Setelah peristiwa Jeno yang datang kerumah Gita dengan wajah babak belur dan keadaan basah kuyup beberapa hari yang lalu, hubungan keduanya kembali membaik. Sifat Laki - laki itu juga sudah mulai kembali berubah, tidak lagi bersikap dingin dan cuek kepada Gita. Jeno sudah mau kembali membalas pesannya. Bahkan sudah sejak dua hari yang lalu, setiap malam Jeno akan menelfonnya, membuat mereka mengobrol hingga larut malam. Jeno juga mau mengantar dan menjemputnya, baik ke sekolah maupun ketempat bimbel.
Jangan ditanya bagaimana perasaan Gita. Saat ini, sudah pasti ia sangat bahagia dengan perubahan sikap Jeno. Ini merupakan sesuatu yang diidamkan Gita sejak lama. Dan akhirnya impiannya itu terwujud, Jeno menjadi pacar yang pengertian, perhatian, dan sudah pasti tidak dingin dan cuek.
Kemarin dirumah Gita, mereka menghabiskan waktu dengan movie marathon sambil menunggu hujan reda. Setelah hujan sudah reda, Jeno juga belum mau untuk pulang kerumahnya. Ia ingin menunggu Kun hingga pulang kerumah. Tidak ingin meninggalkan Kekasihnya sendirian dirumah. Padahal Gita mengatakan bahwa ia tidak apa - apa dan sudah terbiasa ditinggal sendiri. Namun Jeno tetap keras kepala dan tetap pada pendiriannya yang ingin menemani Gita. Hingga akhirnya, sekitar pukul 8 malam, Kun tiba dirumah. Baru setelah itu Jeno pamit untuk pulang.
Saat ini, Gita tengah berada ditengah keramaian kantin seorang diri. Ia baru saja selesai mengantri membeli minuman. Kedua sahabatnya Yeri dan Yuqi tengah berada dilapangan indoor, mengawasi adik kelas mereka yang sedang latihan untuk mengikuti lomba cheers. Meskipun saat ini Yeri dan Yuqi sudah bukan merupakan anggota cheerleaders lagi, namun mereka diminta untuk mengajarkan dan memberikan tips dan trik kepada adik kelas mereka yang akan mengikuti perlombaan.
Gita melihat Yangyang dan Lucas yang tengah duduk disalah satu meja yang ada dikantin. Ia pun memutuskan untuk menghampiri kedua temannya itu.
"Gue gabung, ya." Gita duduk disamping Lucas. Ia juga menepuk pundak sepupunya itu.
Lucas dan Yangyang yang tengah fokus dengan makanannya masing - masing melihat kearah Gita yang tengah menaruh Jus Mangganya yang baru saja ia beli tadi.
"Duduk ya, tinggal duduk," ujar Lucas. Sementara Yangyang memilih kembali asik memakan makanannya.
Gita tidak menghiraukan ucapan Lucas. Ia meminum Jus nya sambil memainkan ponselnya. Ia tersenyum sendiri melihat nama Jeno berada di urutan paling atas dalam aplikasi chattingnya. Ia juga membaca dan membalas pesan yang Jeno kirimkan kepadanya dengan hati yang berbunga - bunga.
"Nggak panas perasaan." Lucas menempelkan telapak tangannya ke kening Gita.
Gita yang baru saja menekan tombol kirim sontak mendengus sebal. Moodnya seketika hancur karena Lucas mengganggu kegiatannya. Ia menepis tangan Lucas dengan kasar.
"Apaan sih, lo?! Nggak jelas banget," ujarnya. Ia melayangkan tatapan tajam kearah Lucas.
"Lo tuh yang nggak jelas, senyum - senyum sendiri."
"Loh, suka - suka gue, dong! Lagian senyumkan ibadah," Gita mulai nyolot.
"Kalo senyum - senyum sendiri kayak lo gitu, sih. Lebih cocok dibilang gila, daripada ibadah."
"APA LO BILANG?!" Gita terpancing emosi. Entah kenapa dia tidak bisa mengontrol emosinya jika berhadapan dengan sepupunya itu. Gita hendak memukul Lucas. Namun, Laki - laki itu berhasil menahan tangannya.
"Wlee.., nggak kena. Udah apal gue sama gerak - gerik lo." Lucas meledek Gita. Ia masih menahan tangan kiri Gita.
Melihat itu, Gita segera menggunakan tangan kanannya yang bebas untuk menjambak rambut Lucas.
"Awww.., ampun Git, sakit!" Lucas merintih kesakitan.
"Rasain nih. Katanya tau gerak - gerik gue." Bukannya melepaskan tangannya, Gita makin mempererat jambakannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
North Stars | Jeno✓
FanficKisah ini menceritakan tentang Jeno, sang laki-laki yang tidak pernah jujur tentang masalah hidupnya. Serta Gita, sang perempuan yang tidak pernah jujur dengan perasaannya sendiri. Ketidakjujuran tersebut pun membawa petaka bagi hubungan mereka. Sa...