Karena banyak yang bilang suara lokal Jeno itu Billy Joe Ava, jadi sengaja aku pake lagu ini. Semoga kalian suka💚
ππππ
Langit diluar sudah mulai berubah warna menjadi hitam pekat, padahal hari masih terhitung sore. Sepertinya sebentar lagi akan segera turun hujan.
Gita memasukkan bukunya kedalam tas. Bel pulang baru saja berbunyi. Anak - anak dikelasnya mulai berjalan keluar kelas, hendak pulang ke rumahnya masing - masing. Begitu pula dengan Gita, mengetahui hujan akan segera turun, buru - buru ia beranjak dan pergi ke luar kelas. Namun, baru saja dirinya sampai di depan pintu, siku tangannya ditarik oleh seseorang. Gita menghentikan langkahnya dan menoleh kebelakang, melihat siapa yang menahan tangannya.
Dilihatnya Jeno tengah memegang lengannya. Laki - laki menatap Gita dengan tatapan datar, tidak terbaca.
"K-kenapa?" mati - matian Gita menahan getaran suaranya agar tidak didengar oleh Jeno.
Ini sudah memasuki hari kedua setelah kejadian Ibu dari kekasihnya itu mengatakan bahwa Jeno memiliki hubungan spesial dengan Lami. Dalam kurung waktu dua hari tersebut, Jeno belum menjelaskan apa - apa kepadanya. Padahal Gita sudah mencoba untuk menghubungi Jeno, hendak menanyakan kebenaran atas kejadian kemarin. Namun, Laki - laki itu tidak membalas satupun pesannya, ia juga tidak mengangkat panggilan telepon dari Gita. Kemarin juga saat disekolah, Jeno terkesan seperti menghindar dari Perempuan itu. Jeno yang biasanya selalu datang awal, mendadak datang disaat bel masuk sudah berbunyi. Saat istirahat pun Laki - laki itu pergi bagai hilang ditelan bumi. Gita sudah mencoba mencarinya di kantin, lapangan indoor, bahkan perpustakaan. Namun, ia tak berhasil menemukan Kekasihnya itu. Saat bel pulang berbunyi Jeno juga langsung melesat keluar dari kelas. Membuat Gita sama sekali tak punya kesempatan untuk bertanya kepadanya.
ππππ
Disinilah mereka sekarang. Duduk di salah satu meja yang ada didekat jendala, di suatu cafe yang letaknya tak jauh dari sekolah. Sudah 20 menit berlalu, namun hanya terdengar suara lantunan musik dari speaker cafe, memutar berbagai lagu yang sedang naik daun saat ini. Baik Jeno maupun Gita masih diam membisu, tidak ada yang memulai percakapan terlebih dahulu.
Gita memegang gelas hot latte nya yang sudah dingin dengan kedua tangannya, ia menarik nafasnya dalam - dalam. Sementara Jeno, Laki - laki itu asik memperhatikan jalanan yang ramai dilalui oleh berbagai kendaraan yang lewat.
Gita menatap Jeno lekat. Laki - laki itu masih saja asik melamun dan menghiraukan Gita. Padahal, Ia yang tadi menahan Gita untuk tidak langsung pulang dan mengajak Perempuan itu kesini. Gita memandang kearah luar jendela. Dilihatnya langit semakin mendung. Gadis itu melirik kearah arlojinya, kemudian kembali melihat kearah Jeno. Tidak melihat ada tanda - tanda kekasihnya itu akan memulai percakapan, Gita berpikir untuk pulang saja meninggalkan Jeno sendiri. Namun, baru saja ingin menjalankan aksinya itu, Jeno terlebih dahulu menoleh kearahnya dan memanggil namanya.
"Git.."
Gita yang ingin beranjak dari kursinya mengurungkan niatnya. Ia melihat Jeno tepat di manik matanya. Gita tak berniat menjawab panggilan Jeno. Perempuan itu menunggu Jeno untuk kembali berbicara.
Namun sudah lewat dari 5 menit, Jeno tidak melanjutkan pembicaraan nya itu. Ia malah asik memainkan jari - jarinya dan tidak menatap sedikit pun ke arah Gita. Membuat Perempuan itu sedikit kesal.
"Kamu ngapain sih, ngajak aku kesini?" akhirnya Gita memilih untuk bertanya terlebih dahulu.
Jeno mengangkat kepalanya. Ia melihat kearah Gita dengan tatapan datarnya. Mulut Laki - laki itu masih saja membisu. Tidak mengatakan apa - apa. Melihat Kekasihnya yang masih diam saja, membuat emosi Gita sedikit tersulut.
KAMU SEDANG MEMBACA
North Stars | Jeno✓
FanfictionKisah ini menceritakan tentang Jeno, sang laki-laki yang tidak pernah jujur tentang masalah hidupnya. Serta Gita, sang perempuan yang tidak pernah jujur dengan perasaannya sendiri. Ketidakjujuran tersebut pun membawa petaka bagi hubungan mereka. Sa...