Gita keluar dari dalam taksi online nya, setelah ia membayar tarif yang tertera di aplikasi. Wanita itu kini tengah berada di depan rumah sakit tempat Hendery, kekasihnya bekerja. Malam ini, mereka sudah membuat janji untuk makan malam bersama.
Tadinya, Hendery ingin menjemput Wanita itu dikantornya, selepas ia selesai dengan shift nya. Namun saat sore tadi, IGD mendadak sangat ramai sebab terjadi kecelakaan beruntun antara mobil dan mini bus. Hingga membuat Pria itu harus menunda kepulangannya karena sibuk mengobati pasien yang terluka.
Maka dari itu, Gita berinisiatif untuk mendatangi rumah sakit tempat Hendery bekerja. Agar saat Pria itu sudah selesai dengan tugasnya, mereka dapat langsung pergi makan bersama.
Gita masuk kedalam lobby rumah sakit. Suasana disana terbilang masih cukup ramai, padahal hari sudah mulai malam. Wanita itu memilih duduk di kursi tunggu yang ada disana. Menunggu kekasihnya selesai bertugas. Gita mengetikkan sesuatu di ponselnya, memberi kabar pada Hendery bahwa ia menunggunya di lobby rumah sakit.
Sambil menunggu kekasihnya itu, Ia memutuskan untuk menghabiskan waktunya dengan memainkan ponsel. Sebenarnya ia sudah sangat kelelahan selepas bekerja tadi. Kakaknya, Kun yang merupakan pimpinan di perusahannya itu sedang ada dinas di luar kota. Sehingga membuat ia, yang menjabat sebagai sekretarisnya harus menghandle seluruh pekerjaan Kun yang ada dikantor.
Saat ini, Gita tengah menstalk salah satu akun instagram aktor korea yang belum lama ini ia tonton dramanya. Baru – baru ini, ia memang tengah kecanduan menonton drama korea. Entahlah, Gita sendiri juga bingung. Mengapa disaat usianya yang sudah terbilang cukup dewasa, ia baru menyukai hal – hal seperti itu. Padahal dulu semasa sekolahnya, ia paling anti sekali menonton drama picisan seperti itu. Sangat tidak produktif baginya dulu. Namun sekarang pendapat nya itu sudah berubah. Menurutnya sekarang, menonton drama korea kadang menjadi salah satu kegiatan pilihan yang sangat cocok untuk membantu melepas penat bagi orang seperti dirinya, yang merupakan tipe anak rumahan. Hingga ia hanya perlu berdiam diri dikamar,tanpa harus pergi kemana - mana.
"Gita?" saat tengah asik dengan ponselnya. Seseorang menyebut namanya.
Gita yang tengah menunduk, segera mendongak 'kan kepalanya. Melihat siapa yang memanggil namanya.
Dilihatnya sosok Jeno yang ada di hadapannya. Jeno menatap ragu kearah Gita, ia sepertinya sedang memastikan bahwa yang ada dihadapannya benar - benar sosok yang ia sebut namanya.
Gita melihat penampilan Jeno yang nampak berbeda. Baru kali ini ia melihat Jeno berpakaian seperti sekarang ini. Laki – laki itu mengenakan setelan jas dengan dasi sudah tampak longgar, rambut Laki - laki itu juga terlihat sedikit acak – acak 'kan. Nampaknya Pria itu baru saja pulang dari kantornya.
Gita mengerjapkan matanya beberapa kali. Berusaha menyingkirkan pikiran diotaknya yang mengatakan bahwa Jeno sangat amat tampan dan terlihat sangat dewasa dengan penampilan yang seperti ini. Walau penampilan Pria itu nampak sudah berantakan dan terlihat ada guratan lelah dari wajahnya. Namun, tidak mengurangi sedikit pun kadar ketampanan Laki - laki itu.
"J-Jeno? ngapain disini?" Gita bangkit dari tempat duduknya. Perempuan itu berdiri tepat didepan Jeno.
"Kamu sendiri ngapain disini?" bukannya menjawab pertanyaan Gita. Jeno malah menanyakan hal yang sama kepada Wanita itu.
"Aku lagi nunggu Hendery. Dia kan kerja disini."
"Serius dia kerja disini? Kok aku nggak pernah ketemu, ya? Padahal udah hampir 3 bulanan aku kesini terus tiap hari," ujar Jeno terkejut.
"Ngapain kamu kesini setiap hari? Kamu sakit?" tanya Gita panik. Tersirat kekhawatiran didalam pertanyaannya itu.
Jeno menggelengkan kepalanya, "Enggak. Bukan aku, kok. Mama ku yang sakit. Udah jalan 3 bulan dirawat inap disini. Makanya setiap hari, sehabis pulang kantor aku selalu kesini," Jeno menjelaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
North Stars | Jeno✓
Fiksi PenggemarKisah ini menceritakan tentang Jeno, sang laki-laki yang tidak pernah jujur tentang masalah hidupnya. Serta Gita, sang perempuan yang tidak pernah jujur dengan perasaannya sendiri. Ketidakjujuran tersebut pun membawa petaka bagi hubungan mereka. Sa...