Special Chapter: Hendery.

1.4K 163 15
                                    

Hendery memandangi Americano dihadapannya tanpa minat. Saat ini, ia tengah berada disebuah cafe. Pria itu tidak sendiri, ada satu sosok Laki – laki lain yang duduk dihadapannya tengah melihat kearahnya dengan tatapan yang tidak dapat ia baca.

"Ehm..," Pria dihadapannya itu berdehem, berusaha menghilangkan suasana canggung diantara mereka.

Hendery mengalihkan pandangannya dari americano miliknya. Ia melihat kearah Pria dihadapannya itu, kemudian menaikkan sebelah alisnya.

"Ngapain ngajak gue ketemuan disini?" tanya Pria dihadapannya itu.

Hendery tidak menjawab pertanyaan Pria tersebut. Ia malah menyeruput americano nya.

Pria dihadapannya berdecak sebal melihat Hendery yang nampak acuh. Kemudian, ia melirik kearah arlojinya.

"Kalo nggak ada yang mau diomongin, gue cabut."

Pria itu hendak berdiri, namun suara Hendery berhasil menghentikan aksinya.

"Bulan depan gue mau ngelamar Gita, Jen," kata Hendery tanpa melihat kearah Pria tersebut.

Pria itu yang tidak lain adalah Jeno segera melirik kearah Hendery. Ia membeku, mencoba mencerna ucapan yang masuk kedalam telinga. Kemudian ia kembali duduk ditempatnya, lalu menatap Hendery dengan pandangan tajam.

"Terus, kenapa minta izin gue?" tanyanya.

"Gue nggak minta izin, gue cuma ngasih tau," ucap Hendery ketus.

"Oh, congrats. Semoga Gita mau nerima lo."

Hendery tersenyum sinis mendengar ucapan Jeno itu.

"Emangnya lo rela kalo Gita nikah sama gue?"

"Kalo gue bilang enggak, nggak akan ngerubah semuanya, kan? Lo tetep bakal ngelamar Gita." Jeno membuang nafasnya. Tatapannya yang tadi memandang Hendery tajam kini berubah melunak.

"Cih," Hendery berdecih. Ia melipatkan kedua tangannya di dada, "Lo terlalu munafik, Jen. Gue tau sebenernya lo sadar, kalo Gita masih nyimpen rasa itu buat lo. Dan bukan perkara yang sulit buat lo untuk buat dia balik lagi sama lo."

Jeno tersenyum sinis mendengar ucapan Hendery. "Bukan perkara sulit? Lo nggak tau aja, gue udah pernah coba banyak cara supaya dia bisa balik lagi ke gue, dan gue selalu gagal. Bahkan hal yang terakhir gue lakuin bikin hubungan gue sama dia hancur lagi."

Hendery mengernyitkan alisnya, pertanda ia tengah kebingungan. Pria itu tidak mengerti dengan kalimat terakhir yang diucapkan oleh Jeno.

Jeno yang seakan tahu mengenai kebingungan Hendery segera membuka suaranya. Pria itu menceritakan segala hal yang terjadi kepada Laki - laki dihadapannya kini.

"Mungkin lo bakal marah kalo denger ini. Cuma menurut gue, lo harus tau masalah ini." Jeno menatap Hendery sejenak sebelum akhirnya melanjutkan kalimatnya.

"Gue udah pernah minta Gita buat kembali lagi sama gue. Gue minta untuk mulai lagi semuanya dari awal. Waktu itu gue lagi sakit, gue terlalu terbawa suasana sampai nggak bisa ngontrol diri. Dan disitu, dengan kurang ajarnya, gue berani nyium Gita-"

"Nyium?" Hendery memotong ucapan Jeno, berusaha memastikan apakah pendengarannya salah atau tidak. Namun ketika melihat Jeno menganggukkan kepalanya, ia yakin bahwa ucapan yang tadi ia dengar tidaklah salah. Jeno benar - benar mengatakan bahwa Pria itu mencium kekasihnya.

Hendery mengepalkan tangannya. Emosi Pria mulai menyulut. Hatinya terasa sakit, bagai ditusuk ribuan jarum. Ia merasa terkhianati. Gita bahkan tidak menceritakan apa – apa perihal kejadian ini padanya.

North Stars | Jeno✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang