Cuaca sebenarnya sangat tidak mendukung, namun remaja perempuan ini bersukaria seolah olah merayakan pesta kelulusan.
Namun apa yang mereka tidak tahu bahwa ini akan menjadi hari dimana mereka akan benar merasakan apa itu....
"APA!!! "
" WHAT.. the hell"
"sesuaikan ekspresi kalian, sebagai murid sementara , kalian harus mematuhi setiap instruksi dari saya "ucap pembimbing baru, memiliki sosok yang tegap dan wajah yang tampan.
Wajah kenny agak muram, dan berbisik pada fellya
" meskipun tampan... Dia benar benar iblis "Fellya terbatuk dengan canggung, batin nye mengelurkan sumpah serapah
, ini memang tidak sesuai dengan yang ia harapkan."sekarang kalian harus berjalan di lumpur, hati hati, gunakan kedua tangan dan lutut kalian"
Key Dkk,bergerak menuju kolam lumpur.
Key melepas seragam dan hanya menyisakan kaos hitam, ia memulai babak pertama. Di ikuti fellya.Joey, kenny dan rada masih diam memperhatikan keduanya yang berjalan dilumpur.
Joey berdecak
"sialan...seberapa nyali dirimu""joey, meskipun aku nakal, aku tidak akan melakukan hal ini... Sudah cukup itu untuk masa masa Mpls kita SMA, jangan ditambah lagi! "ucap kenny melihat jijik kolam coklat dan bau lumpur.
" huh... Aku selalu suka kebersihan "rada memandang jijik
" apakah kalian akan terus diam, apakah ini namanya Solidaritas? "tanya pembimbing dengan penuh senyum
Senyum itu bagi mereka adalah senyum iblis
Mereka menyerah dan mulai mengikuti ...
Di cafe
Sekelompok pria tampaknya berdiskusi
Mereka tampan, sehingga banyak gadis mulai memasuki cafe dengan alasan minum.Tapi pada akhirnya hanya melihat pemandang, berharap salah satu dari mereka bisa menjadi milik nya.
Oke... Back the topic.
Revan dengan jenuh menopang wajah nya, melihat wajah wajah yang tampak familiar baginya.
Wajah kembarannya yang sedari tadi mengecek ponselnya
Wajah aldi yang sedari tadi menggigit bibirnya, saat membaca buku... Seperti tertawa tapi ditahan gitu.
Wajah adiknya keano, yang dingin sedang mendengarkan musik
Wajah zalfan
"apa yang kau lihat?! "Revan langsung menggelengkan kepalanya dan beralih
Wajah diven yang penuh senyum ramah, menikmati kue.
Wajah zein yang menyebalkan baginya, tampak berfantasi pada sekitarnya, terus mengedipkan matanya pada gadis gadis.
" Hei.. Zen, kau tahu dimana para gadis itu? "tanya revan
" gadis mana? "tanya zein sambil menikmati minumannya.
" siapa lagi, kalo bukan Rada dkk"ucap Revan
"oh, tidak tahu "bohongnya
" sepi sekali jika tidak ada mereka.."ucap Revan dengan lemas
Diven menoleh dan berkata
"mereka sedang berada di pelatihan kamp"
Ucapan nya sontak mengejutkan yang lain.Zein menoleh
"kenapa kau memberi tahu nya? "decak nya" tidak baik menyembunyikan sesuatu "
Ucap diven dengan pasrah" kau terlalu baik sob"ucap zein
Zalfan menoleh dengan acuh bertanya pada diven.
"lo tau dari mana ? "" dari key, dia memberitahuku dua hari yang lalu"ucap diven, wajahnya selalu ramah membuat zalfan agak kesal.
Seolah rival cinta bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
truth girls
Teen FictionGadis berumur 4 tahun di usir oleh keluarga nya. Karena kesalahpahaman. Namun tiba-tiba seseorang mendukungnya dari gadis pemalu menjadi gadis penuh dengan senyum suram. Mengandalkan kemampuan nya sendiri untuk membalas dendam, mengabaikan masa...