Karena ini panjang banget, akhirnya kuputuskan buat bagi special chapter ini jadi 2 bagian, enjoy 💙✨
--
8 tahun lalu, kelas 10 SMA.
Jeno masuk kedalam ruang auditorium bersama dua orang sahabatnya, Mark dan Jaemin. Mereka ingin menonton lomba debat dan test kemampuan yang diselenggarakan oleh pihak sekolah. Lomba tersebut diselenggarakan guna memilih siswa yang dapat mewakili sekolah untuk mengikuti olimpiade nasional. Jeno beserta Mark dan Jaemin berjalan menghampiri Haechan dan Renjun, sahabatnya yang lain, yang sudah tiba terlebih dulu untuk mentag 'kan tempat untuk mereka.
Suasana auditorium cukup ramai oleh siswa – siswi yang ingin menonton lomba tersebut. Jeno dan teman – temannya duduk dibarisan ketiga dari depan. Tempat yang cukup strategis dan jelas untuk melihat para peserta yang mengikut lomba. Jeno melihat sekeliling. Matanya tak sengaja menangkap sosok salah satu Gadis peserta lomba yang berdiri didepan sana. Seragam batik yang dikenakan oleh Gadis itu nampak berbeda dari peserta yang lain. Gadis itu mengenakan seragam batik yang sama persis seperti yang Jeno dan teman – temannya pakai. Menandakan bahwa Gadis itu merupakan siswi kelas 10.
Memang disekolahnya ini, seragam batik yang dikenakan oleh para siswa memiliki corak yang berbeda di setiap angkatannya. Sehingga dengan hanya melihat seragamnya saja, orang sudah dapat membedakan, mana siswa kelas 10, 11, atau 12.
Jeno sedikit takjub melihat bahwa diantara para peserta lain, hanya Gadis itulah yang mengenakan seragam batik yang memiliki motif yang sama seperti dirinya. Menandakan bahwa hanya ia satu – satunya anak kelas 10 yang mengikut lomba tersebut. Laki – laki itu menjadi penasaran. Seberapa pintarkah Gadis tersebut, sampai ia mampu mengikuti lomba debat dan test kemampuan ini. Karena sudah dapat Jeno pastikan, bahwa lomba ini hanya mampu diikuti oleh anak yang memiliki kemampuan diatas rata - rata dan berotak cerdas saja.
Lomba pun akhirnya dimulai. Selama lomba tersebut berlangsung, mata Jeno tak pernah lepas dari Gadis itu. Semua gerak – gerik yang Gadis itu lakukan terekam rapi di memori otaknya. Jeno melihat sendiri, bagaimana keseriusan yang muncul di wajah Gadis itu saat tengah mendengarkan soal yang sedang dibacakan. Bagaimana lucunya wajah Gadis itu saat tengah memikirkan jawaban yang dirasanya cukup sulit untuk dijawab. Atau bagaimana terlihat bersinar nya gadis itu saat tengah menjawab soal dengan percaya diri. Namun dari semua gerak - gerik yang dilakukan oleh Gadis itu, yang paling Jeno suka adalah saat ia melihat Gadis itu tengah menguncir rambutnya menjadi kuncir kuda.
Gadis itu nampak terlihat..
Cantik.
Dari situ akhirnya Jeno menyadari. Mungkin saja, saat ini ia memiliki rasa ketertarikan terhadap Gadis itu.
"Mark, lo kenal nggak sama cewek itu?" Ia menyenggol lengan Mark yang duduk disebelahnya. Lalu menunjuk kearah Gadis tersebut.
ππππ
7 Tahun lalu, Kelas 11 SMA.
Jeno melangkahkan kakinya dan masuk kedalam kelas 11 IPA 3. Terhitung sejak hari ini, ia sudah resmi menjadi siswa kelas 11. Jeno mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru kelas. Mencoba mencari seseorang yang mungkin saja ia kenal. Kebetulan dikelas 11 ini, ia tidak kembali sekelas dengan sahabat – sahabatnya dikelas 10.
Mata Jeno memicing. Ia melihat kearah meja paling belakang, dimana ada satu anak Laki – laki yang tengah duduk disana. Jeno sepertinya mengenali Laki – laki tersebut. Ia pun memutuskan untuk menghampiri sosok tersebut.
"Lucas?" tanya Jeno saat sudah berada didekat Laki – laki tersebut. Mencoba memastikan bahwa ia tidak salah orang.
Sosok Laki – laki itu yang terlihat tengah asik memainkan game diponselnya segera menoleh, "Lah, Jeno? lo dikelas ini juga?" tanya Laki – laki yang ternyata benar adalah Lucas.
KAMU SEDANG MEMBACA
North Stars | Jeno✓
FanfictionKisah ini menceritakan tentang Jeno, sang laki-laki yang tidak pernah jujur tentang masalah hidupnya. Serta Gita, sang perempuan yang tidak pernah jujur dengan perasaannya sendiri. Ketidakjujuran tersebut pun membawa petaka bagi hubungan mereka. Sa...