🎶 Now Playing : Home - Seventeen
Entah bagaimana diriku ketika tak ada dirimu
Aku kehilangan arah
Entah bagaimana diriku ketika kau pergi
Aku merasa gila
Aku butuh dirimu, kau layaknya narkoba ku
Kau yang membuatku candu, yang membuat ku tak mampu untuk menjauh darimu barang sedetik
Aku tahu semuanya terlambat, namun kumohon dengarkan aku
Ketika aku tak tahu harus berkeluh kesah pada siapa, kau selalu berada di sampingku
Ketika hatiku terluka, kau tanpa ku minta dengan senang hati mengobatinya
Ketika aku lelah, kau bersedia meminjamkan ku bahu mu untuk bersandar
Kau, kau adalah rumahku
Tempatku mengadu, tempat ku mencurahkan segala keluh kesah
Mau aku pergi sejauh apapun darimu, pada akhirnya aku akan kembali padamu
Karena kau adalah rumahkuMasih dengan hari yang sama, namun kali ini langit telah ditinggalkan oleh matahari, tergantikan oleh bulan yang cahayanya tak seberapa namun tetap bersahabat baik dengan para bintang juga benda-benda langit lainnya. Cukup indah, bahkan mungkin begitu indah dipandang mata hingga Changbin sama sekali tak ingin berkedip barang sedetik untuk menikmati salah satu kebesaran Tuhan.
Setidaknya, Ia merasa lebih baik saat ini. Untuk saat ini. Semilir angin menyapu wajah nya, pun helaian rambutnya yang begitu Changbin nikmati, perasaannya lebih tenang sekarang.
"Tidak dingin?," Changbin menoleh, sedikit terkejut ketika seseorang yang Ia hindari selama seharian kini berdiri disampingnya, dengan dua cup kopi di kedua tangannya. Salah satunya terulur pada Changbin, dan dengan sedikit canggung Changbin menerima kopi tersebut dari orang itu.
"Masih menghindari ku?," Seseorang tersebut mengambil tempat di sebelah Changbin, keduanya kini duduk diatas kursi panjang yang letaknya di halaman depan rumah sakit.
Changbin sedikit tersentak akan pertanyaan itu, Ia menyesap kopinya tanpa berniat menjawab Bangchan. Ya, itu seseorang yang kini duduk disampingnya adalah Bangchan.
"Maafkan aku ya," Changbin melirik Bangchan sekilas, nampak cokelat keabu-abuan yang tertimpa sinar lampu jalan tak begitu terang itu sedikit membuat Changbin salah fokus, dengan segera Ia kembali membuang wajah.
"Kau tak perlu minta maaf, tidak ada yang perlu dimaafkan disini," dan dengan sedikit keberanian, Changbin kembali memfokuskan diri pada Bangchan. Ia hanya tak ingin dianggap tidak sopan karena tidak menatap sang lawan bicara.
"Lalu, kenapa kau pergi?," Changbin terkekeh, Bangchan ini bodoh atau bagaimana. "Untuk apa aku bertahan? Lagipula itu kan hak mu, akupun sudah punya kekasih. Perasaan untukmu itu sudah hilang," Changbin menyesap lagi kopinya, lebih dalam. Tenggorokan nya tiba-tiba terasa kering sekarang.
"Kau masih menyukaiku Changbin, hatimu itu masih untukku," Changbin menggeleng sambil menampakkan senyumnya, bukan itu bukan senyuman bahagia. Dibalik itu tersimpan banyak luka yang menyesakkan dada.
"Tau apa kau soal perasaan ku? Ini hatiku, aku yang tahu dengan siapa Ia berlabuh, dan itu bukan lagi dirimu. Semuanya telah berubah, Chan,"tanpa Changbin ketahui, jemari-jemari Bangchan kini tengah mengepal kuat, ada emosi yang kini tengah Ia tahan mati-matian.
"Tidak, aku masih pemilik hatimu Bin. Akulah satu-satunya orang yang kau sukai, dan selamanya akan begitu. Semua itu tidak akan pernah berubah, hanya aku Changbin, hanya aku yang kau cintai,"
"Ya kau benar, memang hanya kau. Aku bahkan tidak mampu melupakan mu, dan tidak akan pernah mampu. Aku terlalu menyukaimu hingga mati untukmu saja rasanya aku mau, kau menganggap ku bodoh kan? Sekali lagi kau benar. Tapi Chan, aku ingin memberi kesempatan kedua untuk diriku yang bodoh ini. Aku ingin mencoba melupakan mu lagi untuk yang kedua kalinya. Dan kali ini tidak sendirian, melainkan bersama orang yang mencintaiku. Dengarkan aku, Kak Minho mencintaiku dan itulah yang kubutuhkan. Perasaan ku yang telah aku berikan padamu, kini telah ada gantinya. Yaitu Kak Minho, dia yang memasok kembali perasaan cinta itu untukku, hanya untukku,", di antara redupnya cahaya malam, hitam Changbin tampak berkilat beradu dengan sinarnya bulan. Kilatan yang menyiratkan kepedihan yang amat dalam, bahkan semesta ikut merasakan sakitnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[6]Home | ChanBin | Chan x Changbin [✓]
FanfictionCOMPLETED!! Book 1 = End ✓ Book 2 = End ✓ I don't wanna let you go like this I don't want to be scared with a broken heart I'm the place you can come to You're the place I can go to Cause I'm your home home home home Cause I'm your home home home ho...