Cp 27

199 34 16
                                    

Thx buat shxyouxii yg udah minta double update, bahkan triple update. Mian belum bisa ngabulin yang triple updatenya. So, enjoy it!







Sudah beberapa hari Chaerin terkurung di ruangan yang kecil, pengap dan minim pencahayaan ini. Sekujur tubuhnya terasa sakit karena tidur di lantai dan tanpa alas.

Hanya dingin dan sunyi yang menemani hari-hari Chaerin.

Entah pagi, siang, sore, atau malam, Chaerin pun tak tahu, karena tak ada jendela dalam ruangan itu.

Chaerin berbaring di lantai dengan posisi miring seraya meremas perutnya menahan lapar. Ia tak tahu apa yang harus dilakukannya. Karena sejak awal Chaerin disekap disini, ia belum memakan sesuatu apapun.

Air mata mengalir dari pelupuk mata Chaerin. Rasa pesimis selalu menghampirinya. Chaerin takut ia akan mengakhiri hidupnya disini. Tanpa seorang pun yang tahu.

Di tengah ringisannya, Chaerin mendengar suara kunci yang diputar dari lubangnya. Chaerin menatap lemah pintu itu, berharap seseorang akan menolongnya dari ketersiksaan ini. Dengan lemah, Chaerin mencoba untuk bangun dan duduk.

Seseorang masuk dari pintu itu dan menguncinya kembali. Matanya langsung bertemu dengan Chaerin yang sudah sangat tak berdaya.

Chanwoo menghampiri Chaerin yang sepertinya masih takut dengannya. Saat Chanwoo semakin mendekat, Chaerin sontak memojokkan dirinya ke tembok.

Chanwoo berjongkok di depan Chaerin. Sedangkan Chaerin sudah panas dingin, ia takut kalau Chanwoo akan melakukan hal aneh padanya. Ditambah tubuh Chaerin yang sudah tak berdaya membuat Chanwoo bisa melakukan apa saja dengan Chaerin.

Chanwoo perlahan duduk di atas lantai dan menekuk kedua kakinya. Ia tersenyum kepada Chaerin. Mencoba terlihat ramah di depannya.

"Lu gak usah takut, gua gak bakal apa-apain lu kok. Oh ya, nama gua Chanwoo." Ujar Chanwoo sambil menjulurkan tangannya kepada Chaerin. Jangan lupa senyum simpul yang masih dipancarkannya.

Chaerin mengerutkan dahinya. Ia tak mengerti dengan suasana saat ini. Apakah ini hanya tipuan atau jebakan semata??

"Ini bukan jebakan kok." Seru Chanwoo seakan membaca pikiran Chaerin.

"Chaerin." Ujar Chaerin mengenalkan dirinya sendiri tanpa menerima uluran tangan Chanwoo.

Bukan apa-apa, Chaerin masih trauma dengan Chanwoo waktu itu.

Chanwoo pun menarik tangannya kembali, ia mengerti kenapa Chaerin seperti itu.

"Oh! Ini gua bawa roti buat lu, dimakan lu pasti laper." Titah Chanwoo sambil memberikan sebungkus roti tawar.

Chaerin menatap ragu roti tersebut. Ia masih trauma dengan teh hangat yang diberikan Hanbin waktu itu, yang ternyata sudah Hanbin campur dengan flunitrazepam. 

Seakan mengerti isi pikiran Chaerin, Chanwoo langsung membuka bungkus roti tersebut.

"Tenang ini gak ada racunnya kok, nih kalo gak percaya gua makan."

Chanwoo menyobek roti tersebut dan memasukkannya ke dalam mulut. Chanwoo mengunyah roti tersebut dengan ekspresi 'enak kok'.

"Nih lu makan, gua gak mau lu mati kelaperan, nanti gua digentayangin kan ga lucu." Titah Chanwoo sambil memberikan roti tawar tersebut.

Chaerin sudah tak tahan lagi dengan sakit maag yang sudah menusuk lambungnya sejak lama. Melihat Chanwoo memakannya terlebih dahulu dan sepertinya aman, Chaerin pun meraih roti tersebut dari tangan Chanwoo.

