67

18.1K 1K 119
                                    

Di malam hari, hujan turun dengan  tenang.berada juah dari pusat kota, terlihat gedung tinggi dengan cat putih bersinar di malam hari

Malam yang dingin menjadi sunyi, lampu terang menyala dengan bau rumah sakit, kedua mata saling memandang seolah ada jurang ditengah tengah mereka.

Revan tidak menyangka orang yang benar benar  di depan matanya adalah seseorang  yang sudah lama dekat dengan.

Mungkin  antara nyata atau tidak, hal ini benar benar sebuah pertanyaan dalam benaknya.

Tangan nya mengepal, tidak harus berbuat apa, tubuhnya kaku tidak  ingin bergerak, matanya terlihat dengan sentuhan air.

"kamu... Key"

Gadis didepannya menatapnya dalam diam,ia tahu bahwa pada akhirnya akan terungkap.

"Keynara olika Alexander.... Itu namaku yang dulu"ucap key

"Benar saja, aku selalu merasa bahwa itu kamu"revan tertawa suram,buku jarinya mengepal.

"ya... Itu aku"key tidak mengelak berkata dengan jujur.

"mengapa kamu bersembunyi dari kami?...  Apakah kamu takut? "tanya revan

" sulit...mari kita cari tempat untuk membicarakan ini"key berbalik saat ingin melangkah, kata kata lain menghentikan

"apa yang perlu dibicarakan?... Bukankah bagus kita bertemu,aku akan membawa mu pulang.... , segitu kah bencinya kamu "ucap revan

Key menghela nafas panjang
"aku tidak" benci?  Kenapa?... Saya  sudah cukup menghadapi beban sendiri .

Keduannya akhirnya mencari tempat untuk membicarakan hal hal lama

[waktu nya nostalgia]

Tuk tuk tuk... Penuh pertimbangan, revan menatap key dengan jelas, dari wajahnya sudah berbeda dari versi dulunya.

"kemana kamu selama 15 tahun ini? "revan akhirnya membuka mosi.
Key memang sudah menebak apa yang akan dipertanyakan atau dibahas.

"bukankah sudah jelas?... Saya  diusir waktu itu, karena membunuh ano" ucap key, tangan nya mengaduk kopi hitam, ntah sejak kapan ia menjadi penggemar  kopi.

"ayah dan ibu salah paham...kenapa kamu tidak menjelaskannya "ucap revan

Mendengar ini key tertawa  dingin
" lucu... Menurutmu apa yang bisa di jelaskan seorang  anak 4 tahun? "

"bukankah kamu seharusnya menjelaskan nya" revan berkata

"Bagaimana dengan kamu!?... Kamu memandangku saat itu seolah aku adalah iblis... "

" kau tau...   aku  berlari dari rumah sakit,aku pergi sejauh mungkin,dengan hanya membawa nyawa ku kemana pun...
3 hari tak ada seorang pun yang menjemputku,aku makan makanan sisa, tidur di jalanan, bahkan aku tidak bisa menangis saat itu... Telah seminggu aku menetap tanpa  seorang pun yang mau mencariku... Hingga seorang  datang memberikan saya kehidupan baru... 15 tahun itu saya  tinggal di luar negeri"  dalam kata kata nya tidak  ada duka maupun rasa sedih hanya ada luka yang dalam.

"Nara... Aku memang tidak  berguna"mata revan memerah menahan tangis, key mendongak kaget melihat revan menangis.

"kamu.. Menangis "ucap key  memberikan  sapu tangan

Revan  dengan malu mengambil
" uhuk... Maaf"

Key tertawa, melihat kakaknya yang malu
"tidak apa apa,saya mengerti "

Revan memandang key
" key... Maafkan kami"

"aku sudah memaafkan kalian "ucap key

Revan berdiri mendekat kearah key, key menatap nya dengan bingung, revan agak malu tapi berkata
" bisakah aku memelukmu? "

Key tertegun, tetapi merasa tersentuh, langsung berhambur kepelukan revan, kedua kakak adik ini menyelesaikan  masalah hubungab mereka.

Namun ada satu hal yang belum key selesaikan.

Key mendapat panggilan dari rumah sakit,mengenai kondisi Raffa, keduanya bergegas kerumah sakit.



.
.
.
.

Maafin author ya, up nya sedikit.
Bukan  disengaja atau ada alasan
Tapi terimakasih buat para reader yang udah kasih semangat...
Author juga mau ngucapin kepada yang beragama

Selamat hari raya idul fitri, mohon maaf dan  lahir batin.


truth girlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang