Sepuluh.

2K 314 30
                                    

Gita mengaduk - aduk mie ayamnya dengan gusar. Pikirannya melayang entah kemana. Saat ini ia sedang berada dikantin karena sudah masuk waktunya jam istirahat.

Yuqi yang duduk dihadapannya hanya menggeleng - gelengkan kepalanya melihat kelakuan sahabatnya itu.

"Hey, udah. Kenapa sih?" Yuqi menarik mangkuk mie ayam milik Gita, saat ia rasa Gita semakin kasar mengaduk - aduk mie ayamnya.

Gita hanya memandangi mie ayamnya dengan pias saat ditarik menjauh oleh Yuqi. Ia meraih minuman nya, hendak mengaduk - aduk minuman tersebut. Yuqi yang sepertinya sudah mengetahui tindakan yang ingin dilakukan oleh Gita segera mengambil minuman itu dari tangan Gita. Menjauhkannya dari jangkauan Perempuan itu.

"Lo kalo gak mau makan mending buat gue aja. Kasian tau lo siksa tuh makanan diaduk - aduk gitu." Yuqi memakan mie ayam milik Gita. Sementara Gita hanya mencebikkan bibirnya melihat kelakuan Yuqi.

"Lah, tumben nih cuma berdua doang. Yang satu lagi kemana?" Sebuah suara mengintrupsi kegiatan Gita dan Yuqi.

Terlihat sosok Lucas yang datang sambil membawa nampan yang berisi semangkuk bakso dan segelas jus mangga favoritnya.

"Yeri lagi disuruh bantuin Bu Yuri ngoreksi ulangan kelas 11." Yuqi yang pertama kali menotice kedatangan Lucas memberitahu Laki-laki itu.

"Sendirian? Gila. Gue sih ogah," kata Lucas. Laki-laki itu memilih duduk dihadapan Gita, tepat disebelah Yuqi.

"Gak kok. Sama Haechan tadi."

"Wah, gile. Ini sih Echan nya yang keenakan. Bisa modus sama Yeri," Lucas terkekeh sambil menuangkan saus sambal ke mangkuknya.

"Anjir," ujarnya saat merasa saus yang ia tuangkan terlalu banyak.

Yuqi hanya cekikikan memperhatikan tingkah Lucas, sementara Gita hanya menatap Lucas tanpa bicara.

"Kenapa sih lo? Mau? Tumben diem." Lucas yang merasa ditatap oleh Gita sejak tadi menawarkan makanannya.

"Jangan Cas, nanti sama dia cuma diaduk - aduk doang. Nih korbannya tadi. Untung perut gue siap nampung." Yuqi menunjukan mangkuk mie ayam Gita yang sudah ia habiskan.

"Emang ya dasar, gak cuma sama manusia aja bar - bar nya. Sama makanan juga bar-bar," kata Lucas dengan berapi - api.

"Ngomong apa lo barusan?" Gita melayangkan tatapan tajamnya kepada Lucas.

Lucas memberikan cengirannya, "enggak." Lalu ia memilih untuk memakan baksonya, tidak ingin mengajak ribut Gita.

"Lo kok makannya disini? Gak gabung sama anak-anak basket disana?" tanya Yuqi sambil menunjuk anak-anak basket yang sedang berkumpul juga di kantin dengan dagunya.

Gita menoleh kebelakang. Dilihatnya memang anak-anak basket sedang bergerombol di salah satu meja yang posisi nya tidak jauh dari mereka.

"Males ah. Kalo disana pasti bahasnya soal turnamen mulu, panas kuping gue. Baru juga tadi latihan," Lucas memberi penjelasan.

"Ya wajarlah bahas turnamen mulu. Lusa kalian tanding kan?" Yuqi menoleh ke arah Lucas.

"Iya sih. Tapi tetep aja, panas kuping gue denger soal itu terus. Stress gue lama-lama."

Yuqi hanya menganggukan kepalanya mendengar jawaban Lucas. Setelah itu ia memilih menyibukkan diri dengan memainkan game di ponselnya.

"Cas." Gita yang sedari tadi hanya diam menyimak obrolan kedua temannya akhirnya bersua.

"Hmm," gumam Lucas sambil memakan baksonya.

Gita hanya diam sambil memperhatikan Lucas yang sedang menyuap baksonya.

North Stars | Jeno✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang