Empatbelas.

1.9K 285 19
                                    

Gita berlari tergesa - gesa di lorong rumah sakit. Napasnya memburu, sudah banyak sekali orang yang ia tabrak. Namun Gita tidak mempedulikan itu. Ia ingin cepat sampai di tempat tujuannya.

Tadi saat Gita tengah asik membaca novel, tiba - tiba Jaemin menghubungi nya. Mengatakan bahwa Jeno pingsan dan sedang di larikan ke rumah sakit. Hal tersebut sukses mengejutkan Gita. Langsung saja Perempuan itu memesan ojek online untuk segera mengantarkan nya ke rumah sakit.

Gita sampai di depan pintu ruang rawat inap Jeno. Perempuan itu membuka pintu tersebut. Di lihatnya ada Jeno yang sepertinya tengah tertidur, dan Jaemin yang tengah duduk di kursi yang ada di sebelah ranjang Jeno.

Merasakan ada yang datang, Jaemin menoleh. Ia tersenyum mendapati Gita yang tengah mengatur nafasnya di depan pintu. Setelah berhasil menetralkan nafasnya, Gita masuk menghampiri Jaemin.

"Dokter bilang apa?" tanya Gita to the point.

"Kena tipes. Kayaknya kecapean gara - gara persiapan turnamen kemarin," Jaemin menjelaskan.

Gita menganggukkan kepalanya.

"Nih, duduk Git." Jaemin bangkit dari kursinya. Mempersilahkan Gita untuk duduk.

"Gak usah, udah lo aja," Gita menolak.

"Santai aja. Lagian capek kan lo? abis lari - lari tadi." Jaemin memaksa Gita. Laki - laki itu menarik tangan Gita dan mendudukkan Perempuan itu di kursi tersebut.

"Makasih, Na."

Gita memandangi wajah Jeno yang sangat pucat. Ia meraih tangan Laki - laki itu dan mengelusnya dengan perasaan cemas dan khawatir.

"Tadi dia udah siuman, cuma sama dokter dikasih obat tidur. Lo tau sendiri kan, dari kemarin tidurnya gak teratur. Gak usah khawatir, kata dokter 2 - 3 hari kedepan dia udah bisa pulih kok," Jaemin memberitahu.

"Sebenernya gue udah curiga kalo dia bakal drop. Cuma gak nyangka aja kalo sampe harus masuk rumah sakit gini."

"Ya, gitu lah Jeno. Terlalu ambisius. Gak mau sampe gagal dapetin apa yang dia mau. Makanya maksa latihan basket sampe pagi terus."

"Sebenarnya gimana ceritanya dia bisa pingsan sih?"

"Awalnya Gue, Haechan, Lucas, Mark lagi pada ngumpul di rumahnya Mark. Terus, Jeno dateng dalam keadaan keujanan. Pas dateng sih dia diem aja, gak banyak ngomong. Gak lama setelah itu, dia pingsan," Jaemin menceritakan kronologis yang terjadi. Namun Laki - laki itu tidak menguraikan perihal Jeno yang sempat merokok sebelum pingsan.

Gita mengangguk, mendapati satu kebohongan lagi yang Jeno lakukan padanya.

Bilangnya mau nganterin Mama, tapi malah kerumah Mark.

Bisa aja sih abis nganterin Mamanya, dia baru kerumah Mark.

Tapi kan tadi yang nelfon dia itu Lami, bukan Mamanya.

Saat ini tengah terjadi perang batin dalam diri Gita. Entahlah, Gita bingung harus mempercayai yang mana.

"Lo naik apa kesini?" Pertanyaan Jaemin sukses mengalihkan pikiran Gita yang berkecamuk.

"Naik ojol."

"Yaudah, nanti lo pulangnya dianterin Lucas sama Haechan aja ya. Udah malem juga."

Gita menggeleng, "Gue mau tidur disini aja, jagain Jeno."

"Ada gue sama Mark yang bakal jagain Jeno, jadi lo tenang aja. Lagian kalo lo tidur disini mau tidur dimana?"

"Gue bisa tidur sambil duduk gini. Gak masalah kok."

North Stars | Jeno✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang