TigapuluhDua.

1.3K 182 12
                                    

Jeno menatap kearah rumah yang nampak terlihat sepi dari dalam mobilnya. Pria itu tengah menunggu seseorang keluar dari dalam rumah tersebut. Jeno menghela nafasnya, lalu menyenderkan tubuhnya ke jok mobil. Ia melirik kearah jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Sudah dua jam lamanya, Laki - laki itu menunggu di dalam mobil miliknya.

Sebenarnya bisa saja jika Pria itu ingin turun dari mobilnya dan mengetuk pintu rumah tersebut, sehingga ia tidak perlu lelah menunggu. Namun, Jeno memilih untuk tidak melakukan hal tersebut. Karena ia yakin, seseorang yang sedang ditunggunya itu pasti akan keluar dari dalam rumahnya.

Akhirnya, penantian Pria itu tak sia - sia. Dari dalam mobilnya saat ini, Ia dapat melihat sosok Wanita yang baru saja keluar dari dalam rumahnya dengan pakaian yang rapi. Nampaknya, Wanita tersebut ingin berangkat ke kantornya.

Jeno dengan terburu - buru segera keluar dari dalam mobilnya untuk menghadang Wanita itu. Jeno menarik tangan Wanita itu yang sedang sibuk berkutat dengan ponselnya.

Merasa ada yang menahan pergerakaannya, Wanita itu segera menoleh. Betapa terkejutnya ia, melihat sosok yang menarik tangannya itu adalah Jeno, orang yang akhir - akhir ini sedang berusaha ia hindari.

"J-jen.." Wanita itu mengerjapkan matanya beberapa kali. Memastikan bahwa yang dilihatnya saat ini memang benar adalah Jeno asli.

"Ikut aku." Jeno ingin menuntun Wanita itu agar mau mengikutinya masuk kedalam mobil. Namun, Wanita itu menepis tangannya dengan kasar.

"Aku udah pesen ojek online." Wanita itu menunjukkan layar ponselnya yang menampilkan aplikasi ojek online yang sedang dibukanya.

"Di cancel aja," ujar Jeno.

"Nggak bisa gitu, dong! Kasian driver nya udah jalan kesini."

"Kasih aja nanti uangnya, abis itu di cancel."

"Apa, sih?! Nggak! Kok kamu jadi ngatur?!!"

"Selagi aku minta baik- baik, tolong ikut ak-"

Tin.. tin..

Ucapan Jeno terpotong oleh suara klakson motor yang tiba-tiba saja datang.

Jeno menoleh kearah sumber suara, begitu pula dengan Wanita itu.

"Mbak Gita, ya?" Orang yang mengemudikan motor itu bertanya kepada Jeno dan Wanita itu.

"Iya, Pak." Wanita tersebut menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

Dengan terburu-buru, Gita segera memasuk 'kan ponselnya kedalam tas lalu berjalan menghampiri ojek online itu.

Namun, baru saat ingin mengambil helm yang disodorkan oleh pengemudi ojek online tersebut, Jeno terlebih dulu menyela kegiatannya tersebut. Pria itu mengambil helm yang nyaris disentuh oleh Gita, lalu mengembalikan kepada pengemudi. Ia juga mengambil dompetnya yang ada di saku celananya, lalu mengeluarkan beberapa lembar uang berwarna biru.

"Maaf, Pak. Tolong di cancel aja. Ini buat ongkos bensin kesini tadi."

Mendengar itu, Gita segera memberikan tatapan tajamnya kearah Jeno.

"Enggak, Pak. Saya jadi naik kok," Wanita itu mengelak ucapan Jeno.

Pengemudi tersebut nampak kebingungan mendengar jawaban yang berbeda dari dua orang di hadapannya kini.

"Ini yang bener yang mana? Jadi naik apa nggak?" Pengemudi tersebut bertanya. "Saya lagi kejar setoran, nih," lanjutnya.

"Jadi!"

"Nggak!"

Gita dan Jeno menjawab secara serempak dengan jawaban yang berbeda. Keduanya saling melirik satu sama lain. Saling memberikan ancaman dari lirikannya itu.

North Stars | Jeno✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang