Cp 22

202 41 27
                                    


"Chaerin..."

Dalam pejaman mata, Chaerin merasakan ada tangan dingin yang menepuk-nepuk pipinya. Chaerin juga mendengar ada yang memanggil namanya. Chaerin pun membuka matanya perlahan. Ia melihat samar-samar seseorang di depannya sedang berusaha membangunkan dirinya. Sampai akhirnya, semua kesadarannya terkumpul sempurna dan semua pandangan menjadi jelas.

"D--Donghyuk??" Panggil Chaerin dengan lemas.

"Chae, maafin gua,  gua bakal bawa lu keluar dari sini." Ujar Donghyuk dengan rasa bersalahnya karena terlalu lama datang untuk menyelamatkan Chaerin.

Entah ekspresi apa yang harus Chaerin lakukan, Chaerin sudah tak mampu lagi untuk melakukan apapun, seluruh energinya sudah terkuras habis. Chaerin hanya memperhatikan Donghyuk yang sedang berusaha melepaskan borgol yang ada di pergelangan kakinya. Donghyuk mengerahkan seluruh kekuatannya untuk bisa membebaskan kaki Chaerin dari borgol. Lengannya sudah penuh dengan urat syaraf, keringat dingin mengucur di seluruh tubuhnya, bahkan telapak tangannya sudah penuh luka. Namun Donghyuk belum menyerah untuk melepaskan borgol sialan itu. Setelah seluruh kekuatannya ia kerahkan, akhirnya Donghyuk berhasil membuka borgol tersebut. Donghyuk mendecak saat melihat pergelangan kaki Chaerin yang terluka karena borgol itu. Tanpa pikir panjang Donghyuk langsung merobek kemejanya dan mengikat pergelangan kaki Chaerin yang terluka dengan robekan kemejanya.

"Ayo kita keluar dari sini."

Donghyuk membopong tubuh Chaerin yang sudah tak berdaya. Donghyuk keluar dari ruangan itu dan langsung pergi menuju mobilnya yang terparkir di depan. Donghyuk membuka pintu depan mobilnya dan mendudukkan Chaerin disana.

"LU GAK BISA BAWA PERGI DIA DARI SINI!!" Teriakan seseorang dari belakang Donghyuk.

Donghyuk melihat kebelakang dan mendapati Chanwoo yang sedang memegang pisau lipat di tangan kanannnya.

"Tunggu disini, apapun yang terjadi jangan keluar dari mobil." Pinta Donghyuk sebelum menutup pintu mobil.

"Donghyuk--"

"Apapun yang terjadi!" Ingat Donghyuk sekali lagi sambil menutup pintu mobil.

Chaerin merasa akan ada hal yang tidak enak yang akan terjadi. Chaerin menatap nanar Donghyuk yang sedang berjalan menghampiri Chanwoo. Chaerin terus berdoa agar Donghyuk baik-baik saja dan tak ada hal buruk apapun yang terjadi padanya.

"Lu gak akan bisa ngalangin gua sama Chaerin!" Ujar Donghyuk pada Chanwoo.

Chanwoo tersenyum licik, "Kita liat aja nanti.."

Tanpa aba-aba Chanwoo langsung menghajar Donghyuk dan berusaha menusukkan pisau itu kepada Donghyuk. Donghyuk dengan reflek yang bagus berusaha menghindari pisau itu dengan tangannya.

Chaerin yang hanya bisa melihat mereka dari dalam mobil hanya bisa ketakutan. Pasalnya Chanwoo memegang pisau sedangkan Donghyuk hanya tangan kosong.

Donghyuk berusaha mengunci pergerakan Chanwoo, namun sepertinya ia salah melakukan gerakan.




SSPP..



Donghyuk melihat ke arah perutnya dan menemukan pisau tertancap disana. Chanwoo yang melihat Donghyuk sudah tak berdaya malah makin menusukkan pisau itu ke perut Donghyuk semakin dalam. Seketika Donghyuk tersungkur ke aspal dengan tangan yang berusaha menyabut pisau.

"DONGHYUUUK!!!!" Histeris Chaerin saat melihat Donghyuk tersungkur.

Tangisnya pecah. Persetan dengan perintah Donghyuk untuk tidak keluar dari dalam mobil apapun yang terjadi, Chaerin berlari sambil terpincang-pincang menghampiri Donghyuk.

Chaerin langsung duduk bersimpuh dan meletakkan kepala Donghyuk di pangkuannya.

"Donghyuuk.."

Air mata Chaerin mengalir sangat deras. Donghyuk yang melihat Chaerin menangis, tangannya langsung menghapus air mata di pipi Chaerin.

"Sstt.. Gua gak papa.." Ujar Donghyuk menenangkan Chaerin walau rasa sakit di perutnya masih menghujam.

Chaerin menggelengkan kepalanya, "Jangan tinggalin gua.."

"Gua gak akan ninggalin lu Seo Chae---"

Donghyuk menggantungkan kalimatnya dan kedua matanya langsung tertutup dengan damai.

"Donghyuk? Donghyuk! Donghyuk please bangun! Jangan tinggalin gua sendiri.." Mohon Chaerin dengan tangisan yang makin pecah.

Chaerin masih tak percaya kalau Donghyuk sudah tiada. Ya, Donghyuk meninggal di pangkuan Chaerin. Meski kematian Donghyuk sangat tidak baik, karena ditusuk pisau oleh temannya sendiri, tapi Donghyuk bisa pergi dengan damai. Di pangkuan dan di pelukan Chaerin, Donghyuk bisa menerima ajalnya dengan baik. Setidaknya ia mati demi Chaerin..


"DONGHYUUK.." Chaerin masih belum menyerah untuk Donghyuk. Berharap Donghyuk bisa membuka kembali matanya.





























































"DONGHYUK!"

Chaerin membuka matanya terkejut. Chaerin melihat sekeliling, ia masih berada di ruangan tersebut dengan kaki yang masih diborgol. Chaerin menghela napasnya, ternyata semua hal yang mengerikan tadi hanyalah sebuah mimpi.

"Kenapa gua mimpi kayak gitu?"

Pada kenyataanya tidak ada yang menolongnya keluar dari ruangan ini. Tapi Chaerin masih bersyukur karena semua itu adalah mimpi. Dan Chaerin bersyukur kalau Donghyuk masih hidup di luar sana.



















































√tbc


































Cuma mimpi kawan-kawan.

Udah deg-degan ya??





















































Love To Death | Kim DonghyukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang