Cp 44

60 6 5
                                    


Hyujin memunggungi Hanbin yang baru saja datang. Hyujin menggigiti kukunya sambil memikirkan sebuah niat jahatnya.

"Jadi lu minta gua dateng kesini cuma buat ngeliatin lu ngebelakangin gua?" Seru Hanbin yang kesal karena merasa diabaikan.

Mendengar itu, Hyujin membalikkan tubuhnya menghadap Hanbin. Matanya sudah memerah karena mabuk berat.

"Cewek itu.." Gumam Hyujin masih dengan kegiatan menggigiti kuku nya.

"Apa??"

"Cewek itu! Gara-gara cewek sialan itu gua putus sama Donghyuk!" Hyujin meluapkan emosi yang sedari tadi dipendamnya.

Hanbin memutar bola matanya. Jadi ia jauh-jauh datang kesini hanya untuk mendengarkan keluhan Hyujin putus dari Donghyuk?

"Bagus kan?" Tanya Hanbin dengan senyum smirk nya.

Hyujin menegakkan kepalanya, "Apa lu bilang? Bagus? Lu tau kan Bin gua cinta sama Donghyuk!"

"Mau sampe kapan Jin lu ngarepin brengsek kaya Donghyuk?! Mau sampe kapan lu ga liat gua?!!!" Bentak Hanbin tepat di depan wajah Hyujin.

Hyujin tersentak, pria di depannya ini masih saja belum menyerah mengejar dirinya. Bukannya Hyujin tidak mau kembali dengan Hanbin, hanya saja ia ingin memanfaatkan kekayaan Donghyuk. Cinta? Bagi Hyujin tidak ada yang namanya cinta. Hyujin butuh membeli baju branded dengan uang bukan cinta. Ya, silahkan saja sebut Hyujin materialistis.

"Gua bakal balik lagi kok ke lu, setelah gua puas main-main sama hartanya Donghyuk."

Hanbin mendecih mendengar penuturan Hyujin, "Gua juga bisa beliin lu ini itu, ga perlu Donghyuk."

"Lu ga sekaya Donghyuk, Hanbin!" Balas Hyujin cepat.

Hanbin terdiam. Wanita di depannya ini benar-benar sudah membuatnya gila. Tapi tak peduli sebanyak apapun Hyujin menjatuhkan harga dirinya, Hanbin tetap berambisi untuk mendapatkan Hyujin.

"Singkirin cewek itu." Ujar Hyujin final.

"Maksud lu?"

"Buat cewek itu jauh dari Donghyuk, terserah lu mau apain!"

"Untungnya buat gua?" Tantang Hanbin.

"Lu bisa milikin gua setelah gua puas sama hartanya Donghyuk."










































Hyujin membanting vas bunga yang ada di atas meja kamarnya seraya meluapkan emosinya.

"Lu bego atau apa sih Hanbin??! Kenapa lu ga pernah becus! Cewek itu berhasil kabur dan balik lagi sama Donghyuk! Yang harusnya dibunuh itu lu bukan Chanwoo! Lu yang ga becus disini!!"

Maki Hyujin pada Hanbin yang hanya berdiri mematung di depan pintu kamar. Hanbin merutuki dalam hatinya kenapa ia tidak bisa membuat senang Hyujin, wanita pujaannya.

"Gua gamau tau, bunuh cewek itu! Selama cewek itu masih hidup gua ga tenang Bin!"

Hanbin membesarkan bola matanya, masih tak percaya dengan ucapan Hyujin.

"Jin, gak, itu gila. Gua ga bisa bunuh Chaerin, dia ga tau apa-apa Hyujin!" Tolak Hanbin mentah-mentah. Sejahat apapun Hanbin, ia masih sadar kalau membunuh itu perbuatan yang keji. Hanbin kan masih ingin merasakan bau surga.

"Jangan sebut nama dia depan gua! Gua ga suka. Pokoknya lu harus bunuh dia, lu cinta kan Bin sama gua? Gua janji setelah ini kita bisa ngasih tau ke publik kalo gua milik lu, gimana? Lu mau kan ngelakuin itu Kim Hanbin??" Bujuk Hyujin sambil memegang kedua bahu Hanbin.

"Oke, demi lu gua bunuh dia."

"Good boy.." Senyum Hyujin sambil mengelus pipi Hanbin.












































tbc





































Buat yang gak paham sama Chapter ini, ini itu flashback ya kawan. Iya silahkan tabok author yang suka bikin flashback dadakan:(

Ini flashback tentang awalnya Hanbin bisa sekongkol sama Hyujin buat bunuh Chaerin:')


















































Love To Death | Kim DonghyukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang