"Aish!! Jujur gua orang yang penakut.." Keluh Yunhyeong yang lebih terdengar seperti rengekan saat menyadari dia sedang berurusan dengan makhluk halus. Kalau untuk menghajar preman kampus Yunhyeong masih berani, tapi kalau sudah soal Hantu nyalinya menciut.

"Lu boleh pulang kalo ga mau bantuin gua buat nemuin jasad Chaerin." Usir Donghyuk halus.

Seketika kepala Yunhyeong langsung di getok oleh Bobby.

Jinhwan buka suara untuk mengalihkan topik, "Gua udah minta seseorang buat kesini, dia pasti bakal bantuin kita."

"Siapa?"

Jinhwan menunjuk seseorang yang baru saja datang dari arah pintu entrance, "tuh orangnya panjang umur."

Donghyuk langsung berdiri dan siap-siap menghajar orang itu kalau saja Bobby tidak menahan.

June.

Ya, Jinhwan meminta June untuk menolong mereka melacak keberadaan Chaerin, lebih tepatnya petunjuk untuk menemukan jasad Chaerin. Gelar hacker terbaik kan masih disandang Koo junhoe.

Jujur Donghyuk masih merasa dendam saat melihat June. Temannya itu-- ahh pengkhianat itu maksudnya juga termasuk orang yang sudah membuat Chanwoo dan Chaerin meninggal.

"Hyuk, gua minta maaf. Gua tau gua ga pantes buat dimaafin sama lu," June menunduk sejenak, terdapat rasa penyesalan disana, "gua emang pantes dicap sebagai pengkhianat."

"Tapi gua sama sekali ga tau kalo Chaerin bakal kayak gini. Tugas gua cuma sampe hari itu, setelahnya gua ga pernah ngeliat Hanbin lagi."

Hari itu yang dimaksud June adalah hari dimana Chanwoo dibunuh.

"Tutup mulut lu. Lakuin aja apa yang mau lu lakuin disini, kalo ga ada mending lu cabut." Sarkas Donghyuk pelan namun penuh nada kemuakan disana.

June membungkam mulutnya dan tersenyum simpul, ia paham kenapa Donghyuk bersikap seperti itu. June bahkan sadar diri kalau ia memang tak pantas dianggap sebagai teman lagi. June segera membuka laptopnya dan melacak petunjuk keberadaan jasad Chaerin.

Hacker tetaplah seoarang hacker, tanpa butuh waktu lama June bisa menemukan lokasi ponsel Chaerin. Meskipun ponselnya mati total, beruntung masih ada SIM card yang melekat di dalamnya.

"Ketemu!"

"Dimana?"
"Anjir seriusan?"
"Dimana woy dimana?"


















Namun kedua alis June bertaut heran,















"Posisinya ada di rumah lu Hyuk"
































tbc

































Love To Death | Kim DonghyukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang