Jeno meneguk habis minuman yang ia bawa. Sore ini, ia baru saja selesai berlatihan basket untuk turnamen bersama dengan teman-teman se-timnya. Saat ini, mereka semua tengah sibuk dengan kegiatannya masing-masing, sembari memulihkan tenaga setelah berlatih keras selama 3 jam lamanya.
Jeno memperhatikan sekeliling. Matanya dapat menangkap sosok Ten yang tengah mengelap keringat yang membasahi wajahnya, baju laki-laki itu basah layaknya seperti orang yang habis kehujanan. Melihat ke kiri sedikit, ada Dejun, Jaemin, Mark, Jeffrey, dan Renjun yang sedang asik berbincang, entah membicarakan apa. Sedangkan di pinggir lapangan, netra Jeno menangkap sosok Winwin, Lucas, Guanlin, dan Samuel yang tengah sibuk dengan ponselnya. Dari gerak-geriknya, sudah dapat Jeno simpulkan mereka tengah bermain game online bersama. Sedangkan Yuta dan Felix, kedua sejoli itu asik tidur-tiduran di tengah lapangan.
Jeno mengambil tas miliknya, mengeluarkan ponsel yang ia letakkan di resleting bagian depan. Laki-laki tersebut ingin mengecek, apakah ada pesan masuk atau panggilan penting untuk dirinya.
Setelah di cek, ternyata hanya ada sebuah pesan dari pembantu rumah tangga nya, yang menanyakan kapan ia pulang, dan pesan dari Gita yang sejak tadi siang belum sempat ia baca.Sagita Arcturus
Pulang sekolah aku mau pergi
ketoko buku sama Yuqi.
Semangat latihannya,
jangan pulang malem❤️
14.57Jeno memandangi pesan tersebut tanpa ekspresi apapun. Setelah itu, ia mulai mengetikkan sesuatu di ponselnya.
"Eehh.., mau kemana lo, Cas? Kok AFK?! Belum kelar, anjir! Gue knocked nih." Winwin kebingungan melihat Lucas yang tiba-tiba menghentikan permainannya.
Jeno mengalihkan pandangannya dari ponsel miliknya. Laki-laki itu melihat kearah Lucas yang tengah bergegas merapihkan tasnya dengan terburu-buru.
"Ada tugas negara, nih. Nggak bisa ditinggal," ujarnya sambil memasukkan botol minum miliknya kedalam tas.
"Tugas negara apaan? Nyokap lo minta dianterin lagi?" tanya Guanlin.
Lucas menggeleng, "Gita minta gue jemput di toko buku." setelah itu, ia bergegas menggendong tas nya dan berjalan kearah pintu keluar, "Cabut dulu, guys!"
"Yo, hati-hati, bro." Samuel melambaikan tangannya kearah Lucas.
"Kok, Gita minta Lucas yang jemput, sih? Kenapa nggak minta ke pacarnya, aja?" Guanlin melirik kearah Jeno.
"Stt.., nggak usah julid, lo! Kayak cewek, aja," tegur Winwin.
Sementara Jeno yang mendengar jelas ucapan Guanlin, memilih untuk bertingkah seolah tidak mendengar apapun. Dirinya hanya memandangi punggung Lucas yang berjalan semakin menjauh. Disaat sosok Lucas hilang dari pandangannya, ia kembali fokus pada ponselnya, menghapus pesan yang baru saja ia ketik tadi. Setelah itu Jeno kembali memasukkan ponselnya kedalam tas.
πππππ
"Halo.."
"Halo, Cas. Jemput gue, dong!"
"Heh? Emangnya lo lagi dimana? tumben minta jemput."
"Gue ada ditoko buku yang deket sekolah. HP gue mati, nggak bisa pesen ojol. Yuqi udah ditungguin Kakaknya, jadi nggak bisa nganterin gue."
"Ck, nyusahin lo. Yaudah, tunggu bentar. Gue otw!"
Tut.. tut..
"Nih." Gita mengembalikan ponsel yang baru ia selesai gunakan pada pemiliknya, "Thanks, Qi."
"Gimana?" tanya Yuqi.
![](https://img.wattpad.com/cover/174351537-288-k497914.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
North Stars | Jeno✓
FanfictionKisah ini menceritakan tentang Jeno, sang laki-laki yang tidak pernah jujur tentang masalah hidupnya. Serta Gita, sang perempuan yang tidak pernah jujur dengan perasaannya sendiri. Ketidakjujuran tersebut pun membawa petaka bagi hubungan mereka. Sa...