Duabelas.

1.9K 285 14
                                    

Saat ini pertandingan sudah memasuki babak ke dua. Pertandingan berjalan sangat sengit. Beberapa menit yang lalu, tim lawan berhasil mencetak point sehingga mereka berhasil memimpin dengan skor 85:89.

Ditengah lapangan, Jeffrey sedang mendribble bola dan membawanya ke arah ring.

Shoot..

Masuk.

Para penonton bersorak saat Jeffrey berhasil mencetak dua point sehingga skor menjadi 87:89. Namun, point tersebut belum berhasil untuk menyusul lawan.

Waktu tinggal beberapa menit lagi, dan bola sedang di kuasai oleh tim lawan. Saat hendak menembakkan  bola ke dalam ring, dengan cekatan Ten berhasil merebut bola itu. Ten mengoper bola itu ke arah Lucas. Lucas membawa bola ke arah ring lawan. Sebelum mencapai ring, Lucas berhasil dihadang oleh dua pemain lawan di depannya. Karena postur tubuhnya yang besar membuat nya kesulitan menghadapi lawan yang menghadang nya.

"CAS!" Jeno berteriak memanggil Lucas.

Lucas menoleh ke arah Jeno. Di lihatnya Laki - laki itu tidak dihadang oleh siapapun. Lucas segera mengoper bola basket tersebut kepada Jeno dan langsung di tangkap oleh Laki - laki itu. Jeno mendribble  bola basket itu, membawanya semakin mendekat kearah ring. Beberapa pemain lawan berusaha menghadang Jeno. Namun dengan lihai dan gesit, Jeno berhasil menghindari para pemain lawan yang ingin merebut bola dari tangannya.

Waktu semakin menipis, hanya tinggal tersisa 30 detik saja. Suasana mendadak hening. Seluruh mata tertuju pada Jeno. Begitu pula dengan Gita. Perempuan itu berharap dengan cemas semoga Jeno berhasil memasukan bola ke dalam ring.

Jeno semakin mendekat ke arah garis penalti. Waktu tersisa 10 detik lagi. Jeno mencoba melempar bola dari luar garis penalti, berusaha mendapatkan 3 point.

Shoot..

Dan

Masuk.

Pritt..

Wasit membunyikan peluit tanda waktu pertandingan telah habis. Semua penonton bersorak senang. Begitu pula dengan Gita yang langsung memeluk Somi di sebelahnya. Jeno berhasil mencetak 3 point dan memberi kemenangan kepada tim basketnya dengan skor akhir 90:89. Para pemain lain mendekat ke arah Jeno. Bersama - sama mereka mengangkat dan melempar tubuh Jeno ke atas berulang kali, sebagai bentuk selebrasi kemenangan mereka. Jeno yang di perlakukan seperti itu oleh anggota timnya hanya tersenyum lebar.

Setelah puas dengan selebrasi nya, Jeno di tunjuk oleh para anggota lain untuk mengambil piala kemenangan. Jeno pun menerima piala itu dengan wajah ceria. Ia mengangkat piala tersebut setinggi - tingginya. Teriakan para penonton semakin riuh terdengar memekakkan telinga saat Jeno mengangkat pialanya. Senyum lebarnya masih tercetak di bibirnya. Jeno menolehkan wajahnya ke arah Gita. Ia tersenyum semakin lebar melihat Perempuan itu juga tersenyum kepadanya sambil melambaikan tangan.

Setelah menerima piala, Jeno kembali berjalan kearah tim basketnya. Para anggota yang lain menyambut Jeno dan memberikannya pelukan. Tidak hanya anggota inti yang tadi bermain saja, namun juga para pemain cadangan, dan anggota yang tidak ikut berpatisipasi dalam turnamen kali ini, tak ketinggalan pelatih mereka juga ikut berpelukan. Mereka semua berpelukan di tengah - tengah lapangan yang langsung mendapat sorakan haru dari para penonton.

Jeno mendapatkan banyak ucapan selamat dari teman - teman di tim nya dan juga dari tim lawan, anak - anak cheerleader juga memberikan ucapan selamat kepadanya, bahkan tidak sedikit pula para suporter yang turun ke lapangan hanya untuk memberikan ucapan selamat. Setelah puas bersama teman - temannya. Jeno berjalan menghampiri Gita yang berdiri di pinggir lapangan bersama Yangyang dan Somi.

North Stars | Jeno✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang