Cp 4

323 53 0
                                    


Chaerin mengerjapkan mata dan beradaptasi dengan sinar matahari yang tampak sangat silau. Mata cokelatnya terlihat semakin berwarna saat sinar matahari berhasil menerobos retina Chaerin. Chaerin menggeliat di atas kasur dan betapa terkejutnya Chaerin saat melihat Donghyuk yang --juga tertidur di sampingnya. Di kamar yang sama. Di ranjang yang sama.
Chaerin pun buru-buru bangun dari tidurnya dan hendak kabur dari rumah ini.

"Mau kemana?"

Chaerin mengumpati Donghyuk yang menyadarinya sudah bangun. Padahal kaki Chaerin baru menginjak lantai, bahkan tubuhnya belum bangkit dari kasur.

Bodoh bodoh bodoh.

Chaerin perlahan menolehkan pandangannya ke arah Donghyuk, dan benar saja Donghyuk sedang menatapnya tajam. Seolah tatapan itu berbicara jawab gue bodoh. Belum sempat Chaerin menjawab pertanyaan Donghyuk, Chaerin yang melihat Donghyuk tidak mengenakan baju --semoga saja hanya baju karena setengah tubuhnya tertutup selimut-- melotot. Ditambah tubuh Donghyuk yang sangat bau alkohol membuat Chaerin sudah berpikir yang aneh-aneh.

"Kenapa lu jadi gagu? Disantet lo semalem?" Tanya Donghyuk yang melihat Chaerin hanya melihat dirinya.

"Ngapain aja lu semalem?!" Tanya Chaerin to the point.

Mendengar pertanyaan Chaerin, Donghyuk jadi panik. Pasalnya semalem dia..


Dia..





Semalem dia..
















Nonton film dewasa.

"Ngg.. Gua ngobrol sama temen-temen gua lah. Kenapa? Ga suka lu?!"

Chaerin yang melihat raut wajah Donghyuk yang agak ketakutan membuat Chaerin juga ikut ketakutan. Bagaimana kalau Donghyuk--- akh!

"Jujur sama gua lu apain gua semalem!!" Tanya Chaerin dengan suara yang agak bergetar, takut jawaban yang tidak ingin didengarnya justru diucapkan oleh Donghyuk.

Donghyuk mengernyitkan dahi bingung mendengar pertanyaan Chaerin. Setelah beberapa lama berpikir, akhirnya Donghyuk connect dengan pertanyaan ambigu Chaerin.

"Emang lu maunya gue apain? Hah?" Donghyuk dengan seringai menyeramkannya perlahan mendekati Chaerin yang duduk di pinggir kasur.

Entah kenapa saat seperti ini Chaerin tak bisa berteriak apalagi lari. Lidahnya terasa kelu dan tulangnya terasa lunak seperti jelly. Apa boleh buat, Chaerin hanya bisa menutup matanya dan berdoa agar tuhan melindunginya dari pria bejat seperti Donghyuk. Chaerin bisa merasakan tubuh Donghyuk yang sudah dekat dengan dirinya.

"Kege-eran lu!" Bisik Donghyuk lalu mengambil jam weker yang ada di nakas tepat dibelakang Chaerin.

Chaerin membuka matanya dan melihat Donghyuk yang kembali menjauh. Syukurlah.

"Kenapa lu tidur disini?" Tanya Chaerin.

"Kan ini kamar gua, jelaslah gua tidur disini."

"Tapi di rumah ini kan banyak kamar, kenapa gak tidur di kamar lain aja?" Tanya Chaerin lagi yang lama-lama merasa geram dengan pria di depannya ini.

"Rumah rumah gua, terserah gua lah mau tidur dimana, kok jadi lu yang ngatur si?!"

" Ya tapi kan-- "


Cup

Donghyuk langsung memotong pembicaraan Chaerin dengan mencium bibirnya agak lama sampai Chaerin benar-benar diam.
Setelah dirasa cukup Donghyuk melepaskan ciuman itu dan melihat wajah Chaerin memerah --mungkin karena kesal dan napasnya tak karuan, karena napasnya terhalang oleh wajah Donghyuk.

"Bacot si lu!" Sarkas Donghyuk di depan wajah Chaerin.


Donghyuk segera beranjak dari kasurnya dan mengambil bajunya yang tergantung di hanger. Seketika Donghyuk teringat kejadian yang semalam.

"Cuy, lu semalem nangis ya?" Tanya Donghyuk pada Chaerin yang masih diam mematung di pinggir kasur --masih shock sama yang tadi.

Merasa tidak menangis, Chaerin pun menggelengkan kepalanya.






















Nah loh, berarti siapa yang nangis tadi malem?





















√tbc





















Love To Death | Kim DonghyukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang