Di sebuah mansion bercat cream.
"Nah.. Gitu kan enak "
"Ini di bawah kaki gue bersihin! "
"Woy lo bisa gak sih pake vacuum cleaner?! "
"Slah pencet tombol, ntar lo kesedot gue gak tanggung"
Semua ocehan key,pada mereka.
Zein merasakan otak nya meledak ia membanting alat pel nya."Njir... Kesedot dari hongkong "Gerutu kedua lelaki itu
"Oh... Shit.! Ribet amat si bersih bersih "gerutunya.
"Gak usah banyak bacot, ini juga semua salah lo, klo gk mau bersih bersih makanya jaga kebersihan"ucap key sambil menonton acara televisi
Zein berdecak mengambil alat pel nya.Beberapa saat kemudian.
Tiga sejoli sudah terbaring lemas di sofa.
Zein menatap key yang tengah menikmati snack nya, tangan nya terulur merebut snack dari key.
"Aduh makasih ya adik ipar"ucap zein
Sambil mencelup kan tangan nya pada bungkus.Key bahkan tidak menanggapi nya mengambil sebungkus snack lain di bekapannya.
Zein menaikan sudut alis nya
, melihat bungkus snack yang ia pegang, lalu ia melemparnya pada key
"Lah kosong Bangke lo, dasar buto ijo"kesal nyaKey menmandanginya dab tertawa ngkak
"Hahaha, salah nya mengambil milik nona muda tanpa ijin"ejek nyaBahkan tidak hanya key yang tertawa kedua teman zein dan diven tertawa.
Zein merasa agak di leceh kan.
"Ais... Adik ipar kamu jahat banget ihh "ucap zein memelas genit"hew... Jijik gue, jangan kebanyakan nonton drama! "Ucap key sambil menatap dingin ke arah zein.
Dan itu membuat zein bungkam,
Malam ini pukul 7
Key keluar dari kamar ny dengan pakaian hoodie merah dan jeans hitam, tak lupa topi hitam dan masker.
"Mau kemana key? "Tanya zein duduk di sofa bersama diven.
"Urusan "ucap key singkat PDJ
Key mengemudikan montor sport nya ke salah satu cafe milik ny, rasanya sudah lama key nongkrong di cafe macam anak punk.
[Key=sa... Elah thor masa gue di bilang anak punk -_-]
key duduk di meja paling pojok, karena ia suka pemandangan nya..
Oh ia cafe milik key ini sangat terkenal, ya terkenalnya dari makanan nya terbagi di berbagai negara juga dekorasi nya cukup santai dan unik, di lengkapi fasilitas jaringan Wifi dan Pendingin ruangan /AC.key memandang sekeliling, beberapa pengunjung rata rata cowok karena mereka lebih berkesempatan menggunakan Wifi dan jika kalian kira itu rugi?
Tidak!, karena jika mereka ingin menggunakan Wifi, untuk memasuki jaringan kita perlu membeli nomor IP
Nomor IP hanya di gunakan sekali, dan nomor itu berubah ubah.Key merasa agak miris beberapa dari mereka banyak yang berpasangan,
key tidak mempedulikan sekitarnya ia meminum mocalatte nya.Ting ting
Suara dering bel saat pengunjung masuk atau keluar, key yang fokus pada game nya pun. Beralih.
Ia terkejut melihat nya, segera ia menggunakan topi menutupi wajahnya.
Disisi lain.
Sekelompok pria baru saja duduk di kursi cafe.
"Traktir dong fan... "Ucap Revan
Raffa di sebelah nya hanya mengehala nafas jengah
*'malu malu in ini anak '*batin nya"Yap, lo harus traktir kita fan, sekali kali kek"ucap aldi
Zalfan hanya bisa menghela nafas
"Oke kali ini aja "ucap nya"Idih pelit amat lu nyet, lagi hemat lu? "Tanya Revan
"Kepo"ucap zalfan
Raffa dan keano hanya bisa menggelengkan kepala nya melihat tingkah mereka.
Revan dan aldi bersemangat segera memanggil pelayan cafe.
"Mbak cantik kesini dong!"ucap RevanPelayan itu tersenyum malu, lalu mendatangi mereka
"Apa yang ingin anda pesan? "Tanya pelayan itu"Duh... Mbak cantik jangan formal dong, panggil aja nama saya Revan langganan cafe disini "ucap Revan
Namun dari perkenalan tersebut
*'biar dapet diskon '*batin nya tersenyum konyol.Pelayan itu malu, lalu bertanya ingin memesan apa, setelah memesan sambil menunggu.
Mereka bergosip riang
Seperti biasa.Sampai pada akhirnya zalfan pun berbicara
"Raf gue ketemu adik lo"ucap nyaRaffa yang sibuk di ponsel pun mengalihkan perhatian nya serius bercampur gembira, begitupun Revan dan keano.
"Beneran lo? "Tanya Raffa, dan zalfan mengangguk
"Eh.. Dimana? "Tanya Revan
"Di mall, bagian supermarket.. Beli snack "ucap ucap Zalfan memikirkan keranjang key penuh dengan cemilan.
"Hah!! Ternyata dia masih disini... Lo omong gak sama olika? "Tanya Revan
"Omong apaan? "Zalfan mengerutkan kening nya.
"Ya omongan basa basi lah, masa lo diem aja "ucap Revan
"Oh.. Gue ngobrol biasa si tapi dia asik juga kalo di ajak ngobrol, banyak ngejek gue... Gue juga tanya kenapa dia gak balik kerumah lo "ucap zalfan
"Terus dia jawab? "Tanya Raffa
" dia bialang 'gue harap masalah cepet selesai 'gitulah intinya dia rindu juga sama keluarga lo"ucap zalfan
Keano, Raffa dan Revan menghela nafas berat, mereka sangat merindukan adik perempuan satu satunya.
dan juga banya pertanyaan yang hanya bisa mereka simpan dalam angan.
Seperti apa kehidupannya?
Bagaimana ia bisa menjalani hidup lebih dari cukup?
Bersama siapa ia tinggal?
Apa yang dia makan?
Dll.."Tapi.... Di mall dia bersama diven"ucap zalfan
Ketika mendengar itu mereka semua melirik zalfan
"Hah?"
"Kok bisa?, olika kenal sama diven? "Raffa
"Apa diven pacarnya "ucap aldi asal
Keano pun melirik kesal kearah nya."Kok diven gak omong apa apa soal olika"ucap Revan
Zalfan memutar matanya
"Lo gak tanya "ucap nya"Oh.. Iya hehe"ucap Revan sambil nyengir.
"Trus gimana interaksi mereka? "Tanya keano
Ini adalah pertanyaan tersangka bagi seorang keano, yang membuat mereka melongo.
Keano berdehem, membuat mereka tersadar.
"Interaksi?, menurut gue si mereka cuma teman soalnya si oli sifatnya agak acuh "ucap zalfan
"Lo omong in OLI gue jadi kepiran montor gue yang belum ganti OLI 3 bulan "ucap aldi
3 bersaudara itu langsung menatap tajam ke arah aldi, membuat aldi menutup mulutnya dengan kedua tangan.
"Besok gue tanya langsung si diven, kan lumayan dapat informasi"ucap Revan
"Gue jadi penasaran "ucap Raffa
Disisi lain, key menatap mereka penuh kerinduan
*'meskipun bukan saat yang tepat kita bersatu, namun gue tetap akan mengawasi kalian tidak lama lagi'*batin key
KAMU SEDANG MEMBACA
truth girls
Teen FictionGadis berumur 4 tahun di usir oleh keluarga nya. Karena kesalahpahaman. Namun tiba-tiba seseorang mendukungnya dari gadis pemalu menjadi gadis penuh dengan senyum suram. Mengandalkan kemampuan nya sendiri untuk membalas dendam, mengabaikan masa...