Fünfzehn - Warum Bin Ich In Dich Verliebt?

1.4K 214 161
                                    

🎶 Now Playing : Why Did I Fall in Love With You - TVXQ/DBSK


Mengapa akhirnya aku jatuh untukmu?
Tidak peduli berapa banyak waktu telah berlalu,
Aku berpikir bahwa kau akan selalu di sini
Tapi kau harus memilih jalan yang berbeda
Dari hari pertama aku bertemu denganmu
Aku merasa seperti aku tahu kau
Dan kita berdua menyatu bersama-sama secara alami
Kemanapun kita pergi, itu akan bersama-sama
Hal itu begitu alami bagi kau untuk menjadi denganku
Kita menjadi dewasa bersama-sama
Tapi kau memilih jalan yang berbeda
Mengapa akhirnya aku jatuh untukmu?
Tidak peduli berapa banyak waktu telah berlalu,
Aku berpikir bahwa kau akan selalu berada di sini (tapi sekarang tidak lagi)
Dengan orang di sebelah kau yang bukan aku
Bayanganmu menerima berkat
Bagaimana mungkin aku hanya berdiri di samping dan menonton
Jadi kenapa aku akhirnya jatuh untukmu?
Kita tidak bisa kembali ke waktu itu, atau bagaimana kita (aku sudah memikirkan itu)
Mengapa aku tidak dapat mengambil tanganmu?
Tidak peduli berapa banyak waktu berlalu
Kau harus selalu ada di sisiku
Sekarang tidak akan pernah terwujud
Tapi, meskipun aku mengatakan bahwa Aku ingin kau dekat denganku
Aku hanya berdoa bahwa kau akan bahagia selamanya
Tidak peduli seberapa besar yang membuatku kesepian - ( Terjemahan)


Kepulan asap rokok di sebuah ruangan khusus untuk para perokok itu hanya diisi oleh dua orang pemuda yang kini tengah tenggelam di dalam pikiran masing-masing sambil menyesap batangan rokok itu nikmat, entah mereka menikmatinya atau tidak.

"Kenapa kau kemari?," Untuk pertama kalinya sebuah suara terdengar di ruangan itu selain helaan nafas, yang berkulit sedikit cokelat menoleh dengan belahan bibirnya terselip rokok.

"Menemui Changbin tentu saja, memangnya apa lagi," jawab si pucat enteng, lagipula memang itu kenyataannya.

"Ya untuk apa?,"

"Tidak ada, aku hanya ingin melihatnya," ujarnya seakan tak peduli jika kini sang sahabat memandang dirinya dengan penuh tuntutan.

"Kau pikir aku bodoh Chan? Kau merindukan nya kan?," Jisung, pemuda ini benar-benar pintar menjalankan setiap taktik nya. Ingatkan Changbin untuk berterima kasih setelah ini.

Yang ditanya menoleh, mengapit batang rokoknya di antara jari telunjuk dan tengahnya "sedikit, biasalah. Aku hanya benar-benar ingin melihat wajahnya. Itu saja,"

Jisung menghela nafas, Ia mengalihkan pandangannya ke lantai "ingin ku beri tahu sesuatu Chan?," Bangchan mengangguk, walaupun Jisung tak dapat melihatnya.

"Belum lama ini, pada tengah malam Changbin tiba-tiba meneleponku. Saat itu aku pikir, apa yang aku dengar mungkin hanya mimpi menyebalkan karena menganggu tidur nyenyak ku. Tapi, ketika aku mendengar suara seraknya di balik telepon, aku yakin aku tidak bermimpi. Ia terus meracau tak jelas, ketika aku tanya pun dia hanya mengatakan sesuatu yang tak dapat aku mengerti di sela-sela isakannya," Jisung lalu mendongak, menolehkan kepalanya pada Bangchan yang kini tengah menatapnya, mendengarkan ceritanya.

"Kau tahu apa yang Ia katakan berulang kali?," Bangchan menautkan alisnya, menunggu kalimat Jisung selanjutnya.

"Aku mencintai Chan, aku mencintainya. Aku mencintaimu, Bangchan. Aku menjijikkan. Itulah yang dia katakan, setelah mengatakan itu berulang kali Ia tiba-tiba menangis keras, walaupun aku tak dapat melihatnya, aku yakin Ia tampak menyedihkan saat itu. Ia terdengar begitu rapuh, mengetahuinya seperti itu membuatku sakit. Selama aku mengenalnya, belum pernah aku melihat atau mendengar Ia menangis sesedih itu, Ia bahkan sesenggukan layaknya anak kecil kehilangan Ibunya,"

"Maka dari itu, sekarang kembali aku ingatkan padamu. Sikapmu hari ini padanya, apa alasannya? Jangan beritahu aku, tapi jelaskan itu pada Changbin agar Ia tidak salah paham. Kau tahu alasan kedatangan ku hari ini kenapa? Itu karena aku ingin meminta Changbin menyerah padamu secepatnya. Prof. Lee lebih tampan dan baik darimu, dan dari apa yang kulihat Kak Daniel pun seseorang yang sangat melindungi Changbin. Sudah kukatakan kan? Aku tak mau Changbin bertahan hanya untuk bajingan seperti mu. Kau tidak pantas di pertahankan, apalagi diperjuangkan," Jisung mematikan puntung rokok yang masih tersisa banyak itu, Ia bangkit dari duduknya.

[6]Home | ChanBin | Chan x Changbin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang