Raffa sedari mengemudi merasakan sesuatu yang aneh, akan setiap detik ia menoleh ke spion merasa sesuatu mengawasi nya.
Jalanan yang dia ambil cukup sepi,bukan jalan alternatif ... Namun ini lebih cepat menurutnya untuk sampai menjemput pujaan hati
[Blehhh.... 😛]
Jauh di depannya ada persimpangan, sehingga ia harus mengambil belokan kekanan.
Tiba tiba ponselnya berdering di saku celananya, raffa mengerutkan kening... Namun tidak segera menanggapi karena dengan posisinya mengemudi tidak tepat.
Bahkan jika ia mengangkat nya itu juga berbahaya.Namun ponselnya terus menerus berbunyi tanpa henti, tangan nya meraih ponsel disaku, dan tangan lainnya memegang setir.
Membuka ponselnya,melihat nomor asing.
Tidak mengangkat melainkan mematikannya.Melempar ponsel kekursi lain, dan terus mengemudi, persimpangan sudah hampir didepannya, saat ingin mengambil rem dan putar kemudi...... Tiba tiba tersesat mobilnya yang tadinya berfungsi sekarang tidak dapat dikendalikan.
Terus mengecek mobil sambil memperhatikan depan, matanya terkejut melihat kendaraan berlawanan dengan nya, sesaat tabrakan terjadi
...Key mengambil pedal gas dengan kecepatan tinggi, menabrak mobil yang disisi arahnya.
Ia dapat melihat truk itu jelas, bahwa tidak ada pengemudi melainkan dikendalikan,jantung key berdetak,
Ia membuat spesifikasi bahwa jika mobil kakaknya tertabrak dengan mobil minyak akan terjadi ledakan.Mobil yang ia tabrak dengan kecepatan tinggi untungnya tidak keluar jalur, key keluar dari mobilnya yang bodinya sudah rusak, menuju mobil lain yang berasap.
Ia melihat dari kaca, dengan ketakutan ... Berusaha membuka pintu, lintu akhirnya terbuka...ia dapat melihat Raffa berdarah.
Tidak ada waktu untuk menangis, sebelum mobil minyak itu meledak karena tabrak posisi lain.
Membawa raffa keluar, untungnya pasukan mobil DSG datang, membawanya langsung tapi tidak kerumah sakit umum, melainkan rumah sakit Khusus DSG.
.
.
.
.
.
.
.
.Tidak ada yang tahu, kecelakaan itu terjadi...
Seorang gadis, melempar porselen disampingnya menuju kepala bwahannya, dengan suara percikan,darah mengalir meninggalkan orang jatuh dilantai.
Namun segera di bersihkan oleh bawahan lainnya, takut meninggalkan noda.
Gadis meremas buku buku jarinya, bahkan kukunya tertancap pada permukaan kulitnya sendiri."sial sial... Dimana mana dia!!!... Semua bodoh... Kenapa tidak meledakan seluruhnya dengan bom!!... "teriak gadis itu seolah benar benar gila
" maaf nona,musuh sepertinya lebih cepat dari apa yang kita perhitungkan... Bagaimana pun mereka adalah organisasi ikut campur urusan kita"
"Bagai mana dengan senjata seludupan? "tanya gadis itu
" maaf"sebuah pisau terbang menusuk tenggorokan bawahan itu.
"dimana,dia sekarang? "tanya gadis itu memutar pisau dipergelangan tangannya
"mereka di bawa ke wilayah DSG"ucap bawahan lainnya
Gadis itu bertepuk tangan, dan tertawa seperti psychopath
" bagus bagus...kalian merusak kebahagiaan ku... "Tangan berdarah dan ramping itu merai ponsel, dan menghubungi pihak lain
"saya membutuhkan mu kali ini" ucap gadis
"nona Danielle, kebetulan akhirnya menghubungi saya "
"saya butuh pembunuh bayaran tingkat S" ucap gadis bermarga Danielle
"baik...selama kami masih mitra bisnis gelap "
.
.
.
.
.
.
...Key duduk tanpa ekspresi di ruang tunggu, sesekali melihat pintu operasi masih tertutup.
Seseorang datang, dan duduk di sebelah nya menepuk bahu nya
" dia akan baik baik saja, orang orang kita tidak pernah gagal "" Bagaimana aku tidak khawatir , kehilangan satu tetes darah sama saja meninggalkan kesalahan terbesar ku...aku tidak pernah gagal, dan sekarang baru ini saya merasa ... Saya perlu mengoreksi diri"ucap key dengan datar
Dimas terdiam, lalu tersenyum... Ia tahu sikap nya, sekilas melihat lengan nya berdarah ia mengerutkan keningnya
"sebenarnya kita semua gagal, kau pantas menyalahkan kami, saya akan mengajukan pergantian pemimpin pada atasan "" tidak... Ini bukan kamu... Saya terlalu gegabah sebelumnya,Dim... Anda masih pantas dengan posisi ini... Saya tidak ingin mendengar anda mengatakan ini lagi "key berdiri dan melangkah pergi
" sebaiknya obati lukamu... Itu akan menimbulkan infeksi "ucap dimas, menatap punggung gadis yang sepi itu.
Ia tidak tahu harus berkata apa, ia tidak memiliki kata penghibur.Key memandangai gerimis hujan, ia mengambil ponsel dan menghubungi nomor,ia tidak punya rencana untuk menyembunyikan nya...
Disisi lain
Sekelompok pemuda masih duduk,dengan fantasi sendiri.
Tiba tiba ponsel salah satu membuat suasana tenang menjadi gemuruh"sial jijik... Ponsel siapa sih nada dering Black ping?! "sinis zein
Revan dengan malu mengambil ponselnya dari saku, lalu melihat nomor asing.
" jawab gak? "tanyanya pada keanoKeano mengerutkan keningnya
" terserah lo"ucap nya dengan wajah poker"oke... Hehe"
Revan mengangkat panggilan tersebut, tak lupa berdehem
"halo"ucap revan dengan nada rendah
"Revan... Ada sesuatu yang ingin aku katakan "
Revan tertegun, ia merasa suara ini sangat familiar.
" ini siapa? ""bersama siapa kamu?"
"bersama teman teman "ucap nya ragu, lalu melirik sahabat sahabatnya yang tidak memperhatikan.
"bisakah kamu menjauh, ini hanya keluarga kita yang tahu, jangan biarkan orang lain tahu"
Kerluarga?, tanda tanya di pikiran revan, lalu ia bangkit menjauh dari yang lain.
Zein yang diam diam memperhatikan keanehan revan, sebenarnya ia dapat mendengar suara pihak lain di panggilannya, namun karena ini bukan urusannya ia mengabaikan nya.
"apa yang kamu maksud?,keluarga?...siapa kamu sebenarnya? "tanya revan mulai serius.
" jangan biarkan ayah dan ibu tahu, bahkan keano. Hanya kamu yang perlu tahu"
"baik.... Katakan!? "
" sebenarnya..... "
KAMU SEDANG MEMBACA
truth girls
Teen FictionGadis berumur 4 tahun di usir oleh keluarga nya. Karena kesalahpahaman. Namun tiba-tiba seseorang mendukungnya dari gadis pemalu menjadi gadis penuh dengan senyum suram. Mengandalkan kemampuan nya sendiri untuk membalas dendam, mengabaikan masa...