Zweiunddreißig - Ich liebe dich immer noch

911 103 34
                                    

🎶 Now Playing : Love Ing - Ben

To me, it's like I'm still saying goodbye
I didn't think it was the end
You're the one who's in love but
I'm still in love with you
I want to break up just as much as you do
No, I want to be happier than you do
Teach me how you forgot me
To the me who's still saying goodbye
But I'm still in love
I love you more than anything else
Even if I broke up with you it doesn't seem like it

Someday could I be able to say goodbye to you?
You're the only one who doesn't know I'm still in love with you
I say goodbye everyday but
I'm still waiting for you
I want to be as bad as you
No, I want to be worse than you

Someday could I be able to say goodbye to you?
Nobody knows if you stop here
I really think I can say goodbye
I think that's the last thing
I'm regretting you
I hate you more than anyone else
Even though I hate you, I never actually hated you
Could someday I forget you?
You're the only one who doesn't know I'm still in love with you - Terjemahan



"Selamat siang, matahari ku." Itu adalah Bangchan yang sejak pagi menghilang entah kemana; sebenarnya akhir-akhir ini sering menghilang itu kini mendatangi meja yang ditempati sang kekasih di kantin fakultasnya. Memberikan sebuah pelukan ringan, kemudian kecupan kecil pada pucuk kepala sang tercinta seakan mempertegas bahwa pemuda Seo ini adalah hak patennya. Masih tidak menyadari jika disana, tidak hanya ada Changbin saja. Ia melupakan dua orang lainnya yang kini tengah memandang dirinya dengan tatapan tak jauh beda. Haru. Satu kata itu mungkin cukup untuk menjelaskan segalanya.

Hening

Tak ada balasan dari Changbin, Bangchan mengusak surai yang dua hari itu dipotong jadi lebih pendek dari sebelumnya dan sedikit diberikan highlight warna merah yang membuat si kekasih tampak lebih hidup dan tentu saja cantik dimatanya. "Kenapa Changbin?"

Pernik karamel itu menatap jemarinya yang bertaut gugup, sedang afeksi jingga penuhnya entah merapal apa hingga membuat Bangchan tentu saja curiga. "Kau sakit?" Bangchan kembali bertanya, sedangkan Changbin hanya menggeleng menyangkal pertanyaan Bangchan.

"Chan--"

"Kau sudah dewasa ya ternyata, Bangchan." Seakan waktu terhenti, tubuhnya beku dan kendali tubuhnya rusak ketika mendengar suara yang entah berapa lama tak menyambangi pendengaran. Benar-benar perlahan, kepalanya Ia tolehkan ke sumber suara. Hingga ketika galaksi hitam itu menghasilkan kilatan yang kian menumpuk di pelupuk, yang disebabkan oleh seseorang yang kini berada tak jauh darinya berdiri dengan senyum paling hangat yang pernah Ia lihat.

Kepalanya terasa pening, ingatan akan sosok tersebut secara gamblang mulai berputar di kepala layaknya potongan-potongan film yang membuat emosinya kian memuncak. Semuanya tergambarkan dengan baik ketika satu dari penghuni galaksi pekat nan indah miliknya jatuh ke peraduan.

Bangchan mengerjap, mengusap air mata yang turun dengan lancangnya. Lidahnya kelu, sedang otaknya kini tengah memilah kalimat apa yang harus Ia katakan, meski kenyataannya Ia bahkan tak mampu untuk sekedar bernafas dengan baik.

Orang itu, adalah separuh jiwanya yang sempat pergi.

🌸

"Dia itu adalah kakak kandungnya yang dulu pergi."

Kata yang diucapkan Jisung tadi siang terus berputar di kepalanya. Changbin membuang nafas panjang, merasa jika apa yang terjadi dalam hidupnya tak pernah ada yang masuk akal. Jadi selama ini Ia kenal dengan kakak kandung kekasihnya yang ternyata memiliki seorang kakak. Barangkali Bangchan tidak memberi tahu padanya karena Ia tak pernah bertanya, namun tentu saja akan sangat lancang jika Ia bertanya hal yang sangat rentan itu pada Bangchan. Changbin hanya ingin menunggu Bangchan menjelaskan sendiri padanya, bahkan tadi ketika Jisung dengan suka rela untuk memberi penjelasan namun Ia tolak mentah-mentah. Entahlah, Ia hanya ingin tahu dari bibir Bangchan saja.

[6]Home | ChanBin | Chan x Changbin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang