🎶 Now Playing : Blue - Taeyeon
Hari ku tetap sama
Labirin penuh dengan mu
Saat aku melangkah lebih jauh
Keluhanku menjadi sangat dalam
Di antara napas yang lewat perlahan
Aku merasa kamu akan ada di sanaKamu adalah biru ku
Seolah selalu seperti ini
Kamu adalah biru ku
Mengisiku dengan kerinduan
Sangat indah bahkan ketika itu menyebar
Kata 'cinta'
Kata yang menyerupai mu
Kata 'cinta'
Kata itu tidak bisa dicapaiKehangatan itu tidak bisa dilupakan
Haruskah aku menangis
Kenangan hangat?
Aku masih takut
Berpura-pura baik-baik saja
Aku tidak bisa melakukan ini
Aku masih takutKeesokan harinya Changbin berusaha bersikap seperti biasa, seakan tidak pernah terjadi apa-apa dan menganggap apa yang terjadi padanya kemarin malam hanyalah sebuah mimpi buruk semata. Namun, tidak dengan Daniel. Seniornya itu entah untuk alasan apa sejak pagi hingga sekarang selalu membuntuti nya kemana-mana. Bukannya apa-apa, karena Daniel selalu mengikutinya semua orang terus memperhatikan mereka, Changbin tidak suka jadi pusat perhatian. Dan Changbin tahu seberapa populernya seorang Kang Daniel di rumah sakit ini.
"Kak, kenapa kau mengikuti ku?," Akhirnya Changbin bertanya ketika Ia tengah menunggu obat-obatan yang Ia pesan dari bagian apoteker.
"Melindungi mu," ujar Daniel begitu saja, tak peduli jika Changbin sekarang memandangnya aneh.
"Tidak akan ada yang menyakitiku," ujar Changbin lagi, namun Daniel segera menggeleng pertanda tak sepemikiran dengan Changbin.
"Lanjutkan saja pekerjaan mu," Daniel berkata sambil menunjuk seseorang dari balik pintu menuju counter dihadapannya, seorang apoteker yang sejak tadi Changbin tunggu.
Changbin membuang nafas jengah, kemudian mengalihkan perhatian nya pada seorang wanita yang membawa satu kardus obat-obatan pesanannya.
"Ini Changbin vitaminnya, aku rasa satu kardus ini akan bertahan sekitar satu mingguan mungkin," ujar wanita berdarah asli Jerman itu, Changbin mengambil alih kardus yang tadi wanita itu bawa.
"Terimakasih Michele, kau banyak membantuku. Nanti mau makan siang bersama?," Changbin berujar sangat ramah, Daniel yang memperhatikan itu menaikkan sudut bibirnya.
"Sama-sama Changbin, maaf aku sangat sibuk hari ini. Banyak stok obat-obatan yang harus aku periksa, lagipula kau nanti tidak akan makan sendirian," Michele menaikkan alisnya sambil melirik Daniel di samping Changbin, namun sialnya Changbin tidak mengerti apa yang sedang Michele coba katakan padanya. Ia hanya berpikir gadis itu mungkin sedang olahraga alis.
"Kau kenapa?," Changbin bertanya, sedangkan Michele tersenyum maklum. Changbin itu terkenal tidak peka, bahkan hampir semua orang yang kenal Changbin berpikiran yang sama.
"Tidak jadi--,"
"Seo Changbin!!," Beriringan dengan suara panggilan tersebut, Changbin yang dipanggil juga Michele dan Daniel menoleh ke sumber suara, mendapati seorang pemuda tampan berambut pirang sedang berjalan ke arah mereka.
Changbin membeku ketika mengetahui siapa yang memanggilnya, rasanya ingin tenggelam di laut yang dalam saja Changbin.
"Selamat siang Changbin, ayo makan," ujarnya santai, seakan tak pernah terjadi sesuatu yang besar diantara mereka, bermuka tebal kalau kata Jisung.
"A-aku tidak lapar," jawab Changbin enggan memandang kehitaman pekat milik pria yang sedang Ia coba untuk lupakan.
"Dia siapa, Bin?," Tanya Daniel yang memang asing akan pemuda yang kini tengah mengedipkan matanya genit pada Michele hingga gadis itu tersipu malu, tidak berubah sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
[6]Home | ChanBin | Chan x Changbin [✓]
FanficCOMPLETED!! Book 1 = End ✓ Book 2 = End ✓ I don't wanna let you go like this I don't want to be scared with a broken heart I'm the place you can come to You're the place I can go to Cause I'm your home home home home Cause I'm your home home home ho...