Saat sedang mengunyah roti dengan canggung, Chaerin terkesiap ketika Chanwoo tiba-tiba memegang pergelangan kakinya.

"Lu gak mau gua bukain borgolnya?" Tanya Chanwoo.

Chaerin hanya menganggukkan kepalanya pelan dan membiarkan Chanwoo membuka borgol yang sudah melingkari pergelangan kakinya.

"Maaf."

Chaerin menghentikan aktifitas makannya saat mendengar Chanwoo yang tiba-tiba mengucapkan kata maaf.

Chaerin menatap Chanwoo seakan bertanya kenapa ia mengatakan itu.

"Gua gak seharusnya nyekap lu kayak gini. Goblok emang, ini semua demi uang, sampe gua harus berubah kayak gini."

Chaerin masih menatap Chanwoo. Ia melihat ekspresi rasa bersalah di wajah Chanwoo.

Chanwoo menundukkan kepalanya dan menghela napasnya, "Gua gak mau kayak gini. Gua gak mau terus-terusan dihantui rasa bersalah sama lu, terutama sama Donghyuk."

Chaerin membelalakkan matanya ketika mendengar nama Donghyuk.

"Donghyuk??" Tanya Chaerin memastikan.

Chanwoo menganggukkan kepalanya, "Dia selalu nyariin lu. Dia udah tau kalo gua yang nyembunyiin lu, tapi gua selalu tutup mulut kalo dia nanya tentang lu."

Chaerin tak menyangka kalau Donghyuk ternyata selama ini mencarinya. Chaerin kira Donghyuk tak akan peduli lagi dengannya, atau mungkin Donghyuk malah bersyukur kalau dirinya pergi, karena tak akan ada lagi yang merepotkannya. Namun semua anggapan itu salah.

"Ka--kalo gua boleh tau, apa salah gua sama Hanbin sampe dia ngelakuin ini semua ke gua?" Tanya Chaerin agak ragu.

"Gua gak tau. Hanbin gak bilang apa-apa, gua juga gak ngerti kenapa dia bisa segila ini, dia cuma bilang apa aja tugas gua." Jelas Chanwoo.

"Tugas?"

"Iya, gua dibayar buat ngelakuin ini semua." Lagi-lagi Chanwoo menundukkan kepalanya, "maaf Chae, gua terpaksa. Gua lagi butuh uang buat biaya pengobatan Nyokap gua."

Chaerin mengusap bahu Chanwoo. Ia mengerti keadaan Chanwoo, sangat mengerti. Sama seperti dulu Chaerin rela kerja apapun untuk Neneknya yang sudah sakit-sakitan.

"Maaf juga waktu itu gua nyium lu. Gua khilaf, gua stres Chae." Ujar Chanwoo.

Chaerin menganggukkan kepalanya paham.

Tak terasa mereka rasanya sudah sangat akrab dan Chanwoo sudah mulai terbuka, begitu pun Chaerin. Mereka saling curhat tentang kehidupan pahit mereka. Persamaan nasib lah yang membuat mereka saling mengerti.

"Oh ya Chae, gua janji bakal bantu lu keluar dari sini." Janji Chanwoo.

"Tapi gimana kalo Hanbin tau? Uang yang dia kasih bisa aja diambil lagi, kasian Ibu lu Chan." Tanya Chaerin khawatir.

"Itu resiko gua Chae. Gua udah berani berbuat gua juga harus berani tanggung jawab. Gua bisa nyari kerjaan lain, udah lu gak usah khawatir."

"Tapi--"

"Gua telepon Donghyuk deh."

Chanwoo memotong perkataan Chaerin dan langsung mengambil ponselnya.

Terdengar bunyi sambungan dari seberang sana.



..








..




"Ngapain lu nelepon gua?! Masih punya muka lu hah?!"




















tbc




















Yeay dedek Chanu is back!

Tuh yg gak suka peran dedek Chanu sebelumnya, dedek Chanu udah kembali ke habitatnya😂

Jadi sebenarnya dari awal pun Chanwoo gak jahat dan dia ngelakuin itu karena terpaksa, yupz demi uang.















































Love To Death | Kim DonghyukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang