Tiga.

2.4K 338 3
                                    

"GIT, SINI."

Baru saja Gita tiba didepan pintu kantin, sahabatnya Yeri langsung meneriaki namanya. Hal tersebut membuat beberapa pasang mata menoleh kearahnya.

Gita meringis, lalu segera menghampiri Yeri yang tengah asik memakan semangkuk bakso.

"Gak usah teriak kali Yer, manggilnya. Gue juga liat kok lo duduk disini," semprot Gita begitu ia duduk dihadapan Yeri. "By the way, Yuqi mana?" tanya Gita.

"Gue kira kan, lo nggak liat. Makanya gue panggil. Yuqi, dia masih ngantri ditempat mie ayam," jawab Yeri.

Gita hanya ber-oh ria menanggapi ucapan Yeri.

Tak lama kemudian, sosok Yuqi akhirnya datang. Tangan gadis itu menenteng semangkuk mie ayam, dan segelas jus mangga. Ia segera duduk di hadapan Gita.

"Nggak makan lo, Git?" tanya Yuqi sambil mengaduk mie ayamnya.

Gita menggelengkan kepalanya, "Nggak nafsu gue."

Yuqi hanya menganggukkan kepala mendengar jawaban Gita. Gadis itu mulai memakan mie ayam miliknya.

"Lo lama banget sih, tadi dikelas. Ngapain aja?" tanya Yeri

"Biasa, ngasih bekel ke Jeno," jawab Gita. Ia mengambil jus jeruk milik Yeri yang ada didepannya. Mimik wajahnya berubah menjadi kesal karena mengingat Jeno.

Mengetahui mood sahabatnya sedang tidak bagus, Yeri membiarkan Gita meminum jusnya. Ia segera bangkit dan berjalan menuju stand minuman, hendak membeli segelas minuman lagi.

"Terus, gimana? Diterima sama Jeno?" Yeri bertanya kembali setelah selesai memesan minumannya.

Gita yang tengah asik mengaduk jus jeruknya seketika berhenti. "Ya, gitu, diterima sih diterima. Tapi abis itu, anaknya langsung nyelonong pergi, nggak ngomong apa-apa," jawab Gita.

"Nggak bilang makasih?" tanya Yuqi.

Gita hanya menggelengkan kepalanya.

Yeri merasa iba melihat sahabatnya itu, "Yaudah, lah. Kan emang udah konsekuensi nya, pacaran sama orang modelan kayak Jeno gitu."

Gita hanya menghela nafas, malas menanggapi ucapan Yeri. Ia memilih untuk segera bangkit, hendak pergi meninggalkan kedua temannya yang masih asik makan itu.

"Eeh.., mau kemana?" tanya Yuqi.

"Ke Sekre Jurnalistik. Mau ambil materi buat liputan," jawab Gita.

"Ohh, yaudah sana. Inget, jangan galau mulu," ujar Yeri.

"Hmm," Gita hanya bergumam, mengiyakan ucapan Yeri. Setelahnya ia melangkah pergi meninggalkan Yeri dan Yuqi.

"Jangan lupa makan, Git. Pura-pura bahagia juga butuh tenaga," teriakan Yuqi mengiringi kepergian Gita. Membuat beberapa pasang mata menoleh kearah mereka, menjadikan ketiga gadis tersebut sebagai pusat perhatian.

Gita sama sekali tidak menoleh. Gadis itu berusaha bermuka tebal dengan tidak mempedulikan tatapan orang lain yang sedang melihat kearahnya. Ia terus berjalan keluar kantin. Sedangkan Yeri, melayangkan sebuah tatapan tajam ke arah Yuqi.

Yuqi menatap Yeri dengan tatapan bingung, "Kenapa? 'Kan, emang bener, apa yang gue omongin barusan," ujarnya tak peduli, lalu kembali makan.

Yeri hanya menggelengkan kepalanya. Tak habis pikir dengan kelakuan sahabatnya tersebut.

πππππ

Gita berjalan menuju ruang Sekretariat Jurnalistik. Sejak menjadi murid di SMA ini, ia memang aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut. Alasan Gita mengikuti ekskul ini adalah karena sedari dulu ia sangat gemar sekali menulis. Walau sebenarnya, di ekskul jurnalistik ini perempuan itu lebih sering turun kelapangan langsung untuk mencari bahan berita dan melakukan wawancara. Namun, tetap saja, ia sangat menikmati kegiatan ekskulnya tersebut.

North Stars | Jeno✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang