32

38.9K 1.7K 146
                                    

*'kok bisa dia sih'*batin key

Key agak khawatir, namun jauh di lubuk hatinya ada perasaan senang, mungkin takdir dalam pikiran nya.

Lelaki itu terkejut lalu menoleh menatap key dengan ekspresi  tak terbaca.

"Lo.... Lo itu adik nya Raffa sama Revan kan? "Ucap lelaki itu.

Key hanya pasrah  mengangguk tenang
"Iya Zalfan"ucap key di buat malas

Yah... Laki laki itu adalah Zalfan

Zalfan terkejut, bahwa key mengingat namanya, bahkan ia sendiri tak mengingat nama key.

"Eh.. Lo inget nama gue? "Tanya Zalfan penasaran , ntah mengapa ada perasaan  akrab di lubuk hatinya.

"Ya lah, emang gue pikun kek lo! "Ucap key sembari mengejek senang.

"Yeh... Gue gak pikun cuman lupa "sanggah Zalfan

Key memutar matanya
"Sama aja kali"ucap nya

Zalfan terkekeh menatap key yang ekspresi  nya masih tak berubah tenang dan sunyi seolah makhluk  yang kesepian. 
"Btw... Lo sendiri? "Tanya nya

"Nggak, sama teman"ucap key sambil mengambil beberapa snack

"Oh... Btw lo gak rindu sama keluarga lo? "Tanya Zalfan pelan.

Mendengar  itu key menoleh, menatap Zalfan lekat
*'kenapa lo peduli sama gue fan? '*batin nya

"Rindu"ucap key pada akhirnya  memang ia sangat merindukan  keluarga nya.

"Lalu... Kenapa lo gak selesai  masalah lo dan kumpul sama keluarga, saudara saudaramu pasti merindukan mu"ucap Zalfan

Key tersenyum kecil mendengar ucapan Zalfan
*'gak segampang yang lo kira fan... Kalo memang hidup itu mudah di jalani tanpa lika  liku, aku pasti sudah memeluk mereka sejak pertama aku menginjakan diriku disini '* batinnya

"Ya gue harap masalah gue selesai dengan cepat"gumam key namun masih bisa di dengar oleh Zalfan.

Zalfan agak prihatin
"Sorry, gue gak ada maksud buat ikut campur  masalah lo"ucap nya

"Hmm, no problem "ucap key

Pada akhirnya Zalfan dan key Berbincang  dari hal yang lucu ke yang buruk.

Bahkan key tertawa, Zalfan agak terpana oleh sikap key, ia awalnya berpikir key adalah anak broken  home penyendiri tanpa kasih sayang orang tua.

Namun sebaliknya  key itu, dingin tapi peduli pada sekitarnya.

"Key....!! "Panggil seseorang membuat kedua nya menoleh.

"Diven? "Ucap Zalfan terkejut,
*' apakah yang dimaksud teman belanjanya adalah diven? '*batinnya.

"Eh... Zalfan lo disini ternyata"ucap diven sambil tersenyum.

"Iya biasa stock habis"ucap zalfan Enjoy, namun ntah mengapa ada rasa sedikit  tidak senang melihat nya dekat dengan key.

"Ohh...ara udah belajannya? "Tanya diven pada key.

Zalfan mengerutkan kening nya
*'diven dekat dengan nya? '*batinnya.

Key mengangguk

"Eh... Div lo kenal sama olika? "Tanya zalfan

"Olika? "Diven mengerutkan  kening nya, namun setelah mengingat bahwa itu adalah kepanjangan  nama key jadi ia mengangguk.

"Iya, kenal"ucap nya

"Oh.."zalfan hanya menanggapi.
*'bisa bisa nya diven!!, aleva lo deket in, sekarang olika lo deket in juga,... Boros amat lo bung'*batin zalfan 

"Ya udah, gue duluan nya fan"ucap key lalu melangkah pergi tanpa menunggu jawaban dari  zalfan

Diven tak tinggal diam ia pun ikut menyusul key sambil mendorong  troli berisi macam macam makanan.

Zalfan hanya diam, manatap punggung key yang semakin menjauh.

*'ntah kenapa setiap gue liat olika, gue jadi kepikiran  key '*batin nya

Sebelum pulang ke rumah key dan diven, menuju  salah satu cafe di mall.

Sambil menunggu pesanan, diven memecah kesunyian.

"Key... Menurut lo zalfan itu gimana? "Tanya diven

Key mengerutkan keningnya
Ntah mengapa diven menanyakan hal itu.

"Mana gue tahu,ngapain juga lo tanya gue... Emang gue stalker ! "Ucap key

"Mm.. Zalfan tau kalo lo itu  Anak keluarga  alexander? "Tanya diven

"Tau"ucap key singkat.

"Dia orang nya baik  Buat ara... "Tanpa sadar diven mengucapkan itu.

Membuat key terkejut
*'ini anak kenapa, kok malah bahas zalfan? '*batinya

"Lo omong apaan dah, gue gak maksud? "Memang key agak sedikit bingung dengan kata kata nya.

Diven menghela nafas lalu menggelengkan  kepalanya sambil tersenyum.

Key kesal penasaran, jadi ia menghiraukan nya.

Diven menatap key dalam diam, di hatinya ia merasa
*'gue tahu lo suka sama dia key, gue bakal bantu lo... Dapet in yang seharusnya milik lo... Gue pengen lo bahagia, maafin gue atas masa lalu kita... Gue gagal jadi cowok yang terbaik buat lo,...'*batin nya.

Sesaat pesanan datang, mereka menikmati makanan dalam diam.
Setelah makan key pulang bersama diven menuju mansion.

Sampai di mansion 

Key terkejut bukan main, saat melihat rumah nya macam kapal pecah.
Bungkus bungkus snack dimana mana, bantal sofa sudah ada dimana mana.

Meja di penuhi piring dan gelas kotor, key berkecamuk

Diven bahkan terkejut
"Eh... Kita salah masuk rumah ya key? "tanyanya

Key tak mempedulikan ucapan diven
Ia berteriak menggelegar hampir seluruh penjuru ruangan bergema.

"ZEINNN REVELFIQ.....!!! sialan!!, mana lo setan!? "Teriak nya

Dan diven di sebelahnya bahkan menutup kedua telinganya.

Namun beberapa saat ada sautan dari lantai atas

"Apaan Woy berisik amat!!, lagi nge game juga"teriak yang tak lain adalah zein.

"Sini lo setan!!, gak kesini gue bakar garasi mobil lo di itali! "Teriak key.

Tak ada 5 detik, suara langkah cepat menuju key dan diven.

Nampak lah rambut pirang, itu adalah zein, namun zein tak sendiri melainkan bersama 2 orang lelaki.

"Jangan geh... Adik ipar tercantik secantik mak lampir.... Eh secantik  Valerie coast /olbd"ucap zein asal asalan

Key melotot  kearah nya, dan kekacak pinggang, seperti ibu ibu memarahi anak nya.
"Banyak bacot lo!!, ini kenapa rumah gue jadi tempat pembuangan sampah!! "Ucap key dengan nada tinggi.

"Oh... Tadi kucing garong tetangga masuk rumah"ucap zein secara acak.

"Ais... Gue gak peduli alasan Bangke lo... Ini rumah 5 menit harus bersih!!,"
Titah key

Zein berdecak dan melipat kedua tangannya di depan dadanya
"Ogah!!, kan ada pembantu "Sarkas nya

"Gak usah banyak cincong kalo gak mau garasi mobil lo gue bakar "ucap key dengan nada mengancam.

"Ish.. Iya iya"zein berdecak kesal,.

Zein berbalik melihat 2 teman nya
"Lo lo sini, bantuin... Ini juga gara gara lo"ucap nya

"Lah kok gitu si boss, kita kan tamu... Tamu adalah raja"ucap salah satu cowok.

"Raja toh... "Ucap key dengan menyeringai, ntah sejak kapan pisau lipat sudah berada di tangan key.

Mereka berdua bergidik ngeri, segera beres beres.







truth girlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